Bab #21

262 18 2
                                    

Vote and Comment

***

Di perjalanan pulang Lily tak henti-hentinya tersenyum. Sulit dipercaya sosok seperti Anta ini bisa menjadi kekasihnya. Perdana bagi Lily bisa sedekat ini dengan Anta. Tak ingin melewati kesempatan super lebar, Lily terus saja memeluk Anta seolah tak ingin lepas darinya. Seperti magnet saja!

Anta merasakan kalau pinggangnya semakin lama semakin sesak saja. Saat dirinya melihat kebawah sekilas, ternyata kedua tangan itu tengah memeluk dirinya.

Anta tidak biasa diperlakukan seperti ini. Ia risih.

Anta memutar bola matanya dengan malas laku mencibir dalam hatinya.

"Lepas gak?" jengah Anta. Bukannya dilepas justru Lily malah semakin mempererat pelukannya. Anta hanya bisa pasrah. Dia membiarkan gadis itu memeluk dirinya sampai mati. Eh, puas maksudnya.

"Anta," panggil Lily dengan lembut. Anta hanya bergumam sebagai jawaban.

"Kamu serius kan?" Tanya Lily. Ia menggigit bibir bawahnya karena gugup. Tapi untuk memastikan kembali, Lily tetap harus menanyakannya.

Anta mengerutkan keningnya. Dia sedikit bingung.

"Serius apa?" Tanya Anta keheranan. Lily sedikit melonggarkan pelukannya. Pipinya bertumpu dipunggung Anta.

"Jadi pacar aku." Jelas Lily.

Hening seketika. Di satu sisi Lily menunggu jawaban dari Anta. Sementara disisi lain, Anta sibuk dengan pikirannya sendiri. Suara knalpot dari kendaraan roda dua hingga enam mengisi keheningan mereka berdua. Hitungan mundur dari lampu lalu lintas menjadi ancaman bagi Anta sendiri.

"Iya."

"Gue serius."

Tepat saat ungkapan Anta itu lampu lalu lintas berubah warna menjadi . Para pengendara bergerak baju meninggalkan mereka yang terjebak di dalam dunia romansa. Senyuman dari wajah gadis itu tercetak jelas. Tak ada perasaan lain selain rasa bahagianya. Hampir saja lampu lalu lintas berubah menjadi warna kuning, namun Anta berhasil melewatinya.

Anta tersenyum sekilas. Hatinya menjadi hangat saat bersama dengan gadis ini. Tidak biasanya ia seperti ini. Buih-buih kebahagiaan yang gadis itu rasakan pun dapat ia rasakan juga.

Bentar.

Gue kenapa ya? Rasanya... beda.

Apa gua jatuh cinta sama cewek rese ini?

Mereka berdua tersenyum. Sesekali Anta mengusap tangan Lily dengan sayang. Mereka berdua juga sesekali bercanda. Ini pertama kalinya Lily melihat diri Anta yang lain. Yang tidak banyak diketahui orang dan hanya orang tertentu saja yang bisa melihat senyum malaikatnya itu.

Lily berdoa dan memohon kepada Tuhan semoga kisah asmara mereka berjalan dengan baik. Jikapun ada hal buruk yang menimpa semoga saja itu bukanlah menjadi alasan hubungan ini harus berakhir.

Angin sepoi dan langit yang berwarna oranye menambah kesan diantara mereka berdua. Hari ini adalah hari bahagia sedunia. Lily tidak menyangka kalau semua ini akan terjadi pada dirinya.

Aku berharap semoga kita selalu baik-baik saja. Meskipun omongan kamu nyelekit dan sikap kamu yang cuek, aku tau kalo kamu itu orang yang tulus dan penyayang. Aku yakin kalo sifat asli kamu bukan yang ini.

"Aku cinta sama kamu." Ungkap Lily di dalam hatinya.

***

Lily [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang