8. BLAK-BLAKAN

1.7K 209 5
                                    

HALLO EPRIBADEH KEMBALI LAGI SAMA AKU ISTRI KEDUA NATHAN, MON MAAF AKU JARANG UPDATE KARENA ADA PROBLEM-PROBLEM🙂

Happy Reading🦋

Dinda membuka matanya dan melihat Nathan sedang melingkarkan tangan ditubuh Dinda, dengan sigap Dinda menyingkirkan tangan Nathan dan berdiri yang mampu menghalangi sinar cahaya.

Nathan bangun dan menatap Dinda. "Kak Nathan! Tadi kak Nathan peluk Dinda, Dinda takut hamil! Gimana nih?" tanya Dinda grogi.

Nathan duduk dan menarik Dinda untuk duduk didekatnya. "Nggak akan hamil Dinda, gue nggak apa-apain lo, najis banget gue hamilin lo," ucap Nathan.

"Jadi selama kita nikah nggak akan buat bayi kan?" tanya Dinda lagi.

"Tergantung." jawab Nathan berdiri dari duduknya.

"Tergantung apanya?"

"Lo nggak usah tau, otak lo nggak akan nyampe walau lo juara go internasional!" ketus Nathan masuk ke kamar mandi.

Dinda membuka hpnya dan melihat notifikasi yang masuk.

Pemandu pasutri

Angkasa:
Gimana malam pertama kalian? Aman?

Adinda:

Kak Angkasa, apa bedanya emang? Semua malam bukannya sama kak

Angkasa:
Oh jelas beda Adinda, kalau ini persoalan malam pertama untuk kedua pasangan yang udah nikah. Pertanyaannya kalian berdua ngapain di kamar?

Adinda:
Dinda nggak tau, Dinda nggak satu kamar sama kak Nathan

Angkasa:
KOK BISA?! GIMANA PUNYA ANAK KALAU NGGAK ITU

"Jangan mentang-mentang udah dikasih hp lo keenakan main hp sampe lupa nyiapin gue baju?" sahut Nathan yang terbalut dengan handuk yang menutupi bawahnya.

Dinda yang menatap Nathan langsung menutup matanya dengan kedua tangannya. "Kak Nathan, pake baju nanti Dinda bintitan!"

Bukannya memakai baju Nathan malah mendekat pada Dinda. "Biarin, biar nambah jelek muka lo!" ketus Nathan.

"Kak Nathan ngeselin, ih! Kalau misalnya muka Dinda jelek nanti kak Nathan nggak suka sama Dinda," ucap Dinda masih menutup matanya.

"Emangnya sejak kapan gue suka sama lo, hm?" tanya Nathan meraih tangan Dinda.

"Astagfirullah Nathan! Ini udah jam setengah tujuh kamu malah godain Dinda, cepet sekolah!" suruh Rena pada Nathan yang terkekeh.

"Iya Ma." ucap Nathan meninggalkan kamarnya untuk ke kamar ganti.

***

Dinda mengikat tali sepatu Nathan yang sedang memakai jam tangan hitamnya. "Makannya belajar tali sepatu, udah kelas dua belas masih aja nggak bisa tali sepatu," dumel Dinda.

"Bodo amat, kalau ada lo kenapa harus gue? Ayok cepet," ucap Nathan.

Dinda bangun dari duduknya dan naik ke motor Nathan. Di perjalanan Dinda terus saja menggerutu membuat Nathan merasa risi.

"Nggak usah bawel Dinda!"

"Dinda masih kelas sepuluh, kalau Dinda dihukum gimana? Ini gara-gara kak Nathan tau nggak, kak Nathan segala jagain Dinda lagi," ujarnya.

GARIS TAKDIR (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang