Hai, mau cerita aja si, kemarin liat ada yang komen kapan masuk konflik, sedih banget, aku udah pernah bilang sebelumnya di part 46/47 kalau cerita ini sebenernya konfliknya ringan. Tapi, ya kalian ga nyadar aja mungkin kalau sebelum Nathan minta cerai disitu konflik-konflik kecil bertebaran.
Gapapa lah ya, btw karena udah masuk konflik, kita lanjut klimaks. Tau lah ya, di sini aku udah nulis semua part sampai ending, jadi aku bakal up 1 hari 1 hari, mau nabung atau nggaknya terserah kalian xixixi. Happy reading-!!
_____________Bara terdiam menatap tajam ke arah Nathan dan Dinda yang saling diam, dirinya menghembuskan nafasnya dan mulai pembicaraan.
"Kok saling diem? Ini nggak ada yang mau uwu-uwuan depan gue gitu?" tanya Bara.
"Nggak sehat kak, oh iya selamat ya udah balikan semoga langgeng," ucap Dinda.
"Gue sama Dinda udahan, Bar," ungkap Nathan membuat Dinda maupun Bara terkejut mendengarnya.
Dinda menatap penuh pada Nathan yang tidak habis pikir sangat terbuka tentang masalah pernikahannya.
"Kok bisa? Kenapa?" tanya Bara.
"Mungkin kita belum berjodoh kak, nanti juga Dinda balik lagi kalau jodohnya sama kak Nathan. Kak Bara tenang aja, nggak usah khawatir tentang hubungan kita." sahut Dinda.
Bara mengangguk lalu bangun dari duduknya. "Gue mau samperin Vera dulu, soalnya dari tadi dia nggak balik-balik gue khawatir."
Setelah kepergian Bara, Dinda dan Nathan saling diam karena canggung. Nathan mengembuskan napasnya dan mulai perbincangan.
"Din? Masih marah, ya? Gue serius nggak pernah hamilin Jessie, Jessie juga udah ngaku kalau dia cuman bohongan," terangnya.
"Hm, jangan ceritain tentang kalian lagi ya, Dinda nggak ada hubungannya lagi, Dinda nggak mau masalah ini panjang karena Dinda dilibatkan," ujar Dinda sembari merogoh tasnya dan mengeluarkan uang.
"Dinda lunasin utang Ayah Dinda, sekarang Dinda nggak ada hubungan apa-apa lagi sama keluarga Pradipta." lanjut Dinda.
"Nggak, nggak. Walaupun lo udah lunasin gue tetep mau ngejar lo agar lo kembali sama gue," ucap Nathan bersihkeras.
"Kak. Yakin mau berjuang? Mau sejauh kak Nathan kejar Dinda bakal semakin menjauh, lihat kak Jessie yang selalu ada buat kak Nathan,"
"Cukup ya maksa Dinda untuk kembali, Dinda masih punya impian, Dinda nggak mau berlarut-larut dalam masalah ini," ucapnya.
"Won't you give me one more chance?"
"Maaf, Dinda nggak bisa."
"Emang lo tau artinya apaan?"
"Oh mau bilang Dinda nggak bisa bahasa Inggris? Gini-gini Dinda pinter ya, dibilang Dinda pinter go internasional," ucapnya.
Nathan tersenyum kecil mendengar Dinda yang pd seperti pertama kalinya mereka bertemu. Hanya karena ego mereka berpisah.
"Kenapa senyum-senyum?" tanyanya.
"Annyeong guys! Btw, Nazwa kenapa nggak diajakin?" tanya Vera yang kembali dengan Bara.
"Dinda nggak punya nomor Naz."
"Tadi aku udah kabarin Nazwa buat ke sini, kita tunggu aja dia dateng." sahut Bara.
"Ya udah, ayo di makan dan makasih udah mau sempetin waktunya buat kumpul lagi," ucap Vera.
"WOY! KUMPUL NGGAK NGAJAK-NGAJAK! UNTUNG AJA KAK BARA KABARIN GUE!" teriak Nazwa menghampiri mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
GARIS TAKDIR (END)
Teen Fiction(10 Mei 2021) Selesai revisi 30 Desember 2022 Tau bagaimana jadinya ketika anak yang baru lulus SMP langsung menikah? Menikah karena cinta? Oh tentu saja tidak. Ia menikah karena hutang. Hutang? Katanya, walaupun tidak cinta suatu saat nanti juga ci...