6

987 63 0
                                    

“Gab!” Gabi menghentikan langkahnya, menunggu Ardi berbicara. “Hadiahnya udah beli? Kalo udah, bungkus sekarang aja di ruang OSIS. Bareng-bareng sama yang lain,” ucap Ardi.

Gabi menepuk jidatnya pelan, “aduh, sorry Ar, gue lupa beli,” ucap Gabi merutuki dirinya dalam hati. Padahal dirinya kemarin ke mall bersama Rafael, tapi tidak membeli hadiahnya sekalian.

“Oh, gitu ya.”

“Iya, maaf ya,” ucap Gabi tak enak.

“Yaudah gini aja, gimana kalo kita berdua beli hadiahnya nanti sore? Itu pun kalo lo mau sih,” usul Ardi.

Gabi berpikir sejenak, tidak ada salahnya sih. Lagian dia pulang nanti juga free. “Oke,” ucap Gabi setuju.

“Yaudah kalo gitu, gue duluan,” pamit Ardi mengulum senyumnya.

Dan Gabi hanya mengangguk.

Gabi melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda, dan pas sekali, Revan beserta teman-temannya melewatinya.

Tatapan keduanya sempat bertemu beberapa saat, sampai pada akhirnya Gabi memutuskannya duluan sebelum ada yang memergoki mereka berdua.

“Hai, Gab!” sapa Irgie sok dekat.

“Iya,” balas Gabi tanpa ekspresi.

“Sok dekat lo!” cibir Arfan menoyor kepala lelaki itu.

“Suka-suka gue, lah! Gabi nya aja nyaut pas gue sapa,” sewot Irgie menjauh dari Arfan dan berjalan di samping Irgie.

“Terpaksa,” sahut Revan cemburu.

“Halah, iri aja lo sama gue!” Irgie menyisir jambulnya dengan gaya wajah songongnya.

“Ngapain iri sama lo,” ketus Revan.

“Gantengan juga gue kemana-mana,” sahut Arfan ikut menyisir rambutnya juga tapi malah tidak berdiri seperti milik Irgie.

“Huuuu, nggak bisa kan lo!” seru Irgie menoyor kepala Arfan.

“Ribut!” ketus Daniel mempercepat langkahnya meninggalkan mereka bertiga.

***

Kringggg

“Sekian materi hari ini, selama siang!”

“Siaangg Buuu!”

“Liora, jadi kerumah kan?” tanya Gabi sambil membereskan buku-bukunya.

“Jadi dong!” seru Liora. “Yuk, pulang!”

Drrtt..drrtt

“Eh, bentar,” tahan Liora memberhentikan langkah mereka.

“Halo, Ma?”

“......”

“Beneran?”

“......”

“Yaudah, Liora kesana.”

Tut!

“Mau kemana, Ra?” tanya Gabi bingung melihat wajah Liora yang berubah menjadi panik.

“Aduh, sorry ya Gab, gue nggak jadi main ke rumah lo,” ucap Liora tak enak. “Nyokap gue masuk rumah sakit, gue mau kesana sekarang.”

GR [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang