HALLO, sorry baru up karena hp aku lagi sakit guys😌
_________________________________________Nathan menarik tangan Dinda untuk rooftop sekolah dan memeluknya, sedangkan Dinda merasa bingung dengan sikap Nathan yang tiba-tiba seperti ini.
"Gue tau gue salah udah malu-maluin lo waktu di api unggun, gue harap lo lupain semuanya, Din, gue terlalu emosi dan kesel sampai gue buka aib lo di depan semua orang, gue--"
Dinda melepaskan pelukannya dengan Nathan dan melihat Nathan dengan bingung, apa Nathan masih mengingat hal ini? Bahkan Dinda sudah melupakannya dan beranggapan tidak ada yang terjadi saat itu.
"Nggak usah drama sok sedih, Dinda udah lupain kok, kak Nathan mending pergi ke kelas, Dinda udah kebelet," ujar Dinda.
"Gue mau minta ijin sama lo, lo nggak apa-apa kan kalau gue jadian sama Jessie?" tanya Nathan. Ah sudah Dinda duga kalau drama seperti ini pasti ada maunya.
"Terserah kak Nathan, tapi awas aja manja-manja sama Dinda!" ancam Dinda.
Nathan memasang wajah datar karena ia tak rela jika dirinya harus menjauh dari Dinda dan wangi vanilla kesukaannya. Nathan menggelengkan kepalanya pelan.
"Nggak jadi. Gue bakal setia sama lo, Din."
"Omong kosong!" ketus Dinda langsung pergi dari rooftop dan menuju ke kamar mandi.
Dinda membasuh mukanya dengan air dan melihat ke kaca. "Kalau kak Nathan tau tentang Dinda sama Naz gimana ya? Aduh ... gimana ini, ish!"
Jessi menyunggingkan senyumannya dan mencuci tangan di samping Dinda. "Kalau butuh bantuan cari gue aja,"
"Nggak perlu, Dinda masih bisa,"
Jessie mengelap tangannya dan melipat kedua tangannya di dada sembari melihat Dinda yang mengelap wajahnya. "Lo masih kecil, jadi pemikiran lo nggak mungkin bisa berpikir jernih,"
Dinda menghela nafasnya dan menatap Jessie dengan dingin. "Kak Jessie apa Dinda yang nggak jernih? Tumben banget nawarin Dinda bantuan."
"Gue ini lagi baik hatinya sama lo, jadi jangan--DINDA! KURANG HAJAR BANGET LO!" teriak Jessie yang pada Dinda yang mencipratkan air ke wajah Jessie, setelah itu Dinda langsung lari.
Dinda menghela nafasnya lalu melihat ke jendela kelas Nathan yang sedang menyalin pekerjaan Bara, seharusnya Nathan dan Bara yang menyalin pekerjaan Angkasa, karena Angkasa tidak masuk akhirnya Bara yang kena korban.
"Kalau kayak gini kapan pinternya, kak!" ketus Dinda melanjutkan jalannya sampai menuju kelas.
Dinda menatap ke arah Nazwa sebentar lalu menyalin materi yang ada di papan tulis. Sudah beberapa menit kemudian, akhirnya bel istirahat berbunyi. Nazwa langsung menarik tangan Dinda membawanya ke belakang sekolah.
Dinda menatap Nazwa bingung. Sedangkan Nazwa melipatkan kedua tangannya didada sembari mengatur nafasnya.
"Din, lo masih inget omongan gue pagi tadi? Lo mau kan lakuin ini demi gue," ujar Nazwa.
"Kasih Dinda waktu Naz, Dinda nggak mau kalau masa depan Dinda jadi berantakan, Dinda juga nggak tega kalau nolak Naz. Jadi, Dinda mohon kasih Dinda waktu buat mikir," jelas Dinda.
"Besok kak Angkasa udah masuk, demi gue temen pertama lo,"
Dinda menghela nafasnya gusar. "Dinda nggak bisa lakuin itu, Dinda takut,"
"Katanya lo temen gue, kok lo nggak mau bantuin gue, lo nggak mau liat gue bahagia?"
"Nggak gitu Naz, Dinda tau Naz temen Dinda, tapi cara Naz minta tolong ke Dinda salah,"
KAMU SEDANG MEMBACA
GARIS TAKDIR (END)
Teen Fiction(10 Mei 2021) Selesai revisi 30 Desember 2022 Tau bagaimana jadinya ketika anak yang baru lulus SMP langsung menikah? Menikah karena cinta? Oh tentu saja tidak. Ia menikah karena hutang. Hutang? Katanya, walaupun tidak cinta suatu saat nanti juga ci...