_Sebaik apapun kita, jika sudut pandang orang lain tidak baik maka tetap tidak baik. Kita tidak bisa memaksa orang lain untuk selalu menilai Kita baik, tugas kita adalah tetaplah berbuat baik walaupun tidak ternilai Dimata orang lain_
~ Ikhsan~
*****
Jangan lupa tinggalkan jejak!!!
Happy reading all 😍
Hari ini, Zahra sudah diperbolehkan pulang. Dan, soal masalah kehamilannya, Ikhsan sudah membantu Zahra untuk menjelaskan kepada semua keluarga.
Awalnya mereka sempat tidak yakin dengan yang ikhsan katakan. Tapi, karna berkat penjelasan Ikhsan yang terus-menerus mengatakan hal yang sebenarnya, mereka percaya dan langsung meminta maaf kepada Zahra.
Bahkan, Abi dan Hamzah sampai menangis karena sudah keterlaluan menampar sosok perempuan yang selalu mereka jaga hingga tidak ada satupun yang berani melukainya.
Tapi kenyataannya? Tangan mereka lah yang menyakiti fisik dan batin Zahra.
Zahra memang sudah memaafkan mereka. Hanya saja, Zahra masih sedikit Tak percaya dengan apa yang mereka lakukan kepada Zahra.
Lihat saja, bahkan, Zahra lebih memilih pulang satu mobil dengan Ikhsan dari pada harus satu mobil dengan yang lainnya.
"Masih marah?" Tanya Ikhsan tanpa menoleh kearah Zahra karena sedang fokus menyetir.
Zahra yang tengah menyender dikursi sambil menatap luar jendela, tersentak kaget. Dia menoleh kearah Ikhsan lalu melanjutkan lagi aktifitas nya.
"Engga."
Ikhsan menoleh sekilas kearah Zahra, "Terus Kenapa gak mau pulang bareng mereka?"
"Kalau Zahra bilang, Zahra Sakit hati. Kakak percaya?"
Ikhsan mengangguk tanpa menoleh. "Percaya."
Zahra menoleh kearah Ikhsan. Bahkan, dia juga memutar posisinya supaya lebih gampang melihat kakak sepupunya itu.
"Kenapa kakak selalu percaya sama Zahra?"
Ikhsan menghentikan mobilnya, Membuat kening Zahra mengerut
Ikhsan memutar tubuhnya untuk melihat Zahra. "Kalau Kakak bilang, kakak suka sama Zahra. Zahra percaya?"
Zahra membeku ditempatnya Sambil menatap Ikhsan tanpa berkedip.
"Selain Zina. Menatap seseorang yang bukan mahram nya terlalu berlebihan, bisa menimbulkan rasa Cinta."
Zahra tersentak, bahkan pipinya sudah merah karena malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Guz & Ning Jatuh Cinta (End)
Teen FictionJangan hanya baca di awal, kalian tidak akan tau keseruan nya jika hanya berhenti membaca setelah melihat part awal! Cobalah baca di pertengahan, jika memang tidak tertarik tidak apa Happy reading!!! Ini kisah tentang mereka, kisah tentang dua manus...