Tar!"Aaaaa! teriak Acha, tidak tau apa kalau ia sangat ketakutan bila ada petir yang menggelegar seperti itu. Membuat nya tidak bisa tidur dengan nyaman.
Suara hujan perlahan turun dari atas langit membasahi bumi Pertiwi ini. Membuat hawa dingin menyengat tubuh. Bersamaan dengan angin mesum yang menusuk tubuh, menggelitik dan membuat bulu halus berdiri tegang. Hei, jangan mikir yang lain ya kalian!
Acha mengeratkan selimut tebal menutupi tubuhnya yang mungil nan montok. Jangan tanya gimana bentuk tubuhnya yang sebenarnya, author cuma ngarang juga :v
Acha melirik Vano yang juga kedinginan diujung sana, tiba rasa iba sekaligus rasa takut karena petir yang kian berlomba.
Tar!
"Aaaa!" kembali Acha berteriak sembari menutupi kupingnya.
Kedua kalinya teriakan itu berhasil menganggu alam mimpi Vano. Ia terbagun dan melihat Acha.
"Ada apa?" tany Vano
Tar!
Tar!
"Aaa, itu petirnya ... nakutin, aku kaget dan takut," jelas Acha dengan kuping ia tutup memakai tangannya.
"Makanya, kamu si tadi ngusir suami dari ranjang jadinya murka'kan Tuhan sama kamu," celoteh nya asal.
"Aku serius ya, aku takut sama petir tau ... percuma juga bilang, hih" Acha sedikit cemberut.
Brak!
Tidak tau dari kapan, Vano sudah mendaratkan tubuhnya disamping Acha.
"Siapa suruh tidur sini?" tanya Acha.
"Katanya takut, sebagai suami yang baik saya temenin sini, apa mau dipeluk juga?" tawrnya sambil merentangkan tangan.
"Ogah, jangan modus ya ...!" tolak Acha smbil membelakangi Vano tidak lupa guling di jadikan sebagai pembatas.
"Ingat jarak kita, ikuti protokol ranjang pernikahan kita," kata Acha.
"yaudah, nanti kalau petir lagi jangan coba peluk saya ya ?!" kata Vano sambil berbaring dan kembali memejamkan matanya.
"Gak akan," saut Acha dan sedikit mendumel dengan pelan.
Tar!
Bruk!
Acha langsung berbalik dan memeluk Vano snagat erat, ia menyembunyikan wajahnya di dada suaminya itu, untung saja suaminya memakai baju jika tidak maka ia akan berinteraksi dengan roti sobek.
Biasanya bocil gak ngerti ini, ah sudahlah. Nikmati saja ini cerita :- )Vano yang belum tidur sepenuhnya dengan cepat membuka matanya, dan melihat Acha yang ketakutan.
"Tidak apa apa tenang lah...?" suruh Vano sembari menepuk lengannya
Acha tidak menjawab, ia sibuk dengan pelukannya yang terlihat erat dan juga gemetaran. Mungkin karena dingin bercampur ketakutan.
Vano membuat posisi mereka menjadi senyaman mungkin, tangannya juga memeluk Acha. Ini untuk pertma kalinya pasangan suami istri itu berpelukan, dibalik selimut yang tebal, dengan hawa dingin manja, serta suara gemuruh, petir dan segenap keluarga nya yang datang menghiasi hujan pada malam hari ini.
_________________________
"Jijik, kamu modus'kan semalam?" tanya Acha
"Kamu yang peluk saya duluan, kamu lupa kamu ketakutan semalam, coba kalau saya tolak pasti kamu nangis dari semalam, bukannya terimakasih malah seperti itu, " omel Vano
Acha menjadi malu sendiri akrena benar juga yang di bilang Vano.
"Aku khilaf, tapi kamu juga tidak perlu memeluk aku juga, tubuh aku ternoda kalau Deket sama kamu,"
"Ternoda, heh ... bahkan kita sudah halal, apanya yang ternoda ? Padahal cuma berpelukan bukan nganu,"
"Nganu apa?"
"Anak SD aja udah tau, jangan pura pura polos deh, atau mau saya polosin?"
Pak!
Puk!"Hentikan, apaan si kamu ini," Vano menghindari dari pukulan Acha. Namun Acha terus memukulinya.
Membuat Vano bertindak dengan segera menahan tangan Acha lalu mendorong tubuhnya berada dibawahnya.
"Kalau kamu pukul saya lagi, saya akan ...!" seru Vano sambil menatap wajah Acha sedekat mungkin."Apa? lepasin gak?" kata Acha sembari menggerakkan tangannya supaya bisa terlepas dari cengraman seorang Vano.
"Oh, gitu ya ... kayanya pagi ini enak nih buat olahraga ranjang, iyakan ?" Vano menaikturunkan alis.
"Hah?" Acha menganga lebar.
Mungkin kalau kecoa terbang bisa mendarat sempurna kedalam mulutnya.
"Ih, lepas ... aku minta maaf deh, jangan ya ... aku ga mau diperkosa," pinta Acha
"diperkosa? saya kan suami kamu," bantah Vano
"Ya walaupun begitu, aku'kan gak mau kalau kamu paksa itu artinya kamu pemerkosa !"
Perlahan Vano melepaskan Acha, dan dengan kesempatan yang ada Acha mendorong Vano hingga
Brak!
Tersungkur dilantai.
"Acha!"
"Wle... haha, rasain tuh!" Acha dengan secepat kilat ke kamar mandi.
Bersambung
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is A Teacher [ TAMAT]
De TodoPasti kalian udah enggak asing sama cerita ini temen-temen. Yah karena aku udah posting di Facebook pakai akun aku yang 'gemoy kim' jadi aku post di sini. Dan juga aku posting di akun wattpad aku yang di sebelah khusus buat shippers TAELICEKOOK. k...