(Bisa melihat kembali)

572 35 1
                                    

Vote dulu jangan lupa



Ceklet ....

Ravano membuka pintu lalu melihat tamu yang datang, ternyata yang datang adalah

"Silahkan masuk," suruh Vano

"Makasih," balas keduanya

Setelah masuk, Ravano mempersilahkan untuk duduk. Beberapa saat keheningan terjadi.

"Dimana Acha?" tanya Aldo

Vano melirik Aldo dengan penuh curiga lagi pula untuk apa mencari istrinya.

"Jangan salah paham," ucap Aldo yang mengerti akan fikiran Ravano

" ada hal yang penting ingin di bahas  dengan kalian berdua," jelas Aldo pelan.

"O, baiklah ... sebentar ya?!" Ravano menuju kamar mereka.

Acha segera meraih lengan Vano.

"Siapa yang datang? apa beneran polisi?" lirih Acha

"Ayo turun, tamu itu berkepentingan dengan kita berdua sayang," Ravano mengambil tongkat Acha lalu membantunya untuk berjalan menuju ruang tamu.

"Siapa?" tanya Acha

"Aku, Aldo dengan Rika istriku," kata Aldo

"Ada apa do? ko tumben kesini?" heran Acha

Aldo melihat Rika begitu pun dengn Rika, mereka seperti sedang berdiskusi melalui tatapan mereka. Hanya Ravano yang bisa melihat semua itu. Karena, Acha belum bisa melihat bukan?!

"Jadi," Aldo menghela napas.

"Karena aku juga istriku sepakat untuk membantu masalahmu Acha," kata Aldo

"Sepakat apa maksudnya?" heran Acha

"Bicara saja intinya, " suruh Ravano

"Sebelum aku benar pergi dari dunia ini, aku ingin memberikan mataku untuk kamu jaga 'Cha, apa kamu bersedia menerimanya?" tanya Aldo

"Hah?" Acha terperangah sejenak

"Kamu jangan ngacoh deh," bantah Acha

"Kamu pasti bisa sembuh!"

"Enggak Cha, hidupku tidak akan lama. Aku akan merasa lebih tenang jika, kamu bisa melihat seperti dulu lagi," kata Aldo

"Rika, bilang kalau Aldo lagi bercanda ! dia itu lagi bercanda kan?" tanya Acha pada Rika

Sayup-sayup terdengar suara tangis Rika, ia juga berusaha menahan air matanya yang ingin terus keluar

"Dokter sudah memvonis waktunya hanya bersisa 3 hari, aku tidak tau bagaimana dengan nasibku dengan anakku nanti," lirih Rika

Ia sedang hamil muda . Anak pertama mereka sudah tiada karena kelainan jantung. Bisa dibilang ini calon anak pertama mereka sebagai ganti anak mereka yang suda tiada .

Acha merasa kasihan terhadap nasib Rika, dia juga perempuan sungguh berada diposisi ini pasti sangat menyulitkan.

"Terima lah Acha, setidaknya ada sesuatu yang bisa untuk aku lihat setiap hari," kata Rika

"Baiklah, aku mau ...," Kata Acha

Lalu Rika memeluknya berucap terimakasih pada Acha.

"Ngomong-ngomonh, aku ingin bicara banyak hal denganmu,kata Acha

"Yaudah, kita ngobrol dimana?" tanya Rika

"Di ruang keluarga aja," usul Acha

"Baik,"

Setelah istri mereka pergi, kini tertsisa Ravano dengan Aldo.

"Rumah kalian besar sekali ya, impian Acha sudah tercapai saat bersama dengan kamu," kata Aldo

"Hn, o...ya apa kamu benar tulus ingin memberikan matamu itu?" tanya Ravano

"Iya aku tulus, karena Acha juga merupakan wanita yang berharga bagiku, tolong jangan cemburu. Aku tidak berniat untu--"

"Santai saja, terimakasih banyak Aldo, walaupun dulunya kita sering bermasalah karena Acha," kata Rava mengingat sebuah msalalu.

"Iya sama sama, tapi sebagai suami dan calon Ayah dari anakku nanti, aku sangat sedih. Tapi aku tidak bisa memperlihatkan nya pada istriku," kata Aldo

"Kalau boleh, setelah kepergian ku nanti, berilah tmepat tinggal untuk istri dan juga anakku, perusahaan ku bangjrut semuanya tersita baik rumah, mobil dan segalanya. Apa lagi selama aku berobat jadi sudah hanyak yang terjual," jelas Aldo

"Aku pasti akan membalas jasamu ini, kamu tenang saja ya?"

"Terimakasih,"

_____________________

Semua orang sedang menunggu dokter untuk membuka perban di mata Acha.

"Buka matanya pelan-pelan ya?" intruksi dokter.

Acha mengangguk. Dengan sangat pelan ia membuka matanya lalu memutar atensinya keseluruh penjuru dan berhenti di kedua orang tuanya.

"Mami! Papi! Acha, bisa ngeliat lagi !" riuh Acha

Lalu Ravano mendekato Acha lalu melambaikan tangannya.

"Aku bisa melihat kalian, aku bisa !" seru Acha lalu meraih Ravano untuk dipeluknya.

"Alhamdulillah akhirnya, " legah semuanya mereka juga menangis haru.

Rika semulanya tersenyum lalu ia mendadak sedih karena ingat bahwa Aldo sudah meninggal kan dia untuk selamanya.

"Rika," panggil Acha

"Iya,"

"Kemari lah," Acha menymabut Rika dengan sebuah pelukan.

Setelah puas dengan rasa haru mereka. Lalu Mama Ravano mendekati Acha dengan Rika.

"Mama berterimakasih sekali terhadap keluarga kamu Rika, terutama kamu. Kamu rela membiarkan suamimu berkorban untuk menantuku, betapa besar jasa mereka ini, Acha kamu harus bisa menerima Rika hidup bersama dengan kalian," kata Mama Ravano

"Maksudnya Ma?" tanya Acha

"Mama, papa dan juga Ravano sudah membahas hal ini, karena Rika sedang hamil tidak memiliki siapa siapa jadi sebagai balas Budi mereka itu ... mama setuju untuk Rika tinggal bersama dengan kalian, anggap saja saudara perempuanmu tinggal bersama kalian ya ? Acha," jelas Mama

"Oh, baiklah ma," kata Acha

Bersambung

My Husband Is A Teacher [ TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang