Bab #47

288 20 10
                                    

Jomblo merapat yuuk

Hati², part disini dapat menyebabkan rasa iri yang luar biasa.

Sebelumnya mohon maaf lama up, pikiranku lagi stuck 🙏

Udh siap baca part ini? 🙂

Vote and Komen yuk...

Tandai bila ada typo

Selamat Membaca ♥️

***

Karena memaafkan itu jauh lebih menenangkan, dibandingkan dengan balas dendam.

- Lily -

Nana buru-buru menuju ke arah ruang tamu dan segera membukakan pintu rumahnya. Mulanya semua berjalan baik, namun ketika pintu terbuka lebar dan menampakkan seorang wanita yang Nana benci, raut wajah Nana berubah menjadi datar.

Viola tersenyum sebagai tanda menyapa Sekretaris Pribadi itu. Kacamata hitam yang ia kenakan, perlahan Viola lepas. Jari telunjuknya menyibak poni yang menutupi mata kirinya.

"Hai, lama tidak berjumpa." Sapa Viola dengan ramah. Tapi dibalik semua itu, Viola tengah menahan amarah.

"Mau apa kamu kesini? Belum puas menghancurkan keluarga saya?" Tanya Nana dengan pandangan kesal.

Viola menghela nafas. "Ini untuk kamu." Ujar Viola menyodorkan dua buah koper yang berisikan uang seharga 2 Milyar Rupiah.

"Atas nama mendiang suami saya, saya meminta maaf kepada Anda."

"Tolong ambil pemberian saya." Nana berdecih. Kemudian Nana mengajak Viola untuk masuk dengan cara yang tidak ramah.

Mereka berdua pun duduk di kursi sofa berwarna abu-abu. Viola meletakkan kedua buah koper itu lalu ia buka, menunjukkan isi yang ada didalamnya. Sebenarnya Nana terkejut melihat uang yang sebanyak itu, tapi dia harus tetap bersikap biasa saja, seolah masih tidak terima dengan kejadian di masa lalu.

"Seharusnya kamu bersyukur, saya tidak melaporkan kamu kepada Polisi. Dan saya tidak menutup segala apa yang menjadi hak milik kamu."

"Disini kita sama-sama dibuat kecewa. Suami mu pergi, tapi masih bisa bertemu. Dan kehidupan saya hampir saja runtuh." Terang Viola, membuat hati Nana terenyuh mendengarnya. Nana setuju dengan apa yang Viola katakan, dia termasuk beruntung, meski Suaminya pergi meninggalkan mereka berdua, tapi dia masih bisa menemuinya. Tapi tidak dengan Viola.

"Ambil ini." Ucap Viola menyodorkan sebuah black card dan juga map yang berisikan data-data perusahaan.

"Saya kembalikan semuanya yang telah hilang." Saat Nana membaca lembar akhir isi kertas tersebut, detik itu juga air matanya turun.

Nana pun langsung memeluk Viola dengan erat sambil mengucapkan kalimat terimakasih.

Selamat, Na. Semuanya sudah kembali pulih. Selamat bersenang-senang dengan suamimu. Batin Viola dengan senyum yang mengembang.

"Nana."

"Saya pulang."

"Mas Arya?"

Lily [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang