9

893 62 0
                                    

Minal aidzin wal faizin, mohon maaf lahir dan batin semuanya🙏💞

Happy reading💗

***

“Gab, Daniel ganteng nggak?” tanya Liora tiba-tiba.

Dahi Gabi mengernyit heran, “ngapain lo nanyain manusia es itu?” tanya Gabi sambil memasang jepitnya kembali.

Liora memutar bola matanya malas, “kaya situ bukan manusia es aja,” cibirnya. “Eh, tapi emang bukan sih, lo kalo sama gue mah jadi orang gila,” ucap Liora sambil tertawa.

“Lo yang gila,” cibir Gabi menoyor kepala gadis itu membuat Liora mendengus sebal.

“Eh, tapi seriusan nih, Daniel ganteng nggak?” tanya Liora sekali lagi.

“Ganteng. Tapi, masih gantengan Andra,” ucap Gabi yang tentu saja akhir kalimatnya diucapkan dalam hati.

Wajah Liora terlihat berseri-seri membuat Gabi heran, gadis itu mencibirkan air ke wajah Liora. “Sadar, rumah lo sama dia jauh.”

Liora mengusap wajahnya dengan tisu, menatap kesal kearah Gabi yang malah tertawa karena melihat wajah kesalnya. “Ck, gantian nih,” kesal Liora mencibirkan air juga kepada Gabi.

Dan terjadilah aksi cibir-cibiran air.

“Aduh.” keduanya menghentikan aksinya saat seorang gadis yang baru masuk malah terkena air.

“Eh, sorry-sorry, kita nggak sengaja,” ucap Liora meminta maaf.

Gadis itu melap air yang terkena bajunya sedikit, “iya nggak pa-pa.”

“Sorry, nggak sengaja,” ucap Gabi tanpa ekspresi.

“Iya, lain kali liat-liat ya,” ucap Laura tersenyum tipis. “Permisi, ya,” pamitnya sambil membuka salah satu bilik.

“Ayo balik,” ajak Gabi membawa baju olahraganya.

“Eh, Gab, itu cewek yang sama Revan tadi pagi bukan, sih?” tanya Liora memastikan.

“Ya, lo liat aja mukanya, kalo sama berarti iya,” ucap Gabi malas membahas gadis itu.

“Yaelah santai saja dong, kaya orang cemburu aja lo,” ucap Liora cengengesan.

Ya, kan emang cemburu!!

“Lo nggak ada niatan mau main ke rumah gitu Ra? Gue gabut di rumah sendirian,” tanya Gabi.

“Mau dong! Nanti gue langsung ke rumah lo, oke?” ucap Liora tersenyum lebar.

“Bohong, gue sleding lo,” ancam Gabi tapi Liora malah tertawa.

“Iya, iya, galak amat, Bu.”

***

Laura itu... gimana ya? Anaknya manja dan setiap keinginannya harus dituruti kalau tidak dia akan ngambek berkepanjangan.

Seperti saat ini, gadis itu sibuk minta ditemani ke mall, katanya ingin berburu diskon akhir bulan.

“Al, beneran nggak bisa ya?” tanya Laura memelas.

“Nggak bisa Lau, gue mau ekskul basket, nih,” ucap Revan sambil memasang sepatunya.

“Yaa, bolos aja lah, Al, terus temenin gue,” mohon Laura menatap Revan dengan wajah se-memelas mungkin.

GR [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang