Prolog

6.4K 428 4
                                    

Jungkook merasa canggung duduk di depan perempuan yang tidak ia kenal, rasanya Jungkook ingin buru buru menghabiskan makanannya lalu pergi dari sini. Jungkook bukan tipe orang yang bisa akrab dengan mudah bahkan hingga berbagi tempat duduk seperti sekarang ini. Kejadiannya berjalan begitu cepat hingga tidak ia sadari akan berakhir seperti ini. Jungkook yang keluar untuk makan di pinggir sungai Han setelah latihan memutuskan untuk duduk di dekat taman tidak jauh dari area convenience store, tapi saat ia mendekat kearah meja yang ia yakani tidak ditempati oleh siapapun, dugaannya salah. Ada seorang perempuan yang duduk disana dengan pakaian serba hitam. Bukan salahnya jika ia tidak bisa melihat perempuan yang berkamuflase ditengah gelapnya malam seperti ini dengan pakaian seperti itu.

Sadar ia tidak bisa menggunakan meja itu, Jungkook mengedarkan pandangannya untuk menentukan meja mana yang akan ia tempati. Sedang sibuk mencari, Jungkook malah merasa kalau ia sedang diperhatikan dan perempuan tadi menatapnya dengan terang-terangan “Apa yang kamu lakukan?”.

Jungkook tersenyum canggung “mencari meja untuk makan”.

Perempuan itu mengedarkan pandangannya dan mengerutkan dahi saat banyak meja kosong yang tersedia tetapi lelaki ini terlihat bingung akan duduk dimana “Apa ini tempat favoritmu?”.

“Semacam itu” lalu Jungkook bisa melihat perempuan itu segera merapihkan barang-barangnya yang tentu saja ia hentikan “kamu bisa duduk disini”.

“benarkah? Makan dengan seseorang yang tidak dikenal bisa membuatmu tidak nyaman” Jungkook meletakkan mienya yang sudah agak mengembang dan mulai memakannya sementara perempuan itu mulai kembali melanjutkan aktivitasnya.

Dan disinilah Jungkook sekarang, makan dengan tergesa-gesa hingga lidahnya serasa melepuh. Tentu saja Jungkook yang lupa membli minum buru-buru mengipas ngipas lidahnya dan mendapat perhatian perempuan didepannya yang kini mengeluarkan minuman dari dalam tasnya untuk ia berikan pada Jungkook “Apa kamu selapar itu? Atau aku membuatmu tidak nyaman?”.

“Aku sangat lapar, jadi aku tidak sadar makan terlalu cepat” ucapnya tidak terlalu jelas karena lidahnya yang kini masih kebas. Ia tidak mungkin bilang kalau ia tidak ingin mengganggu lebih lama kegiatan perempuan didepannya.

Perempuan didepannya terlihat menahan senyum saat mendegar Jungkook berbicara lalu kembali fokus pada catatannya sementara Jungkook kembali makan dengan sedikit lebih santai dari sebelumnya. Hingga akhirnya makanan Jungkook habis “Apa aku bisa meninggalkan tasku disini untuk sebentar?” tanya Jungkook dan dijawab anggukan oleh perempuan itu. Jungkook segera berlari kecil kembali ke convenience store dan membeli minuman dan beberapa makanan ringan untuk menjadi makanan penutupnya.

Saat kembali perempuan itu masih disana, Jungkook kembali duduk ditempatnya lalu meletakkan salah satu minuman yang ia beli didepan perempuan itu. Perempuan itu mengangkat kepalanya dari bukunya “Untukku?” Jungkook mengangguk untuk menjawab pertanyaan perempuan itu “Terima kasih”.

Sementara Jungkook mulai membuka makanannya, perempuan itu kembali mengerjakan tugasnya yang membuat Jungkook sangat penasaran dan terus memandanginya “Kamu boleh bertanya kalau penasaran” Jungkook hampir tersedak saat mendengar itu, ia tidak sadar kalau tatapannya membuat perempuan didepannya berkata seperti itu.

“Kenapa kamu tidak mengerjakan tugas dirumah? Bukankah lebih nyaman belajar di maja belajar daripada meja taman?” Jungkook akhirnya menanyakan pertanyaan yang sejak tadi berputar dikepalanya.

Perempuan itu menghentikan kegiatannya “Asramanya terkunci dan sedang diperbaiki, aku harus menyelesaikan ini sekarang sementara para Eonni sedang berlatih dengan kelas mereka yang belum selesai”.

Penjelasan perempuan didepannya tidak memperjelas apapun, Jungkook malah lebih bingung dari sebelumnya “Kamu tidak tinggal bersama orang tuamu?”.
Perempuan itu menggelengkan kepalanya “Apa kamu bukan orang Seoul?”.

They don't know about [Us] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang