[81] Solo

699 133 7
                                    

Secara engga di sengaja lokasi syuting MV Jungkook dan Chaeyoung berdekatan, jadi setelah semua kegiatan syuting Jungkook selesai dia langsung nyusul Chaeyoung. Engga lupa bawa buket bunga mawar buat Chaeyoung, anggap aja sebagai penyemangat "Hyung, Chaeyoung dimana?" tanya Jungkook pada Loren yang lewat

"sepertinya masih makeup, tempatnya disebelah sana" Loren menunjuk sebuah mobil van lalu berlalu untuk kembali bergabung dengan para staff

Jungkook berjalan menuju tempat yang Loren tunjuk dan mendapati Chaeyoung sedang mengobrol bersama para staff, masih belum sadar kalau Jungkook masuk kedalam hingga para staff tiba-tiba jadi diam dan begitu melihat pantulan Jungkook dari kaca Chaeyoung langsung berbalik "kamu datang?"

"tentu saja, aku akan disini sampai mv mu selesai karena kemarin aku tidak datang saat pembuatan mv gone"

"apa kamu tidak lelah? Kamu juga baru selesai membuat mv mu bukan?" Jungkook mengangguk lalu menyenderkan kepalanya pada bahu Chaeyoung

"sangat lelah" jawabnya tapi setelah itu ia mengangkat kepala sambil tersenyum "tapi sudah hilang karena melihatmu"

"Don't flirting infornt all staff!! You make me embress" Chaeyoung menutup wajahnya yang memerah

"kenapa ini? Apa aku memakaikan terlalu banyak blush on?" Maeng yang baru datang setelah mengambil kuas yang tertinggal segera melihat wajah Chaeyoung dengan teliti tapi saat melihat Jungkook dan staff lainnya seperti menahan senyuman Maeng tau apa yang terjadi

Setelah selesai dengan makeup dan coordi, director memberi arahan dengab scene yang akan mereka ambil. Kali ini Chaeyoung akan melakukan adegan saat limosinnya di bakar, nanti malam ia harus lari diantara percikan api yang terlihat menakutkan "Apa kamu tidak takut?" tanya Jungkook saat melihat storyboard milik PD

Chaeyoung sebenarnya takut tapi semua konsep telah disetujui bersama dan tidak mungkin dirubah hanya karena ketakutannya "kita mulai"

Sebelum Chaeyoung pergi Jungkook menahan tangan Chaeyoung "Aku akan berdiri di ujung sana, setelah kamh lari sekuat tenaga ingat saja akan ada aku di ujung dan akan melukmu dengan erat"

Semua berada di posisi masing masing, begitu juga Jungkook yang melakukan seperti apa yang ia bilang. Saat Chaeyoung mulai berlari semua percikan yang terlihat indah itu berubah jadi sangat menakutkan, tapi ia berlari sekuat yang ia bisa. Saat Chaeyoung berhasil melewati kamera yang menyorot ia terus berlari hingga menemukan Jungkook di dalam kegelapan dan memeluknya dengan erat. Jungkook yang tidak tau akan menerima Chaeyoung yang berlari sebegitu kencangnya, tertabrak dengan kencang oleh badan Chaeyoung. Jungkook mundur beberapa langkah agar Chaeyoung tidak kesakitan saat memeluknya, jadi Jungkook mengangkat Chaeyoung agar mereka tidak jatuh lalu memutarnya saat keseimbangannya mulai hilang "Nemo musowo!!(sangat menakutkan!!)"

Jungkook yang syukurnya berhasil menahan Chaeyoung segera mengelus kepala Chaeyoung saat posisinya lebih nyaman "Kerja bagus"

"kita lakukan adegan lain!!" teriak PD

Adegan demi adegan mampu membuat Jungkook yang menontonnya khawatir, masalahnya set-nya terlihat bahaya. Mulai dari membakar limosin, berlari diantara percikan api hingga adegan naik keatas tiang lampu. "Kamu harus mengontrol wajahmu" Loren yang masih berada di set akhirnya menghampiri Jungkook dengan kopi

"ada apa dengan wajahku?"

