happy reading kawan!!
"Aku juga sayang sama kamu Jes, aku sangat-sangat sayang sama kamu, aku mau perjuangin kisah kita, aku mau hidup selamanya sama kamu, kamu kehidupan aku. Jessie Tamara."
Angkasa memberhentikan langkahnya ketika mendengar suara yang familiar di telinganya, dengan berani ia melangkah terus mencari tau di mana keberadaannya.
Nathan membelai rambut Jessie. "Aku bakal nikahin kamu, dan aku akan sembunyiin pernikahan ini dari siapapun."
"BRENGSEK!" teriak Angkasa langsung memukul Nathan dari belakang.
Nathan berdecih dan menendang kaki Angkasa dengan keras. "Kamu kumpul sama temen-temen kamu dulu, aku bakal urus bocah ini,"
Jessie mengangguk lalu berlari meninggalkan Nathan dan Angkasa.
"Mau lo apa sih Kas? Selalu ikut campur urusan gue," ujar Nathan menarik tangan Angkasa untuk berdiri dari duduknya.
"Gara-gara lo kaki gue sakit! Sialan!"
"Cih, salah lo sendiri serang gue dari belakang, ngerusak situasi aja lo," ucap Nathan berjalan lebih dulu dari Angkasa.
"Kenapa harus Dinda yang jadi korban antara lo dan Jessie? Hargain Dinda Nat, hargain Dinda selagi ada, gue marah? Iya gue marah sama lo, gue nggak mau liat Dinda sakit hati gara-gara lo, Dinda itu--"
Nathan memberhentikan jalannya dan tanpa melihat ke arah Angkasa, ia mengatakan tentang pernikahannya dengan Dinda. "Lo itu sebenernya suka sama Dinda, gue tau itu. Kalau lo suka ambil aja, gue udah nggak peduli soal itu, gue juga udah bilang sama bokap nyokap gue kalau gue nggak suka Dinda. Satu lagi, asal lo tau kalau gue sama Dinda nggak nikah secara Negara."
Setelah mengatakan hal itu Nathan langsung pergi. Angkasa mengepalkan tangannya kesal dengan tingkah Nathan.
***
Setelah berjam-jam dan acara kelulusan selesai Dinda langsung berlari ke depan mencari Nathan. Tetapi tangannya langsung di tarik oleh Sam.
"Nggak usah di cari, nanti juga dateng sendiri," ujar Sam.
"Tapi Dinda pengen jadi orang pertama yang ngucapin happy graduation my husband! Kalau di tikung gimana?"
"Ya udah sana." Dinda menganggukkan kepalanya lalu berlari mencari Nathan.
Langkahnya seketika berhenti di tengah-tengah saat melihat ke arah Angkasa yang sedang bersama Violla dan Om Zayn.
"Violla deket banget sama Om Zayn, kalau Dinda jadi Violla pasti ... tunggu tunggu. Oke Dinda, kita harus fokus cari kak Nathan! Nggak boleh oleng kemanapun!" hatinya.
Dinda kembali melanjutkan jalannya di aula, namun nihil tidak ada Nathan, dan anehnya Dinda pun merasa kalau Jessie tidak ada.
Curiga. Harus harus harus curiga! Dinda mengepalkan tangannya dan menghentakkan kakinya menuju Sam.
"Ketemu?"
"Nggak! Adik kak Sam ke mana, sih?! Pengennya di cariin mulu, sekarang udah di cariin malah ilang sama selingkuhnya!"
Dinda mendekatkan dirinya dengan Sam. "Kak Sam percaya kan kalau seorang istri omongannya bakal di kabulin? Kalau Dinda do'ain kak Nathan mati nanti kak Nathan beneran mati nggak?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
GARIS TAKDIR (END)
Подростковая литература(10 Mei 2021) Selesai revisi 30 Desember 2022 Tau bagaimana jadinya ketika anak yang baru lulus SMP langsung menikah? Menikah karena cinta? Oh tentu saja tidak. Ia menikah karena hutang. Hutang? Katanya, walaupun tidak cinta suatu saat nanti juga ci...