Happy Reading all!!!
Dipagi hari setelah selesai sarapan, Hamzah, Hamdan, dan juga Zahra, pamit untuk mengantar Zahra ke Hotel.
"Bude, kami pamit antar Ara ke hotel dulu ya bude, nggak enak sama kepsek nya Ara." Ujar Hamzah di iringi senyum tipis yang menjadi senyum andalannya.
"Eh iya, hati-hati yo Leh, nduk, sering-sering main tempat bude," Ujar bude Ida.
Mereka mengangguk sambil tersenyum manis.
"Lho, mau kemana kak? " Tanya digo yang tiba-tiba datang dengan kedua adiknya.
"Nganter Ara ke hotel." Jawab Hamzah.
"Oh, terus kalo udah, kakak mau kemana lagi?" Kali ini Dirga yang bertanya.
"Gak tau nih, bingung," Jawab Hamzah seadanya.
Tujuan dia ke Jogja memang untuk menjenguk adiknya. Jadi setelah menjenguknya, dia tak punya tujuan lagi. Mungkin pulang?
"Kesini Lagi aja, Kak. Nanti aku ajak kakak jalan-jalan keliling kota Jogja." Ajaknya sumringah.
Hamzah mengangguk cepat, "Boleh tuh, nanti kita balik ke sini lagi,"
"Santai kak, 'kan gak salah toh kita jalan-jalan? mumpung di Jogja lho ini," kata Hamdan cepat saat di Hamzah menatapnya tajam.
"Sak karep mu," Balas Hamzah ketus. (Terserah kamu)
Mereka terkekeh kecil mendengar nada ketus itu.
"Ya sudah bude, kami pamit dulu."
"Assalamu'alaikum,"
"Wa'alaikum salam."
****
Mungkin efek kecapean, Zahra sampai tidur di mobil di sepanjang jalan menuju hotel.
Bahkan, Hamdan harus membangunkan Zahra yang tengah tertidur nyenyak itu.
Setelah acara pamitan dengan peluk-peluk manja, Zahra langsung berjalan memasuki Hotel untuk berganti pakaian.
Karena kali ini, dia memakai baju Mba Nia (anak angkatnya Bude Ida yang sudah tinggal dengan suaminya.)
Zahra berjalan sendiri melewati lorong-lorong hotel yang sepi. Sesekali dia membuka room chat WhatsApp nya untuk membalas pesan dari kakak keduanya.
Padahal baru beberapa menit yang lalu berpisah, tapi Kakak nya sudah menanyakan 'kapan kita bertemu lagi'
Haduh.
"ZAHRA!"
Teriakan seseorang dari belakang Zahra, mampu membuat langkah Zahra berhenti dan membalikkan badannya ke belakang.
Zahra tidak menjawab. Dia hanya memandangi orang tersebut, sembari menunggu apa yang ingin orang tersebut tanyakan.
"Kamu dari mana? Semalam aku nyari kamu, kamu nggak ada." Tanya pemuda tampan berkulit putih, yang tinggi nya sama dengan Zahra.
"Aku nginep tempat bude tadi malam. Ada perlu apa emang?"
"Gak ada sih. Cuma, tadinya aku pengen ngajakin kamu jalan-jalan gitu." Jawab Pemuda yang tak lain adalah Sendi, teman sekelasnya.
"Ooh... Maaf ya." Kata Zahra tak enak hati.
Sendi mengangguk dengan senyum manisnya. "Oh iya, ini buat kamu." katanya sambil menyodorkan kotak kecil ke arah zahra.
"Buat aku? Aku lagi nggak ulang tahun lho?"
Sendi berdecak, "Ya emang kalo ngasih hadiah cuma pas ultah aja?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Guz & Ning Jatuh Cinta (End)
Teen FictionJangan hanya baca di awal, kalian tidak akan tau keseruan nya jika hanya berhenti membaca setelah melihat part awal! Cobalah baca di pertengahan, jika memang tidak tertarik tidak apa Happy reading!!! Ini kisah tentang mereka, kisah tentang dua manus...