Happy reading all!!!
Baru saja Yusuf menyelesaikan meeting bersama anggota ekskul Paskibra, di ruang kesenian. Kenapa tidak di ruangan Paskibra? Karena ruangannya sedang di pakai untuk rundingan anak kelas tujuh yang akan mengikuti lomba Paskibra.
Dan saat ini Yusuf tengah menatap buku hasil laporan meeting hari ini yang di tulis oleh sekertaris ekskul Paskibra.
Sedangkan di sampingnya ada Rama yang sedari tadi hanya diam sambil termenung. Awalnya Yusuf sedikit heran karena tidak biasanya Rama menjadi pendiam seperti ini.
Yusuf menutup buku laporan itu dan menumpuk nya menjadi satu dengan map yang dia bawa sejak awal masuk. Yusuf berdiri dari duduknya dan menatap Rama yang tengah melamun menatap luar pintu.
"Ada masalah?" tanya Yusuf.
Rama menoleh sekilas pada Yusuf dan menggeleng.
"Nggak mungkin sih kalo nggak ada."
Rama menatap Yusuf yang kini tengah membereskan kursi-kursi yang tadi di pakai untuk meeting.
"Ngomong aja kali kalo emang mau ngomong." kata Yusuf lagi.
Rama menghela nafasnya berat,"Gue nggak enak ngomongnya."
Yusuf menghentikan gerakannya dan menoleh pada Rama sambil menatapnya sinis. "Sejak kapan lo harus ngerasa enak dulu buat ngomong? biasanya juga asal jeplak!"
Rama mencebik bibirnya kesal. Meskipun dalam hati dia membenarkan omongan Yusuf.
"Kali ini beda, Suf!"
Tanpa menoleh Yusuf berkata, "Beda gimana?"
Rama mengikuti jejak Yusuf yang tengah membereskan kursi-kursi ke tempat semula. Rama duduk di atas meja sambil memperhatikan gerakan Yusuf.
"Udah ngomong aja." desak Yusuf yang lama kelamaan geregetan sendiri.
"Tapi lo jawab jujur, Ya?"
Yusuf melirik Rama sinis, "Sejak kapan gue berani bohong sih?!" tanyanya kesal.
Diam-diam Rama membenarkan ucapan Yusuf.
"Lo suka sama Zahra, Ya?"
Ukhuk, ukhuk
Yusuf tersedak air liurnya sendiri mendengar pertanyaan yang di lontarkan Rama barusan.
"Kenapa nanya tiba-tiba gini, sih?" kesal Yusuf.
Rama turun dari meja dan menghampiri Yusuf, "Jawab aja dulu."
Yusuf menggeleng cepat, "Lo dulu yang jawab. Kenapa tiba-tiba nanya gitu ke gue?"
Lagi-lagi Rama berdecak kesal karena dia tidak akan pernah menang melawan Yusuf.
"Gue suka sama Zahra."
Deg
Yusuf menghentikan gerakannya. Dia juga menatap tembok di depannya dengan pandangan kosong.
"Gue nanya kek gitu, karna gue takut lo juga punya rasa yang sama buat Zahra. Dan gue nggak mau bersaing lagi sama lo buat dapatin cewek. Karna gue yakin gue bakal kalah."
Yusuf kembali dari lamunannya. Dia berdehem singkat sebelum menjawab pertanyaan Rama.
"Dan kalo misalnya gue juga suka sama Zahra, apa lo bakal mundur?"
Tanpa pikir panjang Rama langsung mengangguk cepat. Rama tersenyum kecut, "Gue sadar diri kali, Gue nggak bakalan bisa bersaing sama lo. Dan lagi, kalo dibandingkan sama gue, Zahra lebih cocok sama lo."
KAMU SEDANG MEMBACA
Guz & Ning Jatuh Cinta (End)
Teen FictionJangan hanya baca di awal, kalian tidak akan tau keseruan nya jika hanya berhenti membaca setelah melihat part awal! Cobalah baca di pertengahan, jika memang tidak tertarik tidak apa Happy reading!!! Ini kisah tentang mereka, kisah tentang dua manus...