[Pembalasan dari Vano ]

1.4K 44 0
                                    


____________________________

Menjelang malam hari, Acha sibuk dengan handphonenya berlukis apel dicasing nya tidak lupa kamera tiga tertera di belakangnya juga.

Saking sibuknya chatan dengan Aldo-si pacar, ia lupa akan suaminya yang sejak tadi memerhatikan keseruan Acha, yang layak disebut orang gila,-- tertawa sendiri sambil tepok-tepok sofa yang empuk.

"Sakit nih anak," celoteh Vano sambil meraih air segelas yang ada di nakas.

Byur!

"Woy! basah'kan , kamu kira aku belum mandi apa?" omel Acha mengusap mukanya yang disiram air.

"Lagian, malam-malam ketawa sendiri ... gila kamu ya?" tunjuk Vano sambil bergedik ngerih.

"bukan urusan kamu ya ... ini urusan aku, kita tidak perlu ikut campur sama privasy masing-masing, " terang Acha sembari meletak ponselnya disofa lalu ke kamar mandi.

"Lagi ngapain dia," Vano ragu untuk membuka ponsel milik orang, tetapi ia tidak dapat menghentikan rasa penasaran nya.

"Buka aja deh, kan saya suaminya ...," ujarnya sembari mengambil ponsel milik Acha.

Jelas saja Vano membaca isi chatan Aldo dengan istrinya itu, cemburu? tentu saja tidak ... malah Vano ngakak dengan isi chatan mereka yang sangat lebay, maklum saja anak SMA pacaran ? ya taulah seperti apa?"

Satu pesan masuk, dan Vano merencanakan ide jailnya.

Rupanya besok adalah hari ulang tahun Aldo itu, dan mereka berencana untuk makan malam di sebuah kafe.

"Pembalasan dimulai esok hari, lihat saja ... akanku rusak momen indah kalian, lihat lah Acha, ha-ha," tawa jahat Vano kemudian buru-buru menaruh ponsel tersebut di tempatnya semula.

"Ngapain kamu? kamu buka hape aku ya?" tuduh Acha dan meraih ponselnya.

"Kaya gak ada kegiatan lain aja, sudah malam enakan juga tidur," kata Vano lalu merebahkan tubuhnya diatas kasur.

Tidak lama kemudian Acha ikut berbaring disebelah nya dan menempatkan guling sebagai jarak mereka

"Awas aja kamu melewati batas ini ya? " peringat Acha

"Terserah, mataku sudah mengantuk berat," jawab Vano

____________________

Brak!

Membuat Aldo dan Acha terkejut  bukan kepalang, mereka yang sedang asik mengobrol di dalam kelas.

"Apaan si pak? ngagetin aja ," kata Aldo

"Ganggu orang pacaran aja," sambung Acha.

"Lari kelilimg lapangan sana, 20 keliling kalau berhenti jadi 40 keliling," titah Vano dengan muka datar. Aura sosok menyeramkan selalu hadir jika ia berada di sekolah.

"What? gak bisa gitu dong pak, kita pacaran juga bukan diwaktu jam pelajaran bapak !" selah Acha.

"Apa seorang maling dengan alasan lapar akan di lepas begitu saja? walaupun ada keringanan setidaknya dia akan dihakimi juga, jadi ... cepat lakukan !" suruh Vano

"Panas pak, nanti aku jadi item gimana?" protes Acha

"Oh, nilainya saya tulis E ya?" ancam Vano

"Udah lah sayang, yok ... kita jalanin hukuman Ini," ajak Aldo

"Iya," balas Acha dengan terpaksa.

_

Ditengah terik panasnya matahari, dan kedua sejoli itu tengah menjalani hukuman mereka. Sedangkan Vano memantau mereka sambil meneguk air minum.

My Husband Is A Teacher [ TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang