(Buta Permanen)

774 48 3
                                    

Jangan lupa buat VOTE

karena VOTE Itu GRATIS

Ravano bersama kedua orangtuanya serta mertuanya berkumpul di rumah sakit. Mereka begitu panik dan berusaha untuk meredam semua itu sambil menunggu kabar dari dokter yang sedang menanggani Acha didalam ruangan UGD.

"Ya Allah Pa, gimana ini ... kenapa bisa terjadi hal seperti ini?" sesal Mama Acha sambil memeluk suaminya. "Sabar ma," kata suaminya

Menunggu cukup lama akhirnya dokter keluar memberi tau keadaan Acha kepada mereka semua.

"Pasien mengalami luka  dimatanya, sehingga dengan berat hati kami mengatakan bahwa dia akan mengalami kebutaan permanen, lalu ada satu hal lagi --" dokter itu tidak kuasa melanjutkan ucapannya

Ravano mendekato dokter itu mengguncangkan bahu dokter. "Katakan yang jelas dokter!" seru Rava

"Istri anda, mengalami keguguran karena janinnya masih baru sehingga hal ini bisa terjadi dan akibat benturan keras itu membuat rahimnya rusak, ia tidak bisa hamil lagi" terang Dokter

"Apa?!" kaget semuanya

"Jangan bercanda dokter!"

Papa Ravano menenangkan putra nya.

"Bodohnya aku ini Pa, bahkan aku tidak tau jika Acha sedang hamil dan betapa tragis nya kejadian ini," Ravano menjambak rambutnya kesal dan marah.

"Tenanglah, serahkan semuanya kepada Tuhan. Karena Mama yakin Tuhan akan memberi keajaiban untuk kalian, yang terpenting sekarang keadaan Acha," kata Mama Acha

Ravano menyadari hal itu benar adanya. Hingga ia mencoba tenang.

_

"Aku enggak mau buta ! Dokter sembuhkan aku dokter !" teriak Acha sambil meraba-raba tangannya keudara.

Ravano membawa Acha kedalam pelukannya. "Kamu pasti akan sembuh, kamu bisa melihat lagi, tenanglah ," peringat Ravano

"Hiks, aku gak mau buta ... aku enggak mau!" betapa terpuruk nya Acha saat ini. Ia tidak berhenti berteriak histeris

Perihal ia keguguran, semua orang belum memberitahu nya. Bahkan sebenarnya Acha tidak tau jika hamil pada waktu itu.

________________

Seminggu berlalu.

Acha sudah diperbolehkan pulang kerumah. Ravano membantu Acha untuk bisa masuk kedlaam rumah.

Dengan bantuan tongkat juga, untuk mengiring langkah Acha.

"Biarkan aku sendiri, aku bisa!" kata Acha

"Tapi--"

"Aku bisa!"

Dengan terpaksa Vano melepaskan tangannya dari bahu Acha. Lalu gadis itu berjalan perlahan dengan tongkat menjadi arahannya.

Bruk!

Acha terjatuh karena menabrak meja, Ravano berlari untuk menolongnya.

"Jangan menolongku, aku bisa sendiri!"

Ravano tidak bisa membiarkan Acha mengalami kejadian itu lagi walaupun Acha marah ia segera menggendong Acha menuju kamar mereka.

"Lepaskan! jangan sentuh aku!"

"Cha, dengan keadaan kamu seperti ini, kamu membutuhkan bantuan orang lain, cobalah jangan keras kepalah, aku memohon hal itu kepadamu, biarkan aku merawatmu dan juga menjaga dirimu, karena kamu adalah istriku," jelas Ravano

"Aku ini tidak berguna lagi, aku yang terburuk aku pasti akan merepotkan mu, jangan perduli kan aku, " kata Acha

Ravano memeluk Acha sambil mengelus rambutnya. "jangan bicara begitu, aku akan menemanimu sampai kapanpun, aku menikahimu bukan sekdar ingin merasa senang saja, dalam suasana sedih susah seperti ini aku akan menemanimu untuk melewati semuanya bersama sama ," kata Ravano

Lalu Acha membalas pelukan Vano lalu menangis sejadi-jadinya

"Mengapa hiks, ini terjadi padaku,"

"Sabar, aku akan berusaha untuk membuatmu bisa melihat lagi,"

Acha hanya menangis menumpahkan segala rasa kesal dan juga sedihnya. Hingga ia merasa lelah pada akhirnya ia tertidur didalam dekapan Ravano.

Ravano membaringkan Acha tidak lupa menyelimutinya lalu duduk di pinggir ranjang sambil memegang jemari Acha lalu mengecup dahinya sekilas.

"Semoga kamu cepat sembuh 'Sayang, aku akan berusaha untuk mengembalikan penglihatanmu," ujar Vano memerhatikan wajah damai istrinya itu.

Bersambung

jangan sampai lupa untuk VOTE nya

My Husband Is A Teacher [ TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang