Part 43

2K 171 11
                                    

_Aku merasa lelah, dengan jalan yang ku lalui dengan tubuh lemah.
Aku bersandar di tembok ini, mencoba memahi setiap bait harapan ini. tapi aku tak mengerti dan menjadi diriku yang sunyi di tiap hari_

~Guz & Ning jatuh cinta~

********



Jangan lupa Tinggalkan Jejak!!!


Happy reading!!!





Sudah satu bulan lebih semenjak kepergian Anas, Yusuf semakin menjadi dingin. Bahkan untuk sekedar keluar kamar pun dia jarang, mungkin hanya keluar diwaktu sholat, mengaji, dan sekolah.

Untuk makan pun, Yusuf lebih memilih makan di kamar. Abi dan ummi Nya sudah menasehatinya tapi Yusuf tak mendengarkan itu. Setiap hari dia selalu diliputi rasa bersalah atas kepergian sang kakak.

Tubuhnya kurus tak terawat, rambut acak-acakan, terdapat lingkaran hitam dibawah mata. Sepertinya dia kurang tidur?

Karna Tidur pun rasanya tidak tenang. Makan saja sehari sekali, apapun yang Yusuf makan terasa hambar.

Seperti kali ini, Yusuf tengah duduk termenung di balkon kamarnya. Sudah hampir dua jam dirinya duduk disini. Entah apa yang ia lihat, tatapannya... Kosong.

Ketukan pintu dan ucapan salam tak membuat Yusuf mengalihkan perhatiannya. Tidak ada yang dia pikirkan untuk saat ini, benar-benar kosong. Satu pikiran pun tak terlintas di benaknya.

Pintu terbuka, wanita yang biasanya di panggil ummah itu datang dengan membawa nampan berisi makanan serta minuman kesukaan Yusuf.

Wanita itu menatap Yusuf sendu, ia merasa sedih akan keadaan putranya ini. Bahkan, wanita itu bisa melihat jika makanan tadi pagi masih utuh, tak tersentuh sama sekali.

Ia menghela nafasnya pelan kemudian tersenyum dan berjalan menghampiri Yusuf dengan nampan yang masih setia dipegangnya.

"Yusuf," Panggilnya sembari menepuk pelan pundak Yusuf dan duduk di kursi sampingnya.

Yusuf menoleh ke arah ummah Nya tanpa mengatakan apapun.

"Yusuf makan dulu yuk, dari pagi Yusuf belum makan loh," Ucap ummah.

Melihat Yusuf terdiam, ummah mengambil surat dari dalam saku rok nya.

"Ini surat dari kang mas mu, yang di tulis sewaktu selesai menjalani operasi."

"Ma-maksud ummah?" Tanya Yusuf bingung.

'setelah menjalankan operasi? Apa maksudnya?' batinnya bingung.

"Setelah kang mas mu mendonorkan satu ginjal nya untuk mu, mas mu masih sadar."

Yusuf baru ingat jika kang mas nya hanya mendonorkan satu ginjalnya saja untuk dirinya. Jadi seharusnya kang mas nya masih bisa bertahan hidup walau hanya dengan satu ginjal saja. Iya, 'kan?

"Yusuf baru ingat jika mas Anas hanya mendonorkan satu ginjal nya saja untuk Yusuf. Bukankah seharusnya mas Anas masih bisa bertahan, ummah?"

Ummah mengangguk membenarkan, "Kamu benar. Seharusnya Anas memang bisa bertahan hidup dengan satu ginjalnya. Tapi, Anas lebih memilih tiada."

Guz & Ning Jatuh Cinta (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang