❝ ᶜʰᵃᵖᵗᵉʳ O8 ❞

42.1K 6K 371
                                    

"Daff! Sini!"

Daffa yang merasa namanya dipanggil menolehkan kepalanya, mencari orang yang memanggil namanya.

Ia melihat Sagara yang tengah tersenyum kepadanya. Daffa menghampiri Sagara dengan tatapan datar seperti biasa.

"Apa?"Tanya nya.

"Temenin gue."Ujar Sagara santai. Daffa menghela nafas. "Terus temen lo ini? Dia transparan gitu?"

Leon menelan ludahnya. Benar apa kata Sagara, Daffa memang tegas dan galak.

"Dia mau kenal lebih jauh sama lo. Apa salahnya nemenin gue makan disini? Kemaren aja lo hangout ke lotte bareng gue kan?"Ujar Sagara.

Telinga Daffa perlahan memerah. Dia inget banget pas dia ketawa lepas pas lagi sama Sagara.

Daffa gak sadar soal hal itu. Soalnya, dia cuma bisa terbuka ke keluarganya dan Devan.

"Yaudah."Daffa mendudukan dirinya disalah satu kursi kosong didekat Sagara.

.

.

.

"Lo kakaknya Alyssa kan?"Tanya Leon, Daffa menganggukan kepalanya. "Kenapa?"

Leon menggeleng. "Cuma penasaran. Ternyata kalian berdua agak beda ya."

Daffa mengangguk. "Soalnya gue cowok terus adek gue cewek. Jelas beda lah."Sarkas Daffa.

Leon menelan ludahnya gugup. Sagara terkekeh melihat Leon yang sepertinya takut berinteraksi dengan Daffa.

"Jangan galak galak gitu. Kasian temen gue."Intrupsi Sagara.

Daffa menganggukan kepalanya, bibirnya sedikit ngepout.

Daffa berdiri dari duduknya. Ia membawa minuman boba ukuran large cup dan sebuah egg sandwich.
"Gue mau pulang. Duluan ya."

Daffa berjalan keluar café. Sagara berdiri dari duduknya. "Gue mau ngomong bentar sama Daffa."

Leon mengacungkan ibu jarinya sebagai tanda persetujuan.

.

.

.

"Daffa."

Daffa membalikan badannya menatap Sagara yang berdiri sekitar 1 meter didepannya.

"Apa?"Tanya Daffa bingung.

"Hari ini lo free?"Tanya Sagara. Daffa mengangguk. "Iya, kenapa?"Tanya Daffa.

"Nanti malem, lo mau kan jalan sama gue?"Tanya Sagara.

"Kenapa harus malem?"Tanya Daffa. Sagara menyunggingkan senyum miringnya, walau gak terlalu jelas.

"Kalo gue kasih tau sekarang. Nanti gak seru."

Daffa menganggukan kepalanya. "Nanti dateng aja kerumah."

Apa itu kata lain dari jawaban 'Iya'?

.

.

.

Tanpa disangka, Sagara benar benar datang kerumah Daffa.

Dan siapa sangka juga, Daffa benar benar sudah siap untuk menemani Sagara jalan malam ini?

"Pake jaket."Titah Sagara. Daffa menggelengkan kepalanya. "Males, udah ayo. Jadi gak nih?"

Sagara menatap Daffa tajam. "Pake jaket, Daffa. Nanti lo kena angin malem, lo bisa sakit."

Daffa mengerucutkan bibirnya kesal. Padahal ia suka sekali memakai kaos lengan pendek dan ripped jeans.

Daffa turun ke lantai satu sambil menenteng sebuah jaket berwarna hitam. "Nih, puas kan lo?"Kesal Daffa.

"Puas banget. Gue khawatir, makanya gue nyuruh lo pake jaket. Gue gak mau lo sakit."Sagara mengelus kepala Daffa.

Tangan besar itu menyentuh rambut tebal hitam legam milik Daffa, belum lagi rambut Daffa yang sangat halus itu.

"Nurut oke?"Tanya Sagara memastikan.

Daffa mengangguk dengan muka yang bersemu.

.

.

.

"Lo bawa mobil?"Tanya Daffa saat melihat sebuah mobil berwarna merah terparkir didepan pagar rumahnya.

Sagara mengangguk. "Gue mau ngajak lo midnight drive."

Daffa mengerjapkan mata bulatnya itu. "Tapi buat apa?"

Sagara tersenyum. Tangannya bergerak menyentuh pipi Daffa. "Supaya lo bisa ngelepas stres lo itu."

"Gue sengaja nyervis dulu mobil ini supaya gue bisa pake mobil ini buat hangout sama lo."Sagara menggandeng Daffa mendekat kearah mobilnya.

"Tapi gue rasa lo gak perlu segininya."Jawab Daffa yang masih agak kebingungan.

Sagara menggelengkan kepalanya. "Gue rasa gue harus ngelakuin ini. Jadi gue harap lo manfaatin midnight drive ini buat ngehilangin stres lo itu."

Sagara membuka pintu untuk dimasuki penumpang. "So, silahkan masuk, Prince."

Daffa tidak bisa menahan kekehannya melihat Sagara yang bertindak seolah olah ia adalah ajudan kerajaan.

"Prince? Really?"Tanya Daffa tak percaya.

Senyum tampan namun mematikan milik Sagara mulai mengembang diwajah tampannya.

"Yeah. You're the Prince. But, I'm the King."

TBC

Hello Future [DITERBITKAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang