Jangan lupa tinggalkan jejak!!!!
Happy reading!!!
Hari ini hari Minggu, dimana para santri dan santriwati bergotong royong membersihkan pesantren. Sebagian ada yang tadarus di masjid sesuai urutan. Sebagian lagi membersihkan pesantren seperti lapangan, taman, asrama, halaman ndalem, dan sebagainya.
Zahra, Elen, Sasa dan Nana membersihkan halaman pesantren yang luas. Tidak hanya ada mereka, tapi ada Rifah, Hanan, Mira dan Puput juga disana.
Mereka mencabut rumput, menyapu halaman, dan mencukur tanaman agar terlihat lebih indah dan rapih.
"Huh, capek banget Yo mba," eluh Sasa di setujui Nana.
Elen dan Zahra terkekeh, "Semangat!"
Nana dan Sasa mendesah pelan, lalu tersenyum dan bergumam 'Semangat'
Seraya melanjutkan pekerjaannya agar cepat selesai.Dari arah kiri, Digo, Dirga dan Fatih datang menghampiri mereka.
"Assalamualaikum ukhti"
Mereka menoleh lalu menunduk, "Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarokatuh"
"Ra, kang mas mu kemana?" Tanya Digo to the point.
Zahra mendongak, "Gak tau, 'kan Zahra gak sama kakak." Jawabnya enteng.
"Anyway, kalian nanyain kak Hamzah atau kak Hamdan sih, Ara bingung." Ujar Zahra.
"Mas Hamdan." Jawab Dirga.
Zahra menyeritkan keningnya, "Loh, kak Hamdan 'kan pergi ke Bandung. Kakak gak tau?"
Mereka menggeleng kompak, "Sejak kapan?"
"Pas Zahra mau berangkat kesini." Jawab Zahra.
"Kok gak bilang ke kita? Mas Hamdan cuma bilang titip zahra pas dia belum Dateng. Gitu," ujar Dirga.
"Kak Hamdan lagi survei tempat kuliahnya."
Fatih menoleh ke arah Sasa yang tengah serius menyapu, dengan sesekali mengelap keringat di dahinya.
Zahra yang melihat itu langsung menggeplak Fatih menggunakan sapu lidinya.
"Heh!" Tegur Zahra.
Fatih terkejut dan menatap sepupunya dengan pandangan kesal.
"Jangan di tatap terus, nanti suka!" Goda zahra membuat Fatih memutar bola matanya malasm
"Putar aja terus tuh mata, biar copot sekalian!" Ketus Zahra.
Fatih memberengut kesal. Kakak sepupu nya ini memang senang sekali menjahilinya.
Fatih menoleh ke arah Sasa yang juga melihatnya. Tanpa sengaja mata keduanya saling bertubrukan.
'bola matanya, indah.' Batin Fatih.
"Fatih!!" Pekik Zahra membuat tatapan keduanya putus.
Mereka saling menggumamkan istighfar.
"Pergi sana, hus, hus." usir Zahra.
"Apa sih mba, mba Zahra sirik. Tuh, ajak Gus anas tatap-tatapan," ejek Fatih.
Digo, Dirga, dan Zahra mendelik, "Siapa yang ngajarin kamu ngomong gitu, dek?" Tanya Digo menatap tajam Fatih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Guz & Ning Jatuh Cinta (End)
Teen FictionJangan hanya baca di awal, kalian tidak akan tau keseruan nya jika hanya berhenti membaca setelah melihat part awal! Cobalah baca di pertengahan, jika memang tidak tertarik tidak apa Happy reading!!! Ini kisah tentang mereka, kisah tentang dua manus...