[51] Sasaeng pt.2

800 142 23
                                    

Chaeyoung menolak panggilan yang masuk ke ponselnya, ia sudah menolak telfon dari sasaeng itu sebanyak sepuluh kali. Belakangan ini Sasaeng Jungkook menyerang Chaeyoung dengan sangat gencar, entah itu dengan teror telfon seperti sekarang ini atau surat yang dikirim berisi tulisan dengan tinta darah. Lisa yang sudah geram akhirnya memilih untuk mematikan ponsel Chaeyoung karena ponsel itu lagi lagi bergetar " apa kamu tidak akan melaporkannya pada Jungkook? " tanya Jisoo yang datang dengan kotak susu ditangannya

Chaeyoung menggeleng " Jungkook tidak perlu tau tentang hal ini "

" kalau begitu, ganti nomermu. Mereka tidak akan pernah berhenti " ucap Jennie

Chaeyoung tidak mungkin melakukannya, jika ia melakukan itu ornag orang akan curiga " aku lebih memilih mengabaikannya, nanti juga mereka lelah "

Karena Chaeyoung sudah berkata seperti itu member lainpun tidak memiliki pilihan selain menyerahkannya pada Chaeyoung " aku akan pergi ke gereja sekarang " ucap Chaeyoung lalu pergi dari asrama

Di gereja ia bertemu dengan Jaehyun, sejak pulang dari New York baru sekarang ia bisa bertemu dengan Jaehyun. Acara gereja tentu saja berjalan khidmat, saat pulang Jaehyun mengajaknya untuk membeli es krim didekat gereja " biar aku yang pesankan " ucap Jaehyun dan menyuruh Chaeyoung untuk menunggu di meja lantai atas

" aku ingin es krim cokelat " Jaehyun mengangguk lalu pergi menuju konter dilantai satu, meninggalkan Chaeyoung sendiri di meja

Chaeyoung sedang memainkan ponselnya saat tiba tiba minuman dingin berwarna hitam sudah mengguyur tubuhnya. Saat ia melihat siapa yang melakukannya, Chaeyoung ingat dengan wajah ini. Wajah sasaeng yang dulu pernah mengikuti Jungkook dan dia hingga mengantarkan mereka ke studio keramik. Karena Chaeyoung akhirnya bertatap muka dengan seorang sasaeng, ia tidak bisa melakukan apapun selain diam ditempat " sudah aku bilang untuk putus dengan Jungkook ku!!! Kenapa kamu tidak melakukan apa yang aku suruh!! " teriaknya membuat semua mata tertuju pada mereka

" aku tidak mengerti apa ucapanmu, aku rasa kamu salah orang " ucap Chaeyoung berusaha untuk pergi dari tempatnya

" mau pergi kemana??!!! " tanya sasaeng itu menahan tangan Chaeyoung dengan genggaman yang sangat erat hingga membuat Chaeyoung meringis kesakitan

" apa yang kamu lakukan? Lepaskan!! " Chaeyoung berusaha melepas pegangan tangan perempuan itu, tapi percuma tenaganya kalah besar

Sementara Chaeyoung berusaha melepaskan pegangan itu Sasaeng Jungkook tidak berhenti berbicara hingga ia merasa ucapannya tidak didengar oleh Chaeyoung dan menampar pipi Chaeyoung dalam sekali tamparan kencang " kau harus mendengarkanku!! Putus dengannya sekarang juga!!! " ucapnya lagi membuat Chaeyoung terdiam

Jaehyun yang baru tiba dengan es krim ditangannya langsung dengan cepat membaca situasi dan melempar Es krim ditangannya kesembarang arah. Ia melepas pegangan perempuan lain itu lalu menarik Chaeyoung untuk pergi dari tempat mereka

Jaehyun akhirnya menarik Chaeyoung kedalam mobilnya " apa saja yang perempuan gila tadi lakukan? " Jaehyun melihat luka lebam di pipi Chaeyoung dan tangan Chaeyoung yang kini sudah membiru

Saat Chaeyoung sudah sadar dari syoknya, Chaeyoung menangis karena ketakutan. Jaehyun yang melihatnya langsung memeluk Chaeyoung,  mengelus kepala dan pundaknya. Badan Chaeyoumg bergetar karena ketakutan " kenapa kamu tidak melawannya? " tanya Jaehyun

" aku bisa melihat pisau didalam tasnya, aku takut Jae " Jaehyun bisa mendengar suara Chayeoung yang bergetar dan jelas hal itu juga sangat mengerikan. Ia jadi menyesal meninggalkan Chaeyoung sendirian

" maaf karena aku telat datang " ucap Jaehyun, Chaeyoung menggeleng

" kamu datang tepat waktu, aku beruntung karena dia belum mengeluarkan pisaunya "

" kita kerumah sakit sekarang " ucap Jaehyun pada Chaeyoung

Setelah di periksa dokter meresepkan beberapa obat agar lebamnya cepat hilang " apa kamu sudah baik baik saja? Kita harus melaporkan ulah sasaeng tadi " ucap Jaehyun

" it's okay, kita engga perlu nganggep hal tadi serius " Jaehyun engga ngerti dengan pikiran Chaeyoung

" engga, akan aku beri tau managermu tentang kejadian ini. Lagi pula apa yang akan kamu jelaskan pada member dan managermu dengan keadaan seperti ini? " tanya Jaehyun

Chaeyoung terlihat berpikir " karena aku ceroboh aku akan bilang kalau aku tergelincir dan mengenai ujung kursi gereja dan aku akan menutup luka dilenganku dengan make up "

" kenapa kamu terkesan menutupi kejadian tadi? " tanya Jaehyun

Chaeyoung tau kalau ia tidak boleh terlalu terbuka dengan orang lain, tapi entah kenapa Jaehyun jadi pengecualian " sebenarnya Sasaeng tadi adalah sasaeng Jungkook yang tau hubungan kami "

" aku harus bilang pada Jungkook " ucap Jaehyun tepat setelah Chayeoung selesia berbicara

Jaehyun mengambil ponselnya lalu menelfon Jungkook dengan cepat, tapi Chaeyoung juga tidak kalah cepat. Chayeoung berhasil mematikan sambungan tersebut " kalau memberku tidak boleh tau, Jungkook harus jadi orang yang terakhir tau "

Jaehyun jadi tambah tidak mengerti " setidaknya dia harus tau apa yang baru saja Sasaengnya lakukan "

" yang aku pikirkan sekarang adalah aku tidak ingin Jungkook tau kalau aku terluka gara gara sasaeng nya. Jadi aku mohon untuk sekali saja jangan beri tau Jungkook " Jaehyun luluh, ia tidak bisa menolak permintaan Chaeyoung. Jadi begitu Jungkook kembali menelfon untuk bertanya alasan Jaehyun menelfonnya, Jaehyun hanya membalas dengan alasannya salah menelfon orang

" kamu tau, cepat atau lambat Jungkook akan tau. Tapi aku rasa dia berhak tau lebih dulu " Jaehyun memasangkan jaketnya pada bahu Chaeyoung, menutup baju Chaeyoung yang sudah tertutup cairan cola yang lengket

" akan aku pikirkan cara lain untuk memberi taunya, tapi aku harap dia mengetahuinya setelah sasaeng itu berhenti menggangguku "

Jaehyun menggeleng " Sasaeng tidak akan berhenti kecuali mereka masuk jeruji. Aku punya banyak sasaeng ekstrim juga, aku tau sedikit banyak tentang mereka "

" aku akan baik baik saja "

Jaehyun mengangguk " harus, tapi jika kamu butuh bantuan, jangan sungkan untuk menghubungiku " Chaeyoung mengangguk lalu turun dari mobil Jaehyun untuk berjalan menuju asramanga yang untungnya dalam keadaan sepi

Chaeyoung segera mengganti pakaiannya dan menutup luka lebamnya dengan foundation. Setelah meletakan salep dan meminum obat yang sempat Jaehyun belikan.

+82 010-xxx-xxx
PUTUS DENGANNYA SEKARANG JUGA SIALAAAAN!!!

AKU TIDAK AKAN PERNAH BERHENTI SAMPAI KAMU SADAR DIMANA TEMPATMU

LIHAT SAJA APA YANG AKAN AKU LAKUKAN SELANJUTNYA!!!

Chaeyoung ingin menangis saat membacanya, padahal hubungannya dan Jungkook juga sedang tidak baik baik saja, malah jauh dari kata baik. Ditambah sasaeng mengerikan ini, jika saja hubungannya tidak sedang buruk mungkin masalah ini bisa diatasi dengan mudah. Tapi mereka berdua sedang dalam hubungan yang tidak baik, tapi tidak memutuskan apapun untuk hubungan mereka. Jika Chaeyoung memutuskan sesuatu yang jelas jelas berkaitan dengan Jungkook, Chaeyoung tidak akan tau apa yang akan terjadi selanjutnya. Jadi langkah paling aman sekarang adalah diam. Meski tau diamnya terlihat bodoh tapi itu yang terbaik.

*

Note :

Karena selama ini ceritanya cuma tentang yang baik baiknya, aku mulai realistis dan munculin masalah yang mungkin terjadi sama pasangan idol. Engga mungkin kan kalau hidup isinya bahagia semua dan perjalanan berjalan mulus tanpa kerikilnya. You have to face life to feel life. Soo 2019 bakal jadi tahun penuh rintangan buat pasangan ini. Kuat kuat ya kalian bacanya, engga bakal sedajjal cerita penthouse kok. Ini mah kalau dibanding sama penthouse cuma kerikil kecil. Sampai sini dulu yaa. See you, love you. Xoxo. 💙💜

They don't know about [Us] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang