Pengen di Elus?

708 35 13
                                    

Kedua orang tua Acha sudah di kebumikan. Acha begitu sedih atas kepergian mereka dengan cara seperti ini, namun ia harus bisa menerima nya.

Acha juga harus kuat dan tegar, ditamabh saat ini dia sedang mengandung anaknya bersama dengan Ravano. Ia tidak ingin kehilangan janinnya lagi.

_____________________

Ravano memperhatikan Acha, segala hal yang Acha inginkan pasti terkabulkan oleh Ravano. Hani juga mulai memperlihatkan kasih sayangnya juga terhadap Acha.

"Ravano, mama," panggil Rika

"Iya," jawab keduanya.

Rika duduk di singke sofa menatap mereka serius.

"Aku disini pengen bilang, aku mau bercerai dari mas Ravano, lagian tugas juga udah selesai. Menikahi aku sampai anakku lahir," kata Rika

"Lho kok ngomong nya begitu, Mama tidak setuju sayang, kamu akan tetap jadi menantu kedua mama kok. Mama bahagia bisa memiliki dua menantu sekaligus," kata Hani

"Mama tidak akan setuju jika kalian berdua berpisah, belum tentu juga Acha bisa mempertahankan bayinya itu, mama tidak mau ya ...  Rika kamu ceraikan Ravano, biarkan saja Rika jadi istri kedua kamu. Lagian juga kamu itu laki-laki kamu punya hak tinggi di atas istri, " kata Hani

"Selain mencintai Acha, aku juga merasa sudah mencintai Rika ... terlebih pada anak nya itu, membuat aku merasa cukup bahagia," ungkap Ravano

"Mas, kamu kok jujur nya di depan aku sih? Aku lagi hamil lho, katanya kamu tidak mau buat aku banyak fikiran. Tapi mendengar semua itu kamu Fikir aku enggak cemburu?" kata Acha

" Maaf Acha, tapi kamu tetap jadi nomor satu kok, aku ini pria yang normal Acha dan juga aku tidak bisa berbohong dengan apa yang aku rasakan. Jadi, akurlah kalian seperti saat sekarang, karena kalian berdua sudah aku cintai," jelas Ravano

"Gitu dong, mama setuju kalau yang seperti ini," Hani tersenyum

______________________

Rika dan anaknya sudah Ravano berikan tempat tinggal yang baru. Cukup mewah, Rika juga sudah di beli nya mobil dan tempat usaha juga.

Ravano jarang-jarang menemui istri keduanya. Karena ia sangat fokus pada Acha Gevilya yang sedang hamil sekarang.

Usia kandungannya sudah 5 bulanan.
Banyak sekali kemauan Acha namun dengan sabar Ravano mengabulkannya selama itu masih di atas kewajaran.

"Mas, bisa pulang sekarang enggak?" tanya Acha dibalik telpon.

"Aku baru tiba di sekolah, ada apa?" sahut Ravano

"Pengen di Elus sama kamu baby nya," rengek Acha begitu manja.

"Sebelum berangkat tadi udah,"

"Mau lagi, pulang sebentar aja lah. Maunya baby tau,"

Jika menyangkut Baby tidak ada yang bisa menghalangi lagi. Buru-buru Ravano beranjak dari kursi lalu keluar dari ruangan guru  Ia bertemu dengan guru lainnya lalu ia mengatakan bahwa ia pergi sebentar.

_________________

"Acha, ini minum dulu susu nya ...," Suruh Hani

Hani yang begitu tidak ingin Acha kembali mendapatkan masalah, sehingga ia juga ikut turun tangan agar bisa menjaga Acha.

" Nanti ma, Acha lagi nunggu Mas Ravano Dateng," balas Acha

"Ravano kan masih lama pulangnya, ini baru jam delapan pagi kok," kata Hani

Tiba -tiba bunyi mesin mobil semakin mendekati dirumah mereka.

Acha begitu gembiranya ia membuka pintu utama dan menyambut kedatangan Ravano itu.

Ravano tersenyum semabri merangkul pundak yang istri. Lalu mengajaknya duduk.

"Bagian mana nya yang mau di elusin?" tanya Ravano

"Sini," menunjuk perutnya.

"Iya, manja sekali ya baby kita ...," Ravano segera mengelus sesuai permintaan istrinya.

"Ya sudah jangan lupa diminum susunya. Mumpung masih hangat begitu," saran Hani

"Iya Ma, makasih ...," balas Acha

Bersambung

My Husband Is A Teacher [ TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang