[ Mengintip Malam pertama ]

5.6K 145 0
                                    

VOTE NYA MANA???

VOTE DULU OKEY!!!


VOTE UDAH BELOM ?

VOTE DONG SAYANG

VOTE ADEK!!!


VOTE NYA KAKAK



___________________

"Saya terima nikahnya, Acha Gevilya  binti Husen dengan seperangkat alat sholat beserta berlian 50gram dibayar tunai !" lantang Vano dengan melapalkan ijab kobulnya.

"Bagaimana para saksi?" tanya penghulu pada para saksi yang telah hadir.

"Sah!"

"Sah!"

"Alhamdulillahhirobbilallamin," penghulu pun memimpin doa. Setelah semua urusan selesai, dan mereka sudah resmi menjadi pasangan suami istri. Mereka pun disuruh untuk sungkem pada orang tua masing-masing, ini waktu yang sangat mengharukan bagi para pasangan yang baru menikah

__________________

Terlihat semua undangan yang datang begitu gembiranya menikmati malam resepsi pernikahan antara Vano dengan Acha.
Dibalik itu semua, Acha sangat mengeluh kan semua itu.
Ingin rasanya cepat-cepat selesai dan Acha ingin tidur di kamarnya. Sangat melelahkan bagi Acha berdiri dan menyambut para tamu yang tidak ada habisnya.

"Vano, boleh juga istrimu itu ... Walaupun bodynya tidak terlalu montok tapi boleh juga," bisik teman Vano yang dapat di dengar oleh Acha.

"Hais! apaan kamu ini," bentak Vano sambil melotot.

"Ha-ha, sukses bro, malam pertama nanti jangan kasih kendor !" saran unfaedah dari teman Vano.

"Sana pulang !" usir Vano

"Tega amat,"

Mendengar percakapan mereka mmebuat Acha merinding sendiri, ia berkutat dengan khayalan liarnya. Malam pertama? tidak ! itu tidak boleh terjadi, Acha akan menolaknya nanti.

"Acha," panggil Vano

"I-iya, a-apa ?" tiba-tiba Acha gugup

"Ada apa dengan kamu?" tanya Vano

"Tidak apa-apa, cuma capek aja ... tamu nya banyak banget, kenapa si orang bahagia melihat aku menderita kaya gini," omel Acha, bagaimana tidak ia harus berdiri karena para tamu gonta-ganti bersalaman dengannya, ditambah juga ia memakai gaun pengantin yang lumayan berat dan juga panjang, sepanjang jalan kenangan bersama mantan
Ea ...(bercanda guys :v)
riasan kepalah bentuk mahkota terbuat dari berlian juga terasa berat...!

"Udah boleh ganti gak, Mi?"tanya Vano pada Mami Acha

"Oh, sudah kok, bahkan udah mau selsai . Kalian boleh ke kamar, kasihan anak Mami itu," ucap Mami Acha

Acha menyingkap gaunnya agar saat berjalan maka gaun nya tidak terinjak, kasian'kan gaun yang gak punya salah apa-apa di injak.

__________

"Kyaaa!" teriak Acha saat melihat suaminya- Vano itu melonggrkan dasi dan juga melepas toxedonya. Vano yang merasa tidak membuat kesalahan tidak menggubris teriakan Acha, ia terus membuka kemejanya.

"Kamu ngapain hah?" lirih Acha sambil menutup mata dengan dua jari.

Vano mendekati Acha, langkah kaki Vano terlihat pelan dan pasti. Dekat, semakin dekat.

"J-jangan s-sekarang !" pekik Acha sambil mengangkat kelima jarinya.

_

"Ternyata menantu kita gercep (gerak cepat) juga ya Mi," bisik Papi

"Iya Pi, kalau begini bisa cepat punya cucu kita," sambung Mami

"Yaudah kita tinggalkan mereka, mau malam pertama," ajak Papi lalu Istrinya mengangguk.

Mereka pun pergi menjauh dari pintu kamar Vano dengan Acha.

"Kamu kenapa?" tanya Vano

"Aku tau, aku emang istri kamu sekarang, cuma ... aku belum siap untuk itu, jangan lakukan itu," mohon Acha

Kedua alis Vano terangkat, dan ia tersenyum jenaka ia mengerti apa yang sedang di fikirkan oleh Acha, "Oh, ya ... tapi aku sudah tidak tahan, bagaimana dong ? Ayolah sayang ... Hn," goda Vano

Dugh!

Bersambung

My Husband Is A Teacher [ TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang