Bab #52

271 13 2
                                    

Hai ketemu lagi di sini ^^

Jangan lupa tinggalkan jejak yaitu vote and comment nya ya

Koreksi jika ada yg Typo

Selamat Membaca ♥️

.
.
.
.

London, Inggris
3 Bulan Kemudian...

Saila menatap lurus ke luar jendela dengan tangan kirinya yang menumpu dagu. Ditatapnya rimbunan pohon dengan langit sore yang mulai berubah orange. Padahal kelas sudah selesai sejak satu jam yang lalu, namun gadis berkuncir kuda itu masih setia di kelasnya sambil menikmati pemandangan sore hari. Bahkan gedung ini mulai sepi, hanya ada Saila dan beberapa anak Ballet yang sedang melangsungkan latihannya.

Sejak awal mata Saila sudah sendu dengan perasaannya yang kian pilu. 3 Bulan sudah Saila hidup seperti dirinya yang dulu. Tidak ada pesan yang masuk dari orang yang ia cintai, tidak ada telpon hanya untuk saling bertukar kabar, dan tak ada lagi canda tawa yang menemaninya belajar malam.

"Musim gugur tanpanya." Bisiknya dengan nada sedih. Seketika angin sore berhembus membawa anak rambutnya berterbangan.

Mata Saila tiba-tiba melihat ada sosok yang tak asing dimatanya. Tapi dengan cepat ia menggelengkan kepalanya, sangat tidak mungkin orang itu berada di tempat ini. Lebih baik gadis itu bergegas pulang daripada imajinasinya semakin jadi.

Saila berlari menuju halaman belakang sekolah. Dia menyelipkan tubuhnya diantara kerumunan orang ramai. Sambil menunggu Bus Kota yang datang menjemput, Saila berkali-kali mengatur nafas serta pikirannya.

Jangan halu lagi, Sal! Gak mungkin dia ada di sini! Stop berharap lebih! Teguh nya dalam hati.

Saat Bus sampai, Saila buru-buru masuk hingga sedikit menimbulkan keributan. Saat dirinya duduk di kursi yang biasanya, Saila menghembuskan nafas lega. Namun 3 detik kemudian matanya terbuka, ia panik setengah mati.

"Astaga! Tugas gue ketinggalan di kelas!" Pekik Saila, panik. Semua orang menoleh karena bahasanya yang asing ditelinga mereka, tapi tak lama mereka lebih memilih mengacuhkannya.

"Aduh gimana ini? Masa gue harus balik lagi sih?"

"Excuse me, are you all right?" Tanya seorang wanita hamil yang duduk tepat disebelahnya. Saila sontak mengangguk seraya membalas pertanyaan wanita tadi.

"Duhhh...semoga aja besok Mr. Johhny kagak masuk!" Gumamnya berharap penuh.

***

Jakarta, Indonesia

Seorang lelaki berperawakan tinggi serta garis wajahnya yang tampan mendekati seorang gadis cantik yang sedang duduk sendirian di kantin sekolah. Dia adalah Alan dengan setangkai bunga Lily.

"Cewek! Sendirian aja nih!" Seru Alan menggoda Lily. Kepala Lily terangkat saat bunga itu ada tepat didepan matanya.

"Eh Alan? Bu-bukannya tadi kamu lagi tanding basket ya?" Tanya Lily dengan ekspresi bingung. Alan terkekeh lalu menggeleng.

"Buat kamu yang cantik dari dalam maupun luar," puji Alan sambil  menyerahkan Bunga Lily. Gadis itu tersipu malu seraya menerimanya.

Lily menghirup aroma bunga itu dalam-dalam. Harum serta menenangkan.

"Udah atuh nyium bunganya. Akunya dicuekin nih?" Sindir Alan dengan halus. Lily tertawa kecil sembari meletakkan bunga itu di samping bukunya.

Lily [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang