Part 22

1.9K 144 2
                                    

_ini Tentang cinta, cinta pada pemilik semesta.
Ini tentang kasih, kasih abadi dari sang illahi
Ini tentang rindu, yang menuntun ku kembali padamu_

~Guz&Ning jatuh cinta~

***********





"Assalamualaikum ukhty...  Maaf, ada yang bisa ane bantu?" Tanya orang itu,

"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarokatuh" Jawab mereka seraya membalikan badannya

Deg

Betapa terkejutnya Zahra dan elena mengetahui siapa yang menegurnya.

"K-kak Yusuf?" Cicit kedua gadis itu sambil menatap pemuda yang berdiri  di depannya, yang juga sama-sama terkejut.

Pemuda yang sedang terkejut itu, buru-buru menormalkan ekspresi wajahnya, dan langsung memalingkan wajahnya ke arah lain. Begitu pula yang di lakukan Zahra dan Elena. Kedua gadis itu langsung menunduk dan menggumamkan 'istighfar', dalam hatinya.

Setelah lama terdiam, Yusuf berdehem untuk membuka percakapan.

"Kalian kenapa bisa disini?" Tanya Yusuf kikuk.

Kedua gadis itu terdiam, bingung jawaban apa yang harus ia berikan.

"Em, a-anu kak, itu, kita mau mondok di sini." Jawab Elena. Tentu saja dia yang menjawab.

Sedangkan Zahra? Gadis itu hanya diam dengan berbagai pikiran dan perasaan yang tengah berkecamuk.

"Mondok?" ulang Yusuf di angguki Elena.

Yusuf terdiam,
'apa ini jawaban dari do'a ku ya Allah?' batin Yusuf.

Melihat keterdiaman ini, membuat kedua gadis itu, ah tidak, lebih tepatnya satu gadis, cepat-cepat membuka suaranya

"Em.. anu kak, kita mau mau tanya, rumah nya pak kiyai di mana ya, Kak?" Tanya Elena menatap Yusuf sekilas lalu menunduk lagi.

"Rumah pak kiyai, ya? Itu yang cet hijau." Jawab Yusuf.

Elen mengangguk sekilas,
"Ya sudah, kalau gitu kita kesana dulu. Terimakasih kak. Assalamualaikum," Ucap Elen lalu menarik tangan  Zahra dan koper miliknya.

Sedangkan Yusuf? Pemuda itu masih terdiam memandangi punggung kedua gadis itu yang mulai menjauh.

"Saya senang, Ra. saya masih bisa bertemu dengan mu. Semoga pertemuan kita kali ini, adalah pertemuan yang menandakan bahwa kamu jodoh saya." gumamnya tersenyum tipis.

Di lain tempat, kedua gadis itu kini tengah mengetuk pintu dan mengucapkan salam.
Lebih tepatnya hanya satu gadis yang mengetuk dan mengucapkan salam. Sedangkan gadis yang satunya, yang tak lain adalah Zahra, dia masih terdiam seribu bahasa.

Berbagai pikiran telah menghantuinya, terutama tentang pertemuannya dengan Yusuf.

'Apa lagi ini? Kenapa di saat aku telah  mencoba untuk melupakannya, dia malah hadir di hadapanku. Sungguh rencanamu Sangat membuatku resah' batin gadis itu.

Guz & Ning Jatuh Cinta (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang