_Mata memiliki bahasanya masing-masing dalam memandang, ketika dipejamkan dia mengingatnya, ketika di buka ia merindukannya, Inilah Cinta, Cinta tersembunyi di balik bayangan mata._
~Luciameerazahra~
********
Happy Reading all!!!!
Lantunan ayat-ayat suci Al-Qur'an terdengar bersaut-sautan di sebuah ruangan paling ujung yang biasa digunakan untuk tadarus.
Para santri dan santriwati terpisah, tetapi dalam satu ruangan yang sama.
Di tengah-tengah mereka terdapat tirai pemisahan yang tebal dan lumayan tinggi. Di depan sudah ada seorang pria paruh baya yang masih mendengarkan setoran dari santri putra.Sedangkan santri putri sendiri, mereka hanya bermuroja'ah tanpa setoran pada pak kiyai.
Mereka akan setoran ke bunyai jika santri tersebut di yakini sudah siap untuk setor.
Contohnya seperti Zahra dan Elen. Kini, kedua gadis itu tengah duduk bersender di tiang tembok barisan paling belakang.
Disamping mereka sudah ada Nana dan Sasa yang sedang memejamkan matanya dengan bibirnya yang terus menggumamkan lafadz Allah tersebut.
"Sudah hafal, Ra?" Tanya Elen yang di angguki Zahra tanpa berhenti bermuroja'ah.
"Setoran yuk!" ajak Elen.
Zahra menoleh ke arah Elen lalu menoleh ke arah Nana dan Sasa yang juga menatapnya. Entah sejak kapan kedua mata anak itu terbuka.
"Mau ikut setoran?" ajak Zahra.
Keduanya tampak berfikir tapi setelahnya mereka mengangguk.
Keempat gadis itu berjalan beriringan menuju ndalem dimana bunyai atau ummah sudah berada di sana.
Sesampainya di sana, masih ada 2-3 santri yang ingin menyetor hafalan, membuat keempat gadis itu menunggu sambil muro'jaah dalam hati.
20 menit berlalu, ketiga gadis tadi sudah pergi, dan menyisakan Zahra, Elen, Sasa dan Nana.
Sasa maju terlebih dahulu, setelahnya di lanjut Nana sampai Elen.
Saat mereka berpamitan keluar, ummah memanggil mereka.
"Nggih, Umma." Jawab mereka serentak.
"Umma boleh minta tolong Ndak?" Tanya umma yang diangguki mereka.
"Tolong buatkan sayur bening, sayur terong, dan balado kentang. Boleh? Anak ummah tadi pesan, sebentar lagi mereka pulang." Ucap umma.
"Gus Anas Sama Gus Yusuf jemput Ning Kezya, nggih ummah?" Tanya Sasa di angguki umma.
'Guz Yusuf?' batin Zahra dan Elena.
"Wah, udah gak sabar ketemu Ning Kezya." Gumam Sasa senang.
"Jadi, kalian mau bantu ummah?" Tanya ummah sekali lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Guz & Ning Jatuh Cinta (End)
Teen FictionJangan hanya baca di awal, kalian tidak akan tau keseruan nya jika hanya berhenti membaca setelah melihat part awal! Cobalah baca di pertengahan, jika memang tidak tertarik tidak apa Happy reading!!! Ini kisah tentang mereka, kisah tentang dua manus...