Sepanjang malam Chaeyoung tidak tidur dengan tenang, ia beberapa kali muntah dan Jungkook membantunya sepanjang malam, hingga akhirnya saat infusnya habis ia diberi obat tidur " Jungkook, kamu juga harus istirahat " ucap Jin yang tiba dengan makanan di tangannya. Menyimpannya di meja untuk langsung dimakan oleh V dan Jennie. Hanya mereka yang tinggal karena sisanya punya kegiatan masing masing dan hanya bisa menjenguk sebentar.
Jungkook berdiri dari duduknya lalu melangkah menuju toilet untuk mencuci mukanya. Saat keluar V menyerahkan ponsel Jungkook yang terus berbunyi. Ada telfon dari ayah Chaeyoung. Jungkook segera mengangkatnya " yebboseyo? " ucap Jungkook
" apa kamu ada di samping Chaeyoung? " tanya ayah Chaeyoung
" saya disampingnya sepanjang malam " balas Jungkook, terdengar hembusan lega dari sebrang
Lalu nada suara ayah Chaeyoung kembali berubah, kini lebih serius dari sebelumnya " saya sudah dengar tentang kejadiannya dan YG bilang kalau pelakunya akan di proses oleh Bighit. Tapi Jungkook, biar saya dan Alice yang menjadi pengacara untuk pihak Chaeyoung "
Jungkook menyetujuinya dan ayah Chaeyoung bilang kalau mereka akan tiba di korea besok, Jungkook sendiri yang menawarkan diri untuk menjemput Alice maupun ayah Chaeyoung di bandara. Setelah sambungannya putus, ada telfon lain dari RM yang menyuruh Jungkook untuk datang ke perusahaan. Kepolisian butuh keterangan Jungkook dan bukti bukti yang Jungkook miliki untuk menuntut sasaeng tersebut.
Prosesnya tidak sebentar, Jungkook baru bisa kembali ke rumah sakit saat makan siang dan Jungkook langsung mengambil alih tugas Jaehyun untuk menyuapi Chaeyoung " kalau gitu, giliran aku yang ke kantor polisi buat ngasih ke saksian. Get well soon Rosie "
Jungkook maupun Chaeyoung mengangguk, Jungkook melihat makanan Chaeyoung yang masih banyak " dari tadi Jaehyun menyuapi kamu apa? " tanya Jungkook
Chaeyoung mengangkat kedua bahunya tidak tau lalu Jungkook mulai menyendok makanan untuk ia suapi pada Chaeyoung. Baru suapan ke lima Chaeyoung menggeleng, tidak ingin membuka mulutnya " biar aku makan sendiri " ucap Chaeyoung
Jungkook tentu saja tidak percaya dengan Chaeyoung " kamu mengatakan itu tadi pagi dan Jennie Noona bilang kamu tidak memakan buburmu. Suster bilang kamu masih harus dirawat sampai lusa kalau kamu tidak membaik " Chaeyoung kesal kenyataan bahwa ia masuk kamar VVIP karena Jungkook dan semua dokter maupun suster yang merawatnya melaporkan semua detail pengobatan maupun aktivitasnya pada Jungkook
Setelah makan Jungkook mengecek ponselnya sebelum Chaeyoung memanggilnya karena penasaran " apa kamu tidak ada jadwal lain? "
" aku hanya perlu rehersal untuk muster tanggal 25 nanti. Ada apa? "
" aku dengar dari Jennie Eonni kamu belum istirahat sama sekali " Chaeyoung kembali memakan makanannya kini ia terpaksa mengunyahnya
" nanti aku akan istirahat " jawab Jungkook seadanya, Jungkook mengambil obat Chaeyoung lalu memberikannya pada Chaeyoung untuk ia minum
Jungkook duduk sambil terus melihat kearah Chaeyoung " kapan? " tanya Chaeyoung
Jungkook tidak menjawab, ia terus memperhatikan wajah Chaeyoung. Lalu merapihkan rambut Chaeyoung yang berantakan " apa aku boleh tidur di kasurmu? " tanya Jungkook tiba tiba
Chaeyoung langsung menggeleng. Kasurnya memang besar, tapi badannya bau obat " ti- " belum selesai menjawab Jungkook sudah naik ke kasurnya dan memeluk Chaeyoung dengan hati hati. Karena pertama, ia tidak tau apa Chaeyoung akan merasa sakit atau tidak dan kedua, ia takut mengenai jatum infus Chaeyoung
Jungkook menghirup napas sebanyak banyaknya lalu menghembuskannya dengan kasar " kenapa kamu bernapas seperti itu? "
Wajah Jungkook dan Chaeyoung berhadapan, jaraknya sangat dekat hingga dahi mereka hampir menyatu " kemarin rasanya jantungku hampir copot saat kamu masuk rumah sakit. Tangan kamu dingin dan wajah kamu pucat. Untuk sesaat aku takut kehilangan kamu, tapi disaat bersamaan aku percaya kamu bakal baik baik aja. Karena kamu perempuan yang kuat "