"terlihat sangat khawatir, tenang saja Chaeyoung pasti aman. Semuanya sudah disesuaikan untuk keselamatannya, Chaeyoung juga tidak terlihat takut. Dia malah merasa senang melakukan hal-hal berbahaya seperti itu"

"Hyung, tadi saat dia berlari kencang itu bukan acting. Dia benar benar lari karena ketakutan"

Loren menatap Jungkook "lalu kenapa? Dia punya kamu untuk menenangkan dan menguatkan dirinya"

Setelah menghabiskan sekitar dua hari di lokasi, akhirnya director menyebut 'cut' terakhir dan rasanya sangat melegakan. Semuanya terlihat lelah terutama Chaeyoung "Terima kasih atas kerja kerasnya!!" Chaeyoung lebih dulu membungkuk pada semua staff yang ada bahkan sebelum ia mengenakan selimut

Jungkook ingin memberikan mantelnya tapi manager menahannya dan membiarkan staff untuk melakukannya, jadi Jungkook berbalik untuk menunggu di mobilnya, tidak lupa mengucapkan terima kasih pada setia staff yang ia temui, selain karena kebiasaan hal itu ia lakukan sebagai ucapan terima kasih  telah membantu pembuatan MV Chaeyoung "Apa sudah selesai?" tanya Jungkook begitu Chaeyoung masuk kedalam mobilnya

Jungkook harus segera mengantar Chaeyoung menuju asrama Blackpink untuk kegiatan selanjutnya dan disepajang jalan tidak ada percakapan apapun, Chaeyoung tertidur begitu pulas. Hingga Jungkook harus menggendong Chaeyoung menuju asramanya karena tidak tega membangunkan Chaeyoung.

Minggi minggu selanjutnya Charyoung sangat sibuk, tidak ada waktu untuk menghubungi Jungkook sama sekali hingga akhirnya muncul ide untuk membeli album Chaeyoung agar ia bisa ikut fansign "hyung, bagaimana cara ikut fansign?" tanya Jungkook pada manager Sejin

"kalau kamu beruntung satu album bisa membuatmu langsung bisa ikut fansign, jika kamu tidak beruntung bahkan ribuan album yang kamu beli pun tidak akan membantu" jungkook mengangguk angguk lalu membuka sebuah aplikasi untuk membeli album Chaeyoung "Apa kamu akan membeli album Chaeyoung? Sekedar saran, lebih baik membeli sedikit"

"sudah aku beli"

"berapa banyak"

"sedikit"

"tepatnya?"

"emmm dua..." Jungkook memelankan intonasinya "...ratuss... " mata manager Sejin membelalah "...sebelas. bagaimana hyung? Apa aku bisa dapat?"

Manager Sejin geleng geleng kepala saat mengetahui jumlahnya "bagaimana jika kamu tidak dapat?"

"aku berikan pada fanbase september Rose Noona agar memberikan give away album Chaeyoung"

*

Jadwal Chaeyoung hari ini adalah melakukan fansign, setelah ratusan fansign dengan penggemar ia kira semua telah selesai hingga staff bilang kalau ia punya satu penggemar lagi. Chaeyoung mengangguk lalu menyiapkan senyumannya saat wajah Jungkook muncul dilayar "Aaaa Jungkookieee!!" ucapnya bersemangat

"Aku kesulitan menghubungimu, jadi aku ikut fansign ini"

"apa kamu disini karena membeli albumku?"

Jungkook mengangguk angguk "tapi aku tidak berhasil, akhirnya aku meminta bantuan teddy hyung agar bisa ikut"

"berapa album yang kamu beli?"

"tidak banyak"

"aku butuh angka"

"emmm sekitar 211 buah" mata Chaeyoung melebar tidak percaya, ia ingin berada disebelah Jungkook untuk memukulnya

"Ya!! Sudah aku bilang jangan menghambur hamburkan uang!!"

"tapi kan ini untuk album pacarku. Aku tidak ingin bertengkar. Cukup tulis di albumnya untuk pacarku tercinta" setelah selesai dengan penjelasannya Jungkook terlihat sedikit kecewa bahwa kerja kerasnya tidak mendapat pujian

Melihat itu Chaeyoung tidak lanjut membahasnya "baik, baik, akan aku tulis seperti itu. Terima kasih karena mendukung sebanyak itu" Chaeyoung menulis dengan cepat namun tetap menatap pada layar "Bagaimana harimu? Apa menyenangkan?" tanya Chaeyoung

"tidak buruk, aku diam di studio seharian"

"kamu harus sering keluar, jalan jalan dan menghirup udara segar"

"tidak bisa, aku harus melakukannya dengan pacarku. Nanti saat ia tidak sibuk aku akan jalan-jaln dengannya sepuas yang kami bisa" Chaeyoung tersenyum kecil tapi saat staff bilang waktu mereka habis Chaeyoung langsung memberi tau Jungkook

"Sampai Jumpa nanti, Love you" Chaeyoung memberi flying kiss-nya pada Jungkook lalu dibalas dengan Jungkook yang mencium kamera ponselnya

*

Note :

Haaii, hari ini baru dapet kabar duka. Sahabat baik mamah yang selalu ngebantu keluarga aku meninggal karena covid. Stay save ya kalian, patuhin prokes dan jangan lupa makan vitamin. See you, love you. Xoxo 💙💜

They don't know about [Us] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang