Part 48

2.4K 151 24
                                    

_Pertama kalinya, genggaman asing terasa menjaga dalam tawa yang mendewa_

~Zahra~

******

Jangan lupa tinggalkan jejak!!!

Happy reading all!!



Hari yang selama ini dinanti, akhirnya datang juga, bersama dengan suasana yang Cerah.
Secerah Wajah sang calon pengantin yang sedang di make over oleh WO.

Perjuangannya yang selalu berdoa di setiap sujud Nya akhirnya terhijabah. Cinta dalam diamnya yang dia kira tidak akan terbalas, ternyata salah. Cinta itu terbalaskan, Membuat rasa syukur kian besar.

Selama seminggu ini dirinya dipingit, Dia tidak pernah melihat, mengobrol atau mendengar apapun tentangnya.

Rindu? Bolehkah dia mengatakan jika dia merindukannya?

Ah, Bahkan selama ini dia sudah berusaha untuk tidak memikirkan lelaki itu, tapi pada akhirnya? Dia gagal!

Berulang kali ia meminta maaf kepada Allah karna telah berzina, tapi berulang kali juga dia ingkar.

Entah kenapa dia selalu gagal untuk mengenyahkan pikirannya tentang lelaki itu.

Ya Allah, maafkanlah hamba mu ini yang selalu gagal untuk tidak memikirkannya.

"Finish..." Seru Sang WO yang bernama mba Dina.

"Woah... You are very beautiful," Ujarnya membuat Zahra tersenyum malu.

"Makasih, mba.." Cicit Zahra.

Mba Dina menggeleng takjub dengan karya yang diciptakan Tuhan didepannya ini, dia sangat-sangat Cantik.

"Kamu dikasih makan apa sih, kok bisa Cantik gini?" Tanya mba Dina gemas.

Zahra terkekeh, "Dikasih makan Nasi lah, mba."

"Saya hanya memoles sedikit make up di wajah mu, tapi kamu sudah secantik ini,"

"Aihh, Jangan memuji terlalu berlebihan, Mba. Segala sesuatu yang berlebihan itu gak baik," kata Zahra membuat Mba Dina menyengir.

"Hahaha... Iya-iya. Ya sudah, saya keluar dulu ya, mau panggil Ibumu." Zahra mengangguk sebagai jawaban.

Zahra menatap dirinya sendiri dipantulan cermin. Ah, rasanya seperti mimpi dirinya bisa diposisi sekarang.

"Ya Allah, Ini Zahra beneran jadi mau nikah sama Gus Yusuf?" Tanyanya menatap kaca.

"Jadilah, masa enggak!" Celetuk seseorang membuat Zahra reflek membalikkan badannya.

"Ummi," Cicitnya .

"Assalamualaikum..." Ucap ummi sambil berjalan kearah anak gadis satu-satunya.

"Wa'alaikumsalam."

"Aduh, anak Ummi Cantik banget sih...." Puji Ummi membuat Zahra menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

"Zahra malu ummi..."

Ummi terkekeh mendengar ucapan lirih anaknya. "Hahaha.... Anak ummi bisa malu juga ternyata,"

"Umiiiiii..."

Tawa mereka semua pecah di ruangan itu, bahkan Zahra tidak tau jika disana sudah ada Elen, Nana, dan Sasa. Jika Zahra tau, sudah dipastikan malunya akan bertambah.

Guz & Ning Jatuh Cinta (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang