Bab #57

288 17 0
                                    

Selamat Membaca ♥️
.
.
.
.

Pada pukul 5 Pagi ini, sepasang kekasih yang baru saja kembali mengatur kisah mereka tengah duduk santai menikmati udara pagi yang sejuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pada pukul 5 Pagi ini, sepasang kekasih yang baru saja kembali mengatur kisah mereka tengah duduk santai menikmati udara pagi yang sejuk. Ditemani oleh deburan ombak serta angin sepoi-sepoi yang dingin menciptakan lingkaran atmosfer yang indah.

Keseriusan Lily yang tengah menatap ufuk timur menarik perhatian Anta. Cowok itu menyibak rambutnya ke belakang. Jaraknya yang semula 3 jengkal, kini menipis jadi satu beberapa cm saja. Begitu dekat sehingga Anta dapat dengan jelas menatap mata serta wajah Lily yang menawan.

"Setiap hari kamu kayak gini, Ly?" Anta akhirnya membuka suara, memecahkan keheningan selama 40 menit.

Lily tak menjawab, dia terdiam sambil terus memandangi ufuk timur. Perlahan-lahan langit mulai berubah, sedikit demi sedikit. Yang semula gelap, perlahan mulai terang. Namun matahari belum juga memunculkan jati dirinya.

"Ly, Lo gak lagi kesurupan kan?" Tanya Anta memastikan. Jelas saja Lily menggeleng. Dia menyahut,"Ya nggak lah!" Seketika Anta tertawa renyah.

Ketika matahari mulai terlihat, dengan cepat Lily berdiri. Sampai-sampai pasir yang menempel terbang ke arah Anta. Dia berlari ke arah pantai hingga mata kakinya tenggelam oleh air pantai yang dingin. Jelas Anta kaget, lelaki itu ikut mengejar Lily sambil membersihkan matanya dari debu pasir. Kini ia berdiri tepat disampingnya.

"Kamu jangan bikin aku takut ah!" Tegur Anta. Namun Lily masih mengacuhkannya.

Ketika mentari semakin memancarkan sinarnya, Lily tersenyum simpul. Senyumnya begitu hangat dengan pandangan mata yang begitu teduh.

Anta yang menatap Lily dari samping ikut bahagia. Dia bersyukur kepada Tuhan karena telah memberikan Lily kekuatan serta ketabahan. Hati Anta dibuat menghangat melihat Lily yang berhasil keluar dari sebuah ruangan kelam.

"Selamat pagi, Alan." Lily menyapa dengan hangat. Diakhir kata, senyumnya merekah.

"Seperti keinginan kamu, sekarang kita berdua ada di sini. Jadi, berhenti mikirin aku, jangan sedih lagi. Sekarang aku udah dapetin sumber kebahagiaan aku. Semoga kamu juga bahagia ya di alam sana?" Tambahnya.

Anta merangkul Lily dari samping, diq merentangkan tangan kanannya sambil menghirup dalam-dalam udara pagi yang sangat sejuk. Lily juga menyandarkan kepalanya pada bahu Anta.

"Pagi bro!" Giliran Anta yang menyapa. Lily menoleh, dia tertawa mendengar suara Anta.

Anta melepaskan rangkulannya. Dia maju dua langkah. Lelaki itu mengambil nafas panjang dan kemudian bersiap untuk berteriak. Sebelum itu, Anta meletakkan kedua telapak tangannya di samping bibirnya.

"SEMESTA! GUE UDAH BERHASIL BALIKAN SAMA LILY!"

"MAKASIH TUHAN! MAKASIH UDAH NGASIH TAKDIR INDAH BUAT KITA BERDUA!"

Lily [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang