Pagi ini keadaan rumah sangat kacau, kemarin saat ulang tahun Hamin yang keempat, Hamin sangat aktif. Hampir engga bisa diem sama sekali sampai akhirnya hari ini Hamin malah demam. Semalaman perasaan Chaeyoung udah engga enak "Mau kemana?" tanya Jungkook yang setengah sadar
"Aku mau cek anak-anak, perasaan aku engga enak" setelah itu Chaeyoung bangun, dia memilih memeriksa Chaerin terlebih dahulu karena jarak kamar mereka lebih dekat, anaknya sedang tidur dengan nyenyak, dengan posisi tidur aneh yang segera Chaeyoung betulkan. Setelah ia menarik selimut dan mencium kening anaknya ia segera beralih ke kamar Hamin. Saat ia periksa anaknya bergerak tidak normal "Eommaaa..." Chaeyoung segera mendekat saat Hamin memanggilnya
Jungkook yang akhirnya ikut memeriksa segera mendekat saat mendengar langkah terburu Chaeyoung "Wae??" tanyanya yang ikut mendekat
"Hamin demam, kamu panggil dokter sekarang" Chaeyoung berusaha tidak panik, takut Hamin juga jadi engga nyaman. Chaeyoung udah sesantai mungkin, Jungkook yang malah panik banget. Dia langsung lari dengan kencang ke arah kamar buat ngambil ponselnya dan nelfon dokter buat datang.
Terus udah selesai nelfon dia balik lagi lari ke kamar anak pertamanya, saking buru burunya Jungkook bahkan hampir terpeleset "Eomma..." Hamin sudah ingin menangis saat melihat Jungkook terlihat sangat khawatir seperti itu. Chaeyoung segera mengelus kelapa Hamin
"gwenchana" jawabnya, Hamin memegang tangan ibunya dengan erat "Jungkook, ambilkan air dingin, setidaknya kita harus menurunkan panasnya dulu" ucap Chaeyoung pada Jungkook yang dari tadi tidak membantu dan malah membuat Hamin ketakutan
Jungkook mengangguk lalu melakukan apa yang Chaeyoung minta, begitu kembali ia segera mengompres Hamin hingga dokter datang dan memeriksanya "hanya demam ringan, mungkin Hamin terlalu lelah. Akan saya resepkan obat dan Hamin akan sembuh dalam beberapa hari" ucap dokter itu pada Jungkook karena Chaeyoung masih menemani Hamin yang tidak mau dipisahkan dari ibunya
Jungkook kembali ke kamar Hamin "Hamin, bagaimana kalau malam ini kamu tidur dikamar Appa dan Eomma?" tanya Jungkook karena tidak mungkin membiarkan Chaeyoung menemani Hamin semalaman dalam posisi duduk karena kasur Hamin tidak akan cukup untuk di tempati lebih dari satu orang. Untungnya Hamin mau dan Jungkook segera menggendong Hamin untuk ia pindahkan ke kamar mereka.
Selama semalaman Jungkook maupun Chaeyoung tidak bisa tidur dengan nyenyak, Hamin terus menangis dan beberapa kali mengigau. Hingga akhirnya saat pagi Jungkook sengaja tidak membangunkan Chaeyoung karena semalaman yang paling tidak banyak tidur adalah Chaeyoung. Jadi Jungkook memilih untuk tidak membangunkannya. "Appa!! Chaerin sudah ba-" Jungkook segera menutup mulut anak keduanya yang sangat keras karena takut membangunkan Hamin dan Chaeyoung
Jungkook menggendong anaknya yang memberentak "Appa!! Kenapa mulut Chaerin di tutup?" tanyanya
"Eomma dan Hamin sedang tidur, jadi Chaerin jangan berisik dulu"
"Aaaa Chaerin ingin dengan Eomma dan Hamin Oppa!! Chaerin pengen ketemu baby Habin!!" Chaerin memberontak berusaha turun dari gendongan Jungkook
"Jeon Chaerin, apa kamu tidak ingin bersama Appa??" Jungkook memasang wajah sedih yang membuat Chaerin tidak tega dan berhenti memberontak
"Ani, Chaerin hanya ingin bertemu semua orang"
"tapikan baby Habin masih di perut Eomma, jadi Chaerin belum bisa melihat baby Habin"
"Chaerin suka bicara dengan baby Habin, kalau udah itu baby Habin langsung semangat terus Eomma bilang kalau baby Habin suka kalau Chaerin ajak ngobrol jadi tiap hari Chaerin harus ajak ngobrol baby Habin" Jungkook mengangguk angguk mendengarkan ucapan Chaerin, diumurnya yang menginjak tiga tahun ia sangat cerewet dan banyak bicara, tapi justru anak keduanya ini yang sering mengisi rumah yang sunyi
KAMU SEDANG MEMBACA
They don't know about [Us]
Fanfiction"Chaeyoung, kalau kamu punya kesempatan untuk meninggalkan aku tanpa membuat hati siapapun sakit, termasuk kamu dan aku. Apa kamu akan melakukannya?" tanya Jungkook Chaeyoung tersenyum tipis, "Tentu saja, aku akan meninggalakanmu saat kesempatan it...