Vote duludong...
Jangan jadi siders
__________________________Pada hari berikutnya, Aldo sudah jarang menemui Acha untuk sekedar mengobrol atau lain sebagainya, walaupun mereka berada dalam satu sekolah bahkan satu kelas. Aldo selalu menghindarinya. Membuat Acha galau tidak karuan. Karena Acha sangat mencintai Aldo mungkin jika Aldo ingin dia mati maka Acha akan mengakhiri hidupnya demi Aldo.
Dan kali ini Acha tidak ingin kehilangan kesempatan untuk bisa bicara dengan Aldo, ia mencari keberadaan Aldo dan ternyata dia ada di roftop sekolah.
"Do, aku mau bicara sama kamu do, aku tau kamu masih marah dan kesel sama aku di malam itu, aku pengen ngerubah semuanya. Dan kemarin malam aku siapin pesta ulangan buat ulang tahunmu tapi kenapa tidak datang? kamu kenapa sekarang berubah drastis enggak hargain usaha aku sama sekali?" jelas Acha penuh lirih.
Aldo hanya diam menanggapi Acha. Lalu ia perlahan menggenggam tangan Acha.
"Cha, sebenarnya ku sangat berat mengatakannya --" ucapan Aldo menggantung membuat Acha penasaran.
Acha mengernyitkan dahinya karena bingung. "Apa maksud kamu do?" tanya Acha
"Kita tidak bisa seperti dulu lagi, lupakanlah aku Cha ... aku bukanlah cowok terbaik buat kamu," kata Aldo
"Kamu lagi ngeprank aku ya? jangan kaya gitu dong, ini enggak lucu tau ...,"
Aldo menggeleng.
"Pada malam kamu membuat surprise yang gagal waktu bukan lalu ... aku benar marah sama kamu, dan ku Fikir kamu emng sengaja membuat aku marah dan kesal. Sehinggaku ke club dan disana ku melakukan hubungan terlarang itu bersama wanita dan sekarang dia tengah hamil anakku, sebagai lelaki ku harus bertanggungjawab," jelas Aldo panjang lebar
Acha membendung air mata sejak Aldo menjelaskan semuanya. Bibirnya bergetar tidak tau harus mengatakan apa.
Acha meloloskan airmatanya untuk berjatuhan di kedua pipi mulusnya. Acha mendekati Aldo dan menunjuknya. "Lalu ... apa arti cinta kamu buat aku Do? kenapa kamu lakuin ini ke aku? kamu marah dan kesel sampai berbuat seperti itu, kamu gak mikirin aku do?" tanya Acha penuh dengan perasaan terluka.
"Cha, kenapa kamu harus marah seperti ini bahkan kamu sudah memiliki status yang baru'bukan? dan kurasa kamu mengerti maksudku," kata Aldo
"Apa?" lirih Acha
"Ku sudah tau kamu dengan pak Ravano itu sudah menikah karena perjodohan, " kata Aldo
Acha terdiam beberapa detik lalu membuka suara. "kamu tau darimana?" tanya Acha
"Dari pak Ravano, semalam ia mendatangiku dan memarahiku karena dia sudah pernah melihatku bersama wanita itu, dan hingga ia mengatakan bahwa kalian adalah suami-istri, sekarang kita sama-sama memiliki alasan yang kuat untuk mengakhiri hubungan kita ini," terang Aldo
"Tapi do, aku cintanya sama kamu do ... aku terpaksa menikah dengan pak Vano, dan aku juga merasa kamu juga terpaksa'kan untuk menikahi wanita yang kamu maksud, kamu bayar aja dia suruh dia gugurin kandungannya dan kamu tunggu aku pisah dari pak Vano terus kita bisa sama sama lagi," harap Acha
"Kamu gila Cha? aku tidak akan jadi pecundang, lupakanlah aku Cha, " suruh Aldo lalu meninggalkan Acha yang masih di roftop sekolah yang sepi.
Acha merosotkan tubuhnya hingga duduk dilantai ia meremas rambutnya prutasi dan juga sedih
"Kenapa semua jadi begini, aku enggak bisa do, aku cinta terlalu dalam sama kamu, aku sadar aku salah karena sekrang aku udah jadi istri orang, tapi ... aku enggak bisa bohong sama perasaan aku do,"
____________________________
"Aku mau bicara sama kamu," kata Acha diambang pintu kamar. Sang empuh yang merasa dirinya diajak bicara langsung mengalihkan pandangan dari buku dan beridir menghampiri Acha.
"Ada apa?" tanya Vano
"Kita ngobrol di ruang tengah aja," usul Acha
_
"Benar, aku yang menemui Aldo dan mengatakan semuanya, dan ku tau semuanya juga"
"Kenapa kamu tidak bicarakan padaku semua yang kamu ketahui,"tanya Acha
"Jadi kamu sudah tau?"
Acha mengangguk.
"Terus?" tanya Vano
"Aku mau kita pisah, " kata Acha
Vano membelakkan matanya sempurna.
"Saya tidak bisa !"
"Kamu sudah tau'kan kalau aku itu cintanya sama Aldo bukan sama kamu, emangnya kamu mau mempertahankan istri yang masih mencintai kekasihnya?" terang Acha.
"Pernikahan kita itu suci Cha, ya walaupun saya tau kita menikah karena perjodohan. Apakah kamu tega mengecewakan anggota keluarga kita yang sudah bahagia atas pernikahan kita ini, dan juga, kamu sudah tau Aldo akan menikah kenapa kamu tidak melupakan nya saja. Dan nikmati saja posisi mu yang telah SAH menjadi istri saya," jelas Vano
Lalu Vano berlalu meninggalkan Acha yang diam ditempatnya.
"Jujur , saya sudah mulai mencintai kamu ... mungkin ruang untuk saya belum tersedia dihatimu tapi saya yakin dan percaya kamu akan mencintai saya pada suatu hari nanti," Vano berbatin saja.
Entah bagaimana datangnya, karena sudah seringnya bersama-sama membuat Vano merasa nyaman bersama dengan istrinya-Acha itu. Walau mereka sering berjahilan satu sama lain dan itu sebuah keistimewaan baginya dalam pernikahan yang selalu mengundang tawa dan bahagia walau tanpa cinta, kini ada cinta namun baru satu pihak yang menumbuhkanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband Is A Teacher [ TAMAT]
De TodoPasti kalian udah enggak asing sama cerita ini temen-temen. Yah karena aku udah posting di Facebook pakai akun aku yang 'gemoy kim' jadi aku post di sini. Dan juga aku posting di akun wattpad aku yang di sebelah khusus buat shippers TAELICEKOOK. k...