" kamu harus tidur Jungkook, muka kamu keliatan cape banget " ucap Chaeyoung berusaha membuat Jungkook segera tidur dengan mengelus rambutnya perlahan
" jangan sakit lagi, Rosie " ucap Jungkook perlahan lalu setelah itu hening, mungkin Jungkook sudah tertidur. Chaeyoung melihat raut wajah Jungkook lalu tersenyum dan menyatukan dahi mereka untuk menutup matanya. Chaeyoung juga ikut tertidur karena efek obat yang baru saja ia minum
*
Jimin masuk ke ruangan Chaeyoung untuk menjemput Jungkook, karena mereka harus mulai mempersiapkan untuk muster besok. Ketika ia masuk kedalam kamar Chaeyoung dia menyesal sudah menawarkan diri untuk menjemput Jungkook. Karena pemandangan didepannya membuat ia merasa sangat iri karena tidak memiliki pasangan
Jimin menghubungi RM untuk mengabari kalau ia akan datang terlambat karena Jungkook baru tertidur saat Chaeyoung terbangun karena suaranya " apa aku membangunkanmu Chaeyoungah? " tanya Jimin lamgsung mematikan ponselnya
" sekarang jam berapa Oppa? " Chaeyoung balik bertanya dari pada menjawab pertanyaan Jimin
Jimin melihat jamnya " pukul tujuh kurang lima menit " Jimin yang melihat Chaeyoung mengerutkan dahinya karena mencoba melihatnya lebih jelas langsung mengambilkan kacamata Chaeyoung yang berada di sebelah tempat tidurnya
" apa aku harus membangunkan Jungkook? " tanya Chaeyoung
Jimin menggeleng " biarkan dia tidur sebentar lagi, aku sudah minta izin pada RM untuk datang terlambat. Apa kamu sudah lebih baik? " tanya Jimin
Chaeyoung mengangguk " besok aku sudah boleh keluar rumah sakit "
Jimin mengangguk mengerti hingga seoramg suster datang dengan makanandan obat Chaeyoung. Suster yang bingung harus meletakkan makanannya dimana terdiam di pintu masuk " biar saya makan di meja makan " ucap Chaeyoung lalu bangkit sepelan mungkin agar tidak membangunkan Jungkook
Jimin yang melihatnya langsung membantu Chaeyoung untuk bangkit " lebih baik kita bangunkan Jungkook saja Chaeyoungah " ucap Jimin tapi dijawab gelengan kepala oleh Chaeyoung
Begitu tiba di meja makan yang sudah di letakkan makanan Chayeoung mulai makan " Oppa, bisa bantu aku menghabiskan ini? " tanya Chaeyoung
Jimin menggeleng " aku sedang diet "
" kalau begitu tolong makan ini " Chaeyoung menggeser makanan rendah kalori ke arah Jimin, tapi makanan itu kembali kearah Chaeyoung saat tangan Jungkook menariknya
Jungkook duduk disebelah Chaeyoung dengan mata yang masih tertutup " kapan kamu akan sembuh kalau makananmu tidak habis sendiri?? " tanya Jungkook
Chaeyoung memasang wajah kesal karena ia gagal untuk menyingkirkan beberapa makanannya " apa tidurmu nyenyak? " tanya Chaeyoung saat Jungkook kembali meletakkan kepalanya di bahu Chaeyoung
Jungkook mengangguk " aku ingin tidur seperti ini sebentar lagi "
Jimin menahan rasa kesal karena ia duduk didepan mereka dan harus menyaksikan keduanya seperti ini " aku akan kembali kalau Jungkook sudah bangun " ucap Jimin
Bahu Jungkook bergetar mendengarnya dan ia tertawa pelan " Hyung, tidak usah seperti itu, kamu malah terlihat lebih menyedihkan " ucap Jungkook
Jimin segera menggulung koran dan memukul kepala Jungkook " aku sedang mendekati seorang perempuan, kamu kira aku akan selamanya sendiri? " tanya Jimin
Jungkook mengangguk angguk saja pura pura percaya padahal sejak dulu kerjaan Jimin hanya mendekari banyak perempuan tanpa kepastian yang jelas.
*
Note :
Makasih buat kalian yang selalu vote dan aktif banget ngasih komentar. Seneng kalau kalian ternyata nikmatin cerita ini. Sayang banyak banyak sama kalian. See you, love you. Xoxo. 💙💜
KAMU SEDANG MEMBACA
They don't know about [Us]
Fanfic"Chaeyoung, kalau kamu punya kesempatan untuk meninggalkan aku tanpa membuat hati siapapun sakit, termasuk kamu dan aku. Apa kamu akan melakukannya?" tanya Jungkook Chaeyoung tersenyum tipis, "Tentu saja, aku akan meninggalakanmu saat kesempatan it...