Part 10

2.2K 186 7
                                    

_tidak Semua yang engkau cintai akan membahagiakan mu. Tidak semua yang engkau benci, akan menyedihkan mu. Seperti pisau yang bagus tapi melukaimu, dan seperti obat yang pahit tetapi dapat menyembuhkan mu._

                 ~Guz&Ning jatuh cinta~

***

Happy Reading all!!!


Setelah selesai sarapan, mereka semua di minta kakek untuk berkumpul di ruang keluarga, sembari menunggu para orang tua datang.

Ya walaupun mereka belum datang, bukan berarti kami hanya berdiam diri. Mereka asyik bercanda ria. yang tadinya menggoda Zidni dan Karin, terus ke Hamzah dan Hamdan. Lalu Ikhsan.

Ya meskipun sedang di goda dan di olok-olok, Ikhsan tetap diam dan menatap mereka datar.

"Percuma kita godain mas Ikhsan, lah wong, Ling di goda yo adem ayem tentrem." celetuk  Hamdan.

"Wes-wes Ben ke, koyo Gak Reti Ikhsan saja kamu ini! Wes toh melas," kata kakek menengahi.

Zahra memeletkan lidahnya saat Hamdan di marahi kakek nya.

Melihat itu, Hamdan tidak terima. Dia punya ide untuk membalas Zahra--adiknya.

Hamdan menatap Zahra dengan tatapan menggoda. Hal itu membuat Zahra was-was. Dan benar saja, si ember ini mengatakan hal yang membuat Zahra takut sekaligus jengkel.

"Kakek tau Gak kek, Ara udah punya pacar di Jakarta. Ganteng lagi!"

Nah 'kan! Udah ember, tukang fitnah lagi! Menjengkelkan!

Kakek menoleh pada Zahra, "Beneran dek? Kalo bener langsung kakek nikahin nih,"

Zahra melongo, kenapa kakeknya jadi ikut menggoda dirinya? Aarghg

"Ihhh kakek! Kok ikut-ikut Kak Hamdan, Sih?! Kak Hamdan tuh bohong. Zahra Gak punya pacar! 'Kan pacaran dosa." Zahra memanyunkan bibirnya cemberut.

"Hey, biasa aja dong tuh bibir, ngapain manyun-mayun segala? Mau di cium, Hem? " ledek mas Zidni.

"Ist, Zahra kesel tau!  Kakek juga, ngapain omongan kak Hamdan di tanggapi. Dia 'kan tukang tipu. Lagian, kalo kakek mau nikahin Zahra, nikahin dulu tuh kak Hamdan, masa yang kecil dulu!" Cerocos Zahra sambil menyilangkan tangan di depan dada.

"Dih, kok kakak dulu? kak Hamzah tuh, dia 'kan lebih tua dari kakak." elaknya tak mau kalah.

"Dari tadi kakak diem lho. Lagian nih ya, kakak tuh masih sekolah. Mas Ikhsan aja tuh yang nikah duluan. Umurnya 'kan lebih tua mas Ikhsan di banding kakak." Ujar Hamzah yang ikut mengelak.

Zahra mengangguk setuju, "Bener tuh, kak Ikhsan aja."

"Besok." Jawab Ikhsan singkat, padat, jelas, dan tanpa ekspresi.

"Serius?" tanya kami serempak.

"Hmm"

"Sama siapa, leh??" tanya kakek.

Yang lain mengangguk karena penasaran dengan siapa Ikhsan menikah. Untung kakek mewakili pertanyaan.

"Dek Zahra!" katanya singkat tanpa ekspresi dan tanpa beban mengucapkan itu.

Dan ucapan yang barusan keluar di mulutnya membuat semua orang melihat ke arah Zahra.

Sedangkan Zahra hanya menatap Ikhsan cengo. Bahkan hanya matanya saja yang berkedip.

"Serius ?" Tanya kakek dan di angguki semua orang. Anggukan itu ibarat mereka menanyakan hal yang sama dengan Kakek.

"Hm"

Guz & Ning Jatuh Cinta (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang