Kita bertemu tanpa disengaja dan aku mencintaimu secara tiba-tiba.
***
"Lah kok nggak ada anjir?"
Lily berkacak pinggang seraya memikirkan kemana orang itu pergi.
Bagas dan Eka yang baru saja dari lapangan indoor melihat seorang perempuan cantik tengah mengendap-endap didalam kelas mereka. Karena curiga akhirnya mereka berjalan mendekat untuk melihat siapakah perempuan itu.
"Ka, bukannya itu si Lily?" Tanya Bagas seraya menunjuk ke arah perempuan itu.
Eka menajamkan penglihatannya. Dan benar, perempuan itu adalah Lily. Kenapa perempuan itu masih ada disini? Seharusnya kan dia sudah pulang bersama kawannya yang kadang waras dan kadang tidak waras. Sama seperti Lily. Ah, gadis yang memiliki nama seperti Bunga itu bisa dibilang kembar saat bersama Nara. Maklum, namanya juga sahabat.
Tapi, ada rahasia yang tidak pernah diketahui oleh orang lain. Termasuk Sahabat dan Keluarganya. Rahasia unik yang Lily rasa akan ada satu orang saja yang mengetahui nya. Itupun jika mereka saling dekat.
Setelah dirasa cukup jelas, Eka mengangguk. "Iya, itu Lily, tapi ngapain dia ada dikelas kita?" Bagas mengidikan bahunya.
"Yaudah, kita samperin aja?" Bagas mengangguk. Mereka berdua berjalan masuk ke dalam kelas dan menghampiri Lily yang terlihat sedang mencari sesuatu. Lily memejamkan matanya karena tiba-tiba bahunya dipegang oleh seseorang.
"A-ampun Mbak Kunti, Mas Pocong, ja-jangan bawa Lily. Sumpah, Lily itu masih bau ketek jadi-"
"Eh, upil badak, Lo ngatain kita berdua ini setan?"
Refleks Lily membuka matanya. Dia mengulang kembali kalimat barusan dan mencerna siapakah pemilik suara itu?
Lily langsung berbalik dan melihat Bagas dan Eka berdiri dengan pandangan bingung. Lily sedikit memundurkan langkahnya karena jarak mereka bertiga terlalu dekat. Meskipun Bagas otaknya tidak waras, tapi tampangnya bisa membuat kaum hawa meleleh.
"Ka-kalian ngapain disini? Te-terus, siapa yang tadi pegang bahu gue?"
Eka menghela nafasnya. "Harusnya kita yang ngomong kayak gitu. Ngapain Lo ada disini?"
Lily menggeleng membuat poni tipisnya bergetar. "Gue bakal jawab kalo Lo jawab pertanyaan gue!"
Eka mendecak. "Ck! Noh si Bagas yang ngelakuin," Lily mengangguk tanda mengerti.
"Jadi, gue kesini itu mau bayar utang,"
Bagas melotot. Sedikit terkikik. "Hah? Orang kayak Lo bisa punya utang?"
Lily menatap sengit ke arah Bagas. "Kenapa? Emangnya nggak boleh?"
"Sampe Lo berdua ribut, gue lempar Lo berdua dari atas sini," ancam Eka penuh penekanan.
Mereka berdua membentuk huruf V menggunakan dua jari dan menampilkan deretan gigi putih yang tertata rapi. Eka tertegun sejenak dan langsung membuang pikiran itu karena melihat ekspresi Lily yang begitu menggemaskan.
"Urusan Lo sama Anta belum kelar?" Lily menggeleng. "Maka dari itu gue kesini buat nyari si Anta, tapi dia nya malah nggak ada,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Lily [COMPLETED]
Roman pour Adolescents| ABOUT LILY | Tentang Gadis remaja yang mencintai sosok lelaki dengan sifatnya yang aneh. Kadang romantis, kadang dingin, kadang juga omongannya suka nyelekit. Dia tau bagaimana rasanya berjuang sendirian dan mencoba bertahan walau sudah tersakiti...