[Berkelahi)

499 21 0
                                    


____________________

Acha bersama dengan Aditya menuju kediaman Mantan suaminya. Namun ia tidak melihat siapa pun disana.

"Bi, biarkan aku ke dalam aku harus bertemu anakku," kata Acha

"Maafkan aku Nyonya, anda dilarang kemari ... lagian juga nona kecil Deby tidak ada, dia pergi tadi saya sudah mencari nya tapi tidak ketemu," kata pembantu.

"Apa! kerjaan mu apa dirumah ini, sampai kamu membiarkan anakku pergi, jika sampai terjadi apa-apa kepadanya awas saja," ancam Acha

Pembantu itu terlihat ketakutan.
Tidak lama mobil memasuki rumah tersebut. Ternyata itu adalah Ravano pulang ia melihat Acha bersama seseorang yang tidak ia kenal.

"Untuk apa kamu kesini?" tanya Ravano

"Mas, dimana Deby?! kenapa kamu tinggalkan dia sendirian, dia pergi mas!" seru Acha

Ravano menuju pembantunya. "Dimana Deby bi?" tanya Ravano

"Maafkan aku Tuan, bibi tidak tau nona kecil pergi ... aku sudah mencarinya tapi tidak bertemu," kata pembantu itu

Acha berdiri di hadapan Ravano. "Kamu tidak bisa menjaga Deby, aku akan mengambil alih hak asuhnya, aku tidak akan membiarkan anakku tinggal bersama kamu," kata Acha

"Cih, lakukan saja apa yang kamu bisa ? kamu tidak bisa apa-apa Acha, gadis sepertimu  itu berada dibawa telapak kaki, kau mengerti?!" ejek Ravano

Plak!

Acha menampar pipi Ravano. Karena tidak terima hal itu Vano berniat membalas nya namun tangannya di hadang oleh tangan Aditya.

"Jangan kasar pada wanita bung, apakah kemampuan mu hanya untuk menyakiti fisik wanita saja?" tanya Aditya

"Siapa kamu? Oh, kamu ingin jadi pahlawan kesiangan rupanya?" kata Ravano

"Bukan masalah pahlawan atau apapun, melihat kelakuan anda ini. Membuktikan bahwa betapa payah nya anda," kata Adit

"Kau ingin menyelesaikan bagaimana dengan ku hah? Kamu fikir aku akan takut dengan perkataan tidak bermutuh mu ini, dibayar berapa kau dengan Acha? mau saja kamu menemaninya kesini, atau hubungan kalian sudah di luar batas. Sehingga kamu mau saja menemani dan membela dia," ejek Ravano

Bugh!

Vano memegang sudut bibirnya berdarah karena di hantam oleh Aditya. Terlihat ia begitu emosi sekarang bisa nya Ravano menuduh mereka bermacam-macam.

Bugh!

Ravano membalas membogem pipi Aditya . Hingga mereka berdua berkelahi.

"Stop!" Acha menarik tangan Aditya.

"Dia keterlaluan Cha, " kata Aditya sambil meraba pipi nya sekilas.

"Kita tidak perlu membuang tenaga untuk dia, sekarang aku mau kita cari Deby sampai ketemu. Karena itu lebih penting," lerai Acha

"Kamu benar juga," sambung Aditya

___________________

Sudah berkeliling mencari keberadaan Acha tapi hasilnya nihil. Membuat ibu itu menepihkan laju motornya untuk beristirahat.

"Kita sudah mencari kemana-mana, tapi tidak bertemu, kita cari besok ya? Sekarang adek, ibu antrrin pulang aja," kata ibu itu

"Tapi," Deby mulai ingin menangis

"Besok pasti akan ketemu, adek Deby jangan putus untuk berdoa sama Allah supaya segera bertemu Mamanya," bujuk ibu itu.

"Yaudah deh," pasrah Deby

"Pulang ya?"

"Iya Bu,"

Lalu Ibu itu memutar arah motornya.
_

"Dimana kamu Deby, semoga kamu dalam keadaan baik-baik saja," harap Acha sambil melirik keluar berharap menemukan anaknya.

"Yang sabar Acha, Deby akan segera kita temukan. Tenanglah," peringat Aditya smbil memantau jalan disekitarnya.

Acha mengeluarkan sedikit kepalahnya keluar jendela mobil. "Putar arah Aditya, aku melihat Deby !" Seru Acha

Tanpa menunggu lama. Aditya mengikuti arahan Acha lalu mereka menghentikan pengendara motor.

"Deby!" seru Acha

Melihat juga mendengar suara mamanya Deby langsung turun dari motor lalu berlari menuju Acha.

"Mama!"

"Sayang, kamu kemana saja? Mama khawatir sama kamu," kata Acha

"Hiks, Deby cari Mama ... Deby kangen sama mama," kata Deby

"Bu, jangan dibiarkan anak nya main sendiri jadinya seperti ini," saran ibu itu

"Bu makasih ya, ini " Acha berniat memberikan uang pada ibu itu.

"Tidak usah Bu, saya menolong Deby bukan untuk mendapatkan imbalan,"

"Kalau begitu makssih ya ?"

Ibu itu melanjutkan perjalanannya.

Deby terus menangis penuh rindu dipelukan mamanya. "Deby mau ikut mama, enggak mau tinggal sama Papa jahat," kata Deby

"Iya Deby ikut mama, " Saat mereka menuju mobil. Ravano datang.

"Kamu tidak bisa membawanya tanpa izin dariku," kata Vano

"Mas, kamu tidak lihat betapa tersiksanya Deby . Apa kamu tega melihatnya seperti ini? Cukup mas kamu sangat keterlaluan sekali biarkan Deby bersaam denganku," kata Acha

"Deby mau ikut Mama, " kata Deby begitu erat memeluk Acha tidak ingin di lepas. Begitu juga dengan Acha mempertahankan anknya.

"Masuk lah ," suruh Aditya pada Acha

Ravano berjalan mendekati namun Aditya menghalanginya. "Besok bertemu di persidangan, " kata Aditya

__________________

"Om luka ma?" tanya Deby setelah memeriksa wajah Aditya yang membiru karena pukulan Ravano tadi.

"Iya bener Dit, luka kamu sampe biru gitu. Bentar ya? Saynag temenin om dulu ya?" suruh Acha lalu pergi untuk mengambil obat.

"Makasih ya om, mau temenan sama mama Deby," kata Deby

"Iya Deby sama-sama, Deby mau gak temenan sama om Aditya?" tanya Aditya

"Mau dong, om kayanya baik. Jadi Deby mau temenan juga sama om," kata Deby

"Hehe, mulai sekarang kita berteman high five dulu," suruh Nya

"Oke!"

Pkk!

"Sini, aku obatin lukanya," kata Acha

"Jangan nnagis ya om, enggak di suntik kok,"kata Deby

"Haha, kamu kira om takut jarum suntik apa," kata Aditya

Lalu dengan hati hati Acha mengobati luka yang ada di sekitar wajah Aditya.

Bersambung

My Husband Is A Teacher [ TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang