Dinda memakai sepatu ditangga dengan rambut yang terurai, lalu melihat Nathan yang sudah berada dihadapannya.
"Ngapain?" tanya Dinda bingung.
"Sini, biar gue kepangan rambut lo," ujar Nathan menarik Dinda untuk duduk dihadapannya, dengan cepat Dinda mengikuti permintaan Nathan.
Nathan meraih rambut Dinda dan mengepangnya. "Gimana hubungan lo sama Bara, Angkasa, Rigel, Kak Sam?" tanya Nathan.
"Biasa aja, lagian kita cuman temenan bukan pacaran, Dinda kan masih kasih hati Dinda buat kak Nathan. Terus, kak Nathan gimana? Mau masih pacaran walau ada Dinda?" tanya Dinda.
"Mau. Jessie itu cantik, sayang kan kalau dibuang," ucap Nathan terkekeh.
"Percuma cantik kalau nggak pinter otaknya." tandas Dinda.
"Sombong banget!" ketus Nathan.
"Sombong aja dulu, malunya belakangan, lagian apa hebatnya kak Jessie? Cuman modal cantik doang," ujar Dinda nekat mengatakannya.
"Nih," tunjuk Nathan pada sepatunya.
Sudah tugas Dinda sebagai istri membantu suaminya yang sama sekali tidak bisa memakai tali sepatu ini. Dinda menalikan sepatunya dengan perlahan.
Nathan yang melihatnya hanya tersenyum, tidak tau perasaannya berpihak pada siapa. Nathan menghirup nafasnya merasakan wangi vanila dari Dinda.
Dinda mendongak melihat Nathan yang tersenyum, Nathan yang ketangkap basah langsung merubah raut wajahnya. Dinda terkekeh pelan mencubit pipi Nathan sebentar.
"Kak Nathan diam-diam senyumin Dinda, ya? Apa jangan-jangan kak Nathan udah suka sama Dinda!" tebak Dinda.
"Najis. Nggak akan suka gue sama lo, udah gue bilang beribu-ribu kali kalau gue nggak akan pernah suka sama lo, tapi lo selalu deketin gue mulu, kenapa?" tanya Nathan menatap Dinda.
"Karena itu perjuangan, perjuangan cinta Dinda untuk dapetin cintanya kak Nathan, Dinda itu cewek yang setia, yang pejuang, kalau satu tujuan Dinda itu ya udah Dinda kejar sampe Dinda dapet," ucap Dinda dengan power.
"Malam ini lo bareng gue ke pesta Bara, soalnya Jessie lagi ada urusan, Vera sama Bara mensiversary,"
"Mensiversary itu apa?" tanya Dinda.
"Mensiversary itu hari jadian mereka yang dirayain setiap bulan," jelas Nathan.
"Oh, tapi Dinda nggak pernah ngerayain," terang Dinda spontan.
"Ngerayain? Bukannya lo nggak pernah pacaran?" tanya Nathan menatap Dinda tajam.
"I-iya emang nggak pernah, maksud Dinda temen Dinda nggak pernah ajakin Dinda buat rayain mensiversary gitu," ucap Dinda kaku.
Ting!
Namanya Ares.
Din, hari ini kamu berangkat sama siapa?
Nathan merampas hp Dinda dan melihat pesan dari Ares, Nathan melihat pesan itu dan menatap Dinda.
"Siapa?"
"Temen doang, Ares temen Dinda SMP, emangnya kenapa, sih?! Balikin sini," ucap Dinda merampas hpnya dari Nathan.
"Udah Bara, Angkasa, Rigel, kak Sam, sekarang Ares, banyak banget cowok lo," ujar Nathan berdecih.
"Mau berapa cowok yang deketin Dinda, tapi hati Dinda cuman buat kak Nathan kok," ujar Dinda menarik tangan Nathan dan menyandarkan kepalanya pada Nathan sembari tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
GARIS TAKDIR (END)
Teen Fiction(10 Mei 2021) Selesai revisi 30 Desember 2022 Tau bagaimana jadinya ketika anak yang baru lulus SMP langsung menikah? Menikah karena cinta? Oh tentu saja tidak. Ia menikah karena hutang. Hutang? Katanya, walaupun tidak cinta suatu saat nanti juga ci...