6. JATUH HATI?

2K 222 23
                                    

Nathan membuka pintu kamar Dinda dan melihat Dinda yang sedang tidur pulas, dengan sarkasnya Nathan membuka selimut tidur Dinda dan menarik tangan Dinda membuat si empu bangun.

"Sakit kak, jangan main sarkas dong," ujar Dinda menepis tangan Nathan.

"JAM TANGAN GUCI SAMA HP IPHONE GUE KEMANA DINDA?! KENAPA BISA ILANG?!" pekik Nathan terlihat ingin menangis.

Dinda berdiri dan menatap Nathan. "Dinda udah sedekahin sama maling, Dinda juga udah kasih jam tangan kak Nathan sama hp iPhone-nya dua belas biji. Gini kak Nathan, daripada harta kak Nathan numpuk nggak ada apa-apanya, lebih baik Dinda sedekahin, bagus kan?"

Pengakuan dari Dinda membuat Nathan darah tinggi, Nathan memukul lemari dengan keras membuat Dinda terkejut. "Kenapa lo lakuin ini tanpa seijin gue! Bodoh!"

"Eits, Dinda itu pinter, Dinda pinter go internasional! Kak Nathan aja yang--"

"Bisa-bisa gue miskin tau nggak gara-gara kelakuan lo!" potong Nathan.

"Bagus dong! Karena Dinda istri yang baik, Dinda dengan senang hati menemani kak Nathan dari nol, oke?"

"Nggak oke! Sekarang lo tidur diluar!" tekan Nathan menarik selimut dan menyeret Dinda sampai depan pintu.

"Kak ... maafin Dinda, tapi berbagi itu indah, masa kak Nathan nggak tau, sih!" cibir Dinda.

"Bodo!" ketus Nathan langsung menutup pintu dan meninggalkan Dinda seorang diri diluar rumah.

Nathan masuk kedalam kamarnya dan menarik selimut berusaha untuk tertidur, tetapi pikirannya terus saja Dinda. "Apa spesialnya Dinda sampe otak gue mikirin terus?" gerutu Nathan.

Ting!

Cabe-cabean orang bilang jago goyang

Bara telah menambahkan Angkasa
Bara telah menambahkan Anda

Angkasa:
Makin hari makin setres lo, Bar!

Bara:
Wahai temanku kasat mata, gue punya HOT NEWS

Nathan:
Grup apa lagi, hm?

Bara:
Rupanya Nathan lagi cosplay Nisa Sabyan

Angkasa:
Dih, Bimoli

Nathan:
Bibir monyong lima senti

Bara:
Serius! Gue punya hot news teman


Angkasa:
Apa sih?!

Bara:
Besok Clarita ulang tahun, gimana kalau kita suruh Nathan tembak dia?

Nathan:
Nggak Bar, gue punya Jessie

Angkasa:
Cita-cita pengen punya istri 5, giliran ada lampu ijo buat pacaran minder

"Masalahnya gue punya Dinda, gue nggak tega buat sakitin dia terus." batin Nathan.

Nathan mematikan hpnya dan menatap langit-langit. "Dinda gimana ya?" gumam Nathan.

Nathan menuruni anak tangga dan mengintip dicela jendela yang menampilkan Dinda sedang duduk sembari berbalut selimut.

"Buka nggak ya? Kalau dibuka pasti Dinda bilang gue udah maafin, kalau nggak dibuka kasian juga." gumam Nathan.

"Argh! Risi banget punya istri  kayak Dinda!" gerutu Nathan yang langsung duduk ditempat pintu.

GARIS TAKDIR (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang