_Mengapa setelah pertemuan harus ada perpisahan? Dan mengapa setelah kematian harus ada kehidupan baru?_
~Zahra~
*****
Jangan Tinggalkan jejak!!!!
Happy reading all 😍
Saat ini, Ummah, Buya, Kezya dan elen sedang berada di ruang rawat dengan perasaan yang campur aduk.
Di atas Brankar ada seorang gadis yang masih memejamkan matanya dengan wajah yang tampak pucat.
"Sudah hubungi Abi Zahra, Nduk?" Tanya Buya menatap elen yang tengah menatap Zahra dengan penuh tanda tanya.
Ya, orang yang berada di atas Brankar itu adalah Zahra. Tadi pagi, saat Kezya memanggil zahra dikamarnya, Zahra tidak menyahut panggilan Kezya sama sekali.
Hal itu membuat Kezya berfikir yang tidak-tidak. Dengan segera, Kezya memanggil Ummah untuk meminta kunci cadangan.
Saat kamar dibuka, Zahra tidak ada dikamar. Tapi, dia berada di kamar mandi dengan tubuh yang tergeletak lemas disana.
Elen mengalihkan pandangannya dari Zahra dan mengangguk. "Sebentar lagi mereka sampai, Buya."
Setelahnya, tidak ada percakapan lagi disana. Semua orang sedang bergelut dengan pikiran mereka masing-masing.
Perkataan dokter yang tadi memeriksa Zahra, terus terngiang-ngiang dipikirkan mereka.
"Eunghh..."
Lenguhan yang keluar dari bibir pucat Zahra, Membuat atensi mereka beralih kearah Zahra
"Zahra, kamu sudah sadar?" Tanya Elen yang sedari tadi duduk disamping Zahra
"Ada yang sakit, Nduk?" Tanya Buya
Zahra mengerjap-ngerjap kan matanya, guna menyesuaikan penglihatannya
"Zahra ada dimana, Buya" Tanya Zahra lirih
"Kamu ada dirumah sakit. Tadi kamu pingsan soalnya," Jawab Buya
Zahra terdiam. Dia ingat sekarang, Sedari malam entah kenapa kepala dia terasa pusing sekali. Dan perutnya juga terasa mual. Tapi saat dia memuntahkan nya, tidak ada apa-apa
"Zahra sakit apa, Buya?" Tanya Zahra
Buya menoleh kearah Ummah yang belum beranjak dari duduknya sedari tadi. Buya tau, pasti Ummah sangat syok mendengar kabar dari dokter itu
"Buya mau tanya sama Zahra, boleh?"
"Mau tanya apa, Buya?" Cicit Zahra.
Buya berdehem sebentar, kemudian menatap Zahra yang sepertinya sudah menantikan pertanyaannya
"Em, Apa Zahra pernah berhubungan badan?" Tanya Buya Hati-hati
Kening Zahra berkerut
"Hubungan badan?"Buya mengangguk. "Seperti hubungan suami istri."
Zahra menatap satu persatu orang yang berada diruangannya. Apa pantas Zahra menjawab pertanyaan itu semua dihadapan mereka?
KAMU SEDANG MEMBACA
Guz & Ning Jatuh Cinta (End)
Teen FictionJangan hanya baca di awal, kalian tidak akan tau keseruan nya jika hanya berhenti membaca setelah melihat part awal! Cobalah baca di pertengahan, jika memang tidak tertarik tidak apa Happy reading!!! Ini kisah tentang mereka, kisah tentang dua manus...