Hi guys!!
Bara menarik tangan Angkasa dan Dinda agar cepat-cepat mengantri di prasmanan, bukan Bara namanya kalau nggak gratisan makan.
Angkasa menarik tangan Bara dan merangkulnya. "Bar, gue saranin lo jauhin Ana,"
Bara menoleh. "Siapa lo ngatur-ngatur gue? Lagian gue sama Ana udah mau deket tinggal di pacarin, jangan-jangan lo mau nikung gue kan?"
"Mba Ana! Aaa Dinda kangen!"
Bara dan Angkasa langsung melihat ke arah Dinda yang memeluk Ana dengan baju kebaya. Yap! Ana adalah saudara pak Ujang!
Bara melepaskan tangan Angkasa dan berjalan ke arah Ana dan Dinda. "Ana, kok lo nggak bilang kalau lo saudara sama pak Ujang?"
"Hai, aku juga nggak tau kalau kamu mau ke pernikahan pak Ujang. Aku emang saudara sama pak Ujang, emangnya kenapa?" tanya Ana.
Bara menepuk jidatnya dan berkacak pinggang. "Ya Allah, udah diputusin dapet yang baru, ternyata yang barunya saudara sama pak Ujang,"
"Emang kenapa kalau aku saudara sama pak Ujang?"
"Hai brother!" Nathan merangkul pinggang Jessie.
Dinda membulatkan matanya melihat tangan Nathan yang bisa-bisanya merangkul Jessie di depan mata kepalanya sendiri.
Ia melihat ke Angkasa berfikir kembali, jika ia mendekati Angkasa pasti Nathan biasa saja, karena menurutnya sudah biasa.
Karena Dinda dapet rejeki anak sholeh yang berupa om Darren muncul dekat Ana, Dinda langsung mepet-mepet kepada om Derren.
"Hallo Om Darren!" pekik Dinda mencium tangan Darren dan memeluknya.
"Hallo sayang, kamu makin hari makin cantik, gimana kabar kamu?" tanya Darren setelah melepaskan pelukannya.
"Ah, Dinda baik kok, gimana kabar om Darren? Sehat kan? Nggak ada yang sakit? Rekening aman?" tanya Dinda. Astagfirullah Din, jangan tanya rekening napa.
Nathan menarik tangan Dinda untuk berada di dekatnya. "Jangan deket-deket sama dia,"
"Eh eh, siapa kamu yang ngatur-ngatur peri kecil saya? Kamu sudah punya cewek masih deketin peri saya," protes Darren.
"Iya sih kak! Kak Nathan udah punya kak Jessie, ngapain deketin Dinda?" ucap Dinda kembali mendekati Darren.
"Pernikahan nggak ada akhlak." batin Angkasa.
***
Setelah seharian di pernikahan pak Ujang, akhirnya Dinda merasa lega karena sudah pulang dan dia bisa santai-santai di rumah. Tapi sialnya! Nathan malah suruh dirinya untuk menyiapkan makanan dan minuman kepada Kiran dan Jessie.
Dinda mengikat rambutnya dan mengambil nampan berisi makanan dan minuman. "Kapan sih kak Nathan dapet hidayah?!" gerutunya.
"Silakan di minum perempuan-perempuan nggak tau diri," ujar Dinda tersenyum kecil sembari menaruh nampannya.
"Dinda, nggak boleh gitu sama tamu," tegur Nathan.
"Tau nih! Babu aja belagu banget, kenapa sih lo terima dia Nat?" sosor Kiran merasa kesal jengkel terhadap Dinda.
"Hm, nanti gue cari yang baru," ujar Nathan.
"Oh iya, gue minta jus jeruk dong, lo bisa ambilin kan? Babu." suruh Jessie tersenyum smirk.
KAMU SEDANG MEMBACA
GARIS TAKDIR (END)
Teen Fiction(10 Mei 2021) Selesai revisi 30 Desember 2022 Tau bagaimana jadinya ketika anak yang baru lulus SMP langsung menikah? Menikah karena cinta? Oh tentu saja tidak. Ia menikah karena hutang. Hutang? Katanya, walaupun tidak cinta suatu saat nanti juga ci...