28

714 60 55
                                    

Maaf telat up.

Happy reading-!!😻

***

Laura menghampiri Revan yang sedang melamun di bangku panjang depan kelas nya. Laura menepuk pelan pundak Revan, membuat Revan menoleh ke arahnya.

“Aku mau ngomong bentar. Tapi, nggak di sini.”

“Dimana?”

“Ayo ikut.” Laura berjalan duluan diikuti Revan di belakangnya. Laura membawa Revan menuju lorong sepi yang arahnya menuju perpus. Gadis itu mengambil duduk di salah satu bangku panjang yang ada di sana.

“Kenapa?” tanya Revan membuka suara terlebih dahulu.

“Soal... tadi pagi itu bener?” tanya Laura hati-hati.

Revan mengangguk. “Iya, bener.”

“Jadi.., cewek yang selalu kamu ceritain ke aku itu Gabi?” tanya Laura memastikan.

“Iya,” jawab Revan singkat padat dan jelas. Sebenarnya Revan sedang malas untuk berbicara, tapi, karena ini Laura, jadi dia harus membuang jauh-jauh rasa malas bicaranya itu.

Laura mengangguk-anggukan kepalanya paham. Keduanya sama-sama menatap lurus ke depan. “Aku gak nyangka, sih, kalo pacar kamu itu Gabi. Aku pikir, cewek lain,” ucap Laura disertai kekehan ringan.

“Gabi keliatannya marah banget tadi pagi.”

Revan masih tak merespon ucapan Laura. Bingung juga bagaimana meresponnya. “Kamu udah ketemu, Gabi?” tanya Laura menoleh kearah Revan.

“Belum.”

“Mending kamu temuin dia, deh,” saran Laura.

“Oke. Gue pergi dulu, lo jangan lupa makan,” ucap Revan mengingatkan Laura yang sering kali lupa makan.

***

“Lo beneran pacaran sama Revan? Cowok bandel itu?” tanya Ardi untuk ketiga kalinya.

“Lo udah tau, ngapain nanya lagi?” ketus Gabi masih sibuk menyalin materi di papan tulis ke bukunya.

“Ya, gue mau mastiin aja. Lo tadi keliatannya marah banget.”

“Bukan urusan lo, Ar. Mending lo pergi,” ketus Gabi tanpa menatap Ardi yang duduk di bangku Liora.

“Yaudah gue pergi dulu.” Ardi melangkahkan kakinya keluar kelas, tepat sekali, Revan juga baru ingin memasuki kelas Gabi.

“Udah dapet izin lo masuk kelas gue?” sinis Ardi menatap Revan tak bersahabat.

“Gak penting.” Revan meneruskan langkahnya tanpa menghiraukan Ardi, lagi.

“Gabi,” panggil Revan pada Gabi yang tidak menghiraukan kedatangannya.

Gabi mendongak sebentar lalu kembali mencatat. “Ngapain?” tanya Gabi.

“Ayo ke kantin.”

“Gue nggak laper.”

“Gue tau lo belum makan.”

“Gue masih kenyang.”

“Bi, lo itu baru sembuh.”

GR [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang