Saat melihat jadwal yang dikirim oleh managernya Jungkook langsung memastikan bahwa yang dilihatnya tidak salah. Hari ini ia memiliki jadwal terpisah dari member lainnya, jadwalnya ditulis dengan nama 'Chaeyoung'. Begitu dirasa aneh Jungkook langsung bertanya pada managernya tapi managernya malah menyuruh ia untuk bertanya langsung pada Chaeyoung.
Butuh beberapa kali percobaan bagi Jungkook agar telfonnya diangkat, tapi Chaeyoung segera mematikannya setelah ia bilang akan mengbarinya lewat pesan. Chaeyoung langsung mengirim jawaban atas pertanyaan Jungkook, bahkan tanpa Jungkook beritau kenapa ia menelfonnya.
Chaeyoung bilang ia sengaja menjadikan pertemuan mereka sebagai jadwal ditengah kesibukan BTS karena Chayeoung tau mereka engga bakal bisa ketemu kalau Chaeyoung engga ngelakuin itu dan Jungkook tidak bertanya lebih lanjut
Saat jadwal itu tiba manager Sejin mengantar Jungkook menuju restoran yang jaraknya tidak terlalu jauh dari gedung agensi Bighit " Apa kamu udah nunggu lama?" tanya Jungkook begitu ia tiba di restoran mereka bertemu
Chaeyoung menggeleng lalu menerima pelukan hangat dari Jungkook "Kenapa kamu sampai menjadikan pertemuan kita sebagai bagian dari jadwalku? Aku hanya perlu bilang dan aku akan menggeser jadwal yang aku punya"
"karena kita memang sudah lama tidak bertemu dan aku dengar dari Taehyung Oppa jadwal kalian sangat padat"
"Jadi, apa terjadi sesutu selama kita tidak bertemu?" sengaja jungkook bertanya seperti itu karena mereka sudah cukup lama tidak bertemu, bahkan Jungkook baru bisa menelfon Chaeyoung saat ia bingung kenapa ada jadwal dengan namanya
Wajar, BTS sudah menyiapkan untuk pertunjukan akhir tahun sedangkan Chaeyoung sibuk dengan rapat dan undangan peluncuran brand di luar negeri. Sangat sulit untuk saling berhubungan.
"Kamu ingat aku tidak menerima beberapa brand karena menunggu salah satu brand yang aku buat menunggu" Jungkook mengangguk ingat bahwa Chaeyoung menolak semua kerja sama dengan banyak brand untuk satu brand yang ia inginkan "Akhirnya aku menerima kerja sama dengan mereka!!!"
Chaeyoung tersenyum sangat lebar dan seperti biasa suaranya naik beberapa oktaf saking senangnya
"benarkah?!?" Chaeyoung mengangguk lalu menyerahkan sebuah kotak hitam besar yang beberapa kali membuat Jungkook penasaran kenapa ada kotak sebesar itu
Jungkook membukanya dengan cepat dan disana terdapat banyak produk YSL. Ada tujuh paper bag dengan tag nama member BTS lalu ia mengambil paper bag terbesar yang terdapat namanya disana. Isinya ada beberapa baju, celana, ikat pinggang hingga sepatu "Aku menghadiahkan juga pada beberapa orang tapi kamu harus jadi yang pertama tau dan pertama yang menerima hadiah"
Jungkook tersenyum "Akan aku berikan pada stylishku dan aku kenakan pada kegiatan promosi, aku akan ikut mempromosikan selama kamu menjadi bagian YSL"
"tentu saja harus, lalu untuk apa aku punya pacar mega superstar jika tidak bisa membantuku meningkatkan peresntase penjualan?" ucap Chaeyoung bercanda yang membuat Jungkook tersenyum kecil mendengarnya
"lihat apa yang orang dengan diamond play button, aku yakin sebentar lagi kalian akan dapat ruby play button" sindir Jungkook
"Ya Jungkook, berita baiknya belum selesai!!" ucap Chaeyoung dengan suara yang kembali meninggi
"Ada lagi?" tanya Jungkook tidak percaya
Chaeyoung mengeluarkan sebuah buku partitur dari dalam tasnya untuk Jungkook lihat "Tunggu, jangan bilang..."
Kini Chaeyoung tersenyum lebih lebar lagi "aku sedang mengerjakan solo albumku!!"
Jungkook dengan spontan berdiri lalu berjalan kearah Chaeyoung untuk menariknya ke dalam pelukan "kali ini pasti berhasil"
"Biar malam ini aku yang traktir, kalau perlu satu restoran aku bayar untuk merayakannya" Chaeyoung geleng geleng mendengar ucapan Jungkook
"kamu bilang ingin membeli rumah, kalau seperti ini sampai kapan aku akan menunggu?"
Jungkook melepas pelukannya saat mendengar ucapan Chaeyoung "Apa kamu tidak jadi pindah apartemen dan akan menungguku?"
Chaeyoung hanya tersenyum "Aku akan tetap pindah, tapi aku juga akan menunggumu sampai kamu mewujudkan ucapanmu"
"tidak apa apa, kamu harus memiliki pikiran seperti ini sampai aku akhirnya membeli rumah. Tunggu sebentar lagi" ucap Jungkook seolah meyakinkan Chaeyoung
"karena hari ini semua berjalan lancar bagiku, maka akan aku traktir. Pesan apa pun yang kamu mau" Chaeyoung menyerahkan buku menu pada Jungkook
"jangan menyesal karena membebaskanku memesan apapun" Jungkook memanggil pelayan lalu memesan makanan yang ia inginkan dengan sangat lancar
Saat makanan tiba Jungkook tersenyum dengan lebar hingga makanan mereka habis "Malam ini benar benar indah, tapi aku rasa akan lebih lengkap jika kamu menyerahkan kotak dengan isi yang menunjukkan dua garis padaku"
Chaeyoung mengerutkan dahi tidak mengerti "maksudmu?"
"Aku ingat kita tidak menggunakan pengaman saat terakhir kali melakukan, jadi aku pikir akan lebih membahagiakan kalau kamu menunjukkan dua garis biru padaku"
Chaeyoung hanya bisa geleng geleng saat mendengar ucapan Jungkook "Apa kamu akan bertanggung jawab saat itu terjadi?"
"tentu saja, itu kesempatan baik untuk segera menjadikan kamu sebagai milikku seutuhnya" Chaeyoung geleng geleng kepala
"Kalau kamu mau memilikiku seutuhnya maka langkahi setiap bagiannya dengan benar agar kamu mendapat restu keluargaku"
"untuk apa? Orang tuamu sudah menganggapku sebagai menantu kesayangan mereka" Jungkook mengucapkannya dengan penuh rasa bangga dan Chayeoung tidak bisa mengelak karena ucapan Jungkook memang tidak salah
*
Note :
Kalau hari rabu nanti aku engga update berarti aku lagi kehabisan ide, ini aja hasil dari mantengin wattpad berjam jam. Ngetik, hapus, ngetik, hapus. Segini duluu ya. See you, love you. Xoxo. 💙💜
KAMU SEDANG MEMBACA
They don't know about [Us]
Fanfiction"Chaeyoung, kalau kamu punya kesempatan untuk meninggalkan aku tanpa membuat hati siapapun sakit, termasuk kamu dan aku. Apa kamu akan melakukannya?" tanya Jungkook Chaeyoung tersenyum tipis, "Tentu saja, aku akan meninggalakanmu saat kesempatan it...