Pagi harinya, Dinda berangkat sekolah dengan Rigel, Dinda meminta Rigel untuk menjemputnya karena Dinda ingin memastikan tentang plat mobil itu.
"Mobil Rigel nggak enak banget," ujar Dinda.
"Dih, nggak tau terimakasih lo, lagian tumben banget lo minta gue jemput," ucap Rigel.
"Pengen aja, emang kenapa? Rigel nggak ikhlas anterin Dinda?" tanya Dinda.
"Ikhlas lahir batin,"
"Rigel tau nggak soal rumah Dinda kebakaran?" tanya Dinda membuat Rigel me-rem mendadak.
"Kok bisa? Siapa yang bakar rumah lo?"
"Hah? Emang Rigel baru tau tentang rumah Dinda yang kebakar?" tanya Dinda balik.
"Ya iyalah! Lo pikir aja deh, gue kan nggak punya temen di sekolah, nggak ada yang kasih tau info-info terbaru," ucap Rigel sedikit kesal.
Nihil. Rigel bukan pelakunya. "Terus tadi lo tidur di mana?"
"Rumah tetangga," ujar Dinda.
"Nyusahin. Mending lo kerja di cafe gue lagi, nginep sementara di sana nanti uang kerja lo sama lo kumpulin buat ngontrak sama pengobatan Ayah lo. Mau nggak?" tawar Rigel.
"Dinda pikir-pikir lagi aja deh, soalnya sekarang Dinda sibuk." ucap Dinda.
Sampainya di sekolah, Dinda turun dari mobil Rigel lalu pergi masuk ke kelas. Di sana sudah ada Kalvino dengan kacamata dan buku yang di genggam.
"Pagi, malam ini Dinda mau main ke rumah sakit, boleh anter nggak?" tanya Dinda.
"Boleh, jam berapa?"
"Sekitar jam 19.45 aja deh, tapi mau pake mobil boleh? Soalnya Dinda mau terbiasa naik mobil, tapi kalau nggak boleh juga nggak apa-apa kok," ucapnya.
"Santai, Din, akanku lakukan apapun demi kamu." ucap Kalvino tertawa kecil.
Dinda yang merasa di baperi ikut tertawa canggung lalu duduk di bangkunya menunggu guru masuk.
Vera Azkia
Malam ini bisa ke rumah gue nggak?
Mau apa Ver?
Bantu beres-beres kamar, terus mau minta tolong bantu cari baju yang cocok buat ketemu camer
Loh loh, bonyok kak Bara udah pulang ke Jakarta?
Kak Bara bilang udah, jadi kamu bisa apa nggak?
Aduh maaf ya, Ver, malem ini aku ada jadwal sama Kalvino buat ke rumah sakit, ngomong-ngomong kamu tau plat mobil kak Bara nggak? Atau ortunya?
Nanti aku fotoin, buat apa?
Ngumpulin aja, siapa tau ketemu di jalan terus minta nebeng hehe
Hadehh Dinda doang.
***
Setelah Vera mengirim plat mobil milik Bara, tetap saja itu tidak cocok dengan yang Agustiar beri.
Istirahat tiba, saatnya Dinda pergi ke roftoop untuk menghindari omongan-omongan manusia yang kurang kerjaan.
Dinda menatap langit yang biru dan awan yang sedikit abstrak sembari bersenandung. Ia menidurkan tubuhnya di atas tempat duduk yang panjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
GARIS TAKDIR (END)
Teen Fiction(10 Mei 2021) Selesai revisi 30 Desember 2022 Tau bagaimana jadinya ketika anak yang baru lulus SMP langsung menikah? Menikah karena cinta? Oh tentu saja tidak. Ia menikah karena hutang. Hutang? Katanya, walaupun tidak cinta suatu saat nanti juga ci...