_La Tahzan innallaha ma'ana, Janganlah kamu berduka cita, sesungguhnya Allah Beserta kita_
~(Q.S. At-taubah : 40)~
*****
Jangan lupa vote comen and share!
Happy reading all 😍
Hari ini di pondok pesantren Al ikhlas, tengah kedatangan dua tamu Cantik dari Surabaya. Dua gadis cantik dengan tubuh putih mulus disertai senyum yang menawan, yang mampu memikat siapa saja yang melihat.
Dua gadis itu kini tengah duduk dihadapan gadis yang perutnya nampak membesar. Perempuan hamil yang usia kandungannya sudah memasuki bulan ke sembilan.
Ada satu gadis juga disamping gadis hamil itu yang tengah mengomel karna hadiah yang kedua temannya beli itu tidak sesuai warna favorit nya.
"Berisik tau, Len! Kuping Ara jadi sakit nih," kesal Zahra saat mendengar temannya itu tak henti-hentinya menyerocos.
"Aku tuh lagi protes, Ra! Liat nih, masa dia beliin aku baju warnanya ungu! Dikira aku janda apa?!" Seru nya dengan nada sewot.
"Kalo Elen gak mau ya udah tukeran sama Ara aja!" Kata Zahra.
Elen menggeleng keras. "Gak! Ini tuh baju khusus janda, Ra!"
"Ara juga kan udah jadi janda, Len." Lirih Zahra Membuat Elen menghentikan Gerutunya.
"Janda di tinggal mati? Padahal belum genap satu hari loh," Ujar Zahra terkekeh Membuat ketiga gadis itu menatap zahra kasian.
"Ara gak suka loh ya sama cara pandang kalian ke, Ara! Berasa menyedihkan banget hidup Ara sampai di pandang kasihan seperti itu." Celetuk nya sambil mengerucutkan bibirnya.
Gadis berhodie army dengan jilbab yang hanya disampirkan di kepala menatap Zahra malas. "Gue tau Lo gak mau dikasihani sama kita-kita. Tapi gue bingung harus bersikap apa sama Lo. Bahagia? Gimana bisa gue bahagia sedangkan sahabat gue lagi gak berada dalam kondisi itu," Kata Gadis itu yang tak lain adalah Melly.
Masih ingat Melly, 'kan? Sahabat Zahra dan elen sewaktu di Jakarta.
Zahra mengangguk menyetujui, "Tapi Ara gak suka di kasihani, meeeeel... Mending kalian bersikap biasa-biasa aja, kayak gak terjadi apa-apa gitu sama aku."
Kini gantian cewek yang menggunakan blouse warna putih dengan jilbab yang di ikatkan di lehernya yang berucap.
"Mana bisa begitu lah markonaaah..." Geramnya.
"Bisa. Intan pasti bisa, kok! Lagian, dulu intan pernah suka kan, sama almarhum Mas Yusuf? Dan buktinya Sekarang, Intan bersikap biasa-biasa aja tuh, kayak gak terjadi sesuatu sama kita." Kata Zahra pada gadis yang menggunakan blouse putih itu.
"Itu beda, Ra. Gue bersikap biasa aja kaya gini tuh, karena gue emang udah move'on sama Kak Yusuf." Jelas Intan sambil menyelipkan rambutnya.
"Emang Intan gak sakit hati?"
Intan menggeleng kemudian mengangguk sambil menyengir.
"Sakit hati sih, tapi dikit doang kok,"
Zahra menggaruk pinggiran kepala nya yang tidak gatal, dia jadi tidak enak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Guz & Ning Jatuh Cinta (End)
Teen FictionJangan hanya baca di awal, kalian tidak akan tau keseruan nya jika hanya berhenti membaca setelah melihat part awal! Cobalah baca di pertengahan, jika memang tidak tertarik tidak apa Happy reading!!! Ini kisah tentang mereka, kisah tentang dua manus...