Vano beraksi 18+

4.8K 61 0
                                    


______________

Acha mengejar Aldo yang sudah mengambil surat pindahan nya.

"Hiks, tunggu aku tidak mau kamu pergi dari hidupku,  aku sangat mencintaimu, tolong jangan pergi," pinta Acha

"Acha, jangan mengejar ku lagi ... aku sebenarnya berat meninggalkanmu, tetapi keadaan dan takdirlah memisahkan kita, aku sangat mencintaimu tetapi kita tidak bisa bersama," jelas Aldo

Ia meraih tangan Acha. "Bahagialah dengan pernikahanmu, lupakan hubungan kita ... walaupun sulit, kita harus mencoba."

Lalu Aldo melepaskan genggamannya itu dan naik keatas motornya dan memakai helm.
Lalu motornya melesat menjauh dari area sekolah. Meninggalkan Acha yang terus menangis penuh kesedihan.

"Kenapa kamu harus menangisi pria lain di depanku, sebegitu cintanya kamu dengan Aldo, tidakkah kau bisa melupakannya saja?" gumam Ravano dari kejauhan. Ia hanya memantau apa yang sudah dilakukan oleh Acha bersama Aldo tadi.

_

"Tulis materi ini, besok akan ulangan harian ...,' jelas Vano

Semua anak didiknya mulai mengerjakan materi yang diberikan oleh Vano, tetapi Acha tidak dia hanya sibuk melihat foto-fotonya bersama Aldo didalam ponselnya.

"Hp kamu saya sita!" Vano merebut ponsel itu

"Jangan kurang ajar bapak! kembalikan ponsel saya!" teriak Acha tidak terima bila benda kesayangannya di sita.

"Kerjakan materi dari saya , atau saya akan jamin kamu akan menetap dikelas ini," ancam Vano

Acha menatap kesal dan terpaksa menurut.

___________________________

Acha terdiam seharian penuh dia tidak bicara pada Vano, membuat Vano tidak tahan karena hanya di diami oleh Acha. Tidak ada keributan terjadi. Rasanya rindu juga.

Saat Vano duduk disebelahnya. Acha berlalu menghindari nya. Vano menggeser tubuhnya dan begitu pula dengan Acha.

Hingga Acha hampir jatuh dari sofa untungnya Vano menangkap tangannya .

"Lepaskan!"

Bruk!

Acha terjatuh kelantai karena Vano melepas genggamannya.

"Ko di lepas?!"
"Kamu yang suruh'kan?"

Acha diam sejenak. Menghindari rasa malu berlebih ia memilih untuk ke kamar. Dan diikuti oleh Vano pastinya.

"Kenapa kamu ngikutin aku Mulu, aku enggak suka!"

"Gr kamu, saya juga mau tidur makanya saya kesini,"

Acha membelakangi Vano, dan Vano menatap punggung Acha. Mereka larut dalam khayalan masing-masing.

"Aldo, aku kangen kamu. Semoga kamu muncul dalam mimpiku," harap Acha

Vano menghela napas gusar, hanya Aldo yang ada dalam fikiran istrinya. Apa dia harus menahan rasa sakit ini , ternyata semakin bertambahnya rasa cinta inisemakin membuat hatinya sesak saja. Vano tidak bisa seperti ini terus menerus. Ia harus melakukan sesuatu.

Hap!

"Ih, apa-apaan sih, jangan peluk aku!" Acha mencoba melepas pelukan Vano namun Vano justru lebih erat memeluk nya.

"Tidur lah, atau ku benar menagih hakku malam ini?!"

Membuat Acha berhasil diam kaku, dia memutar bola matanya malas dan dia mencoba diam saja tidak memberontak lagi.

"Istri pintar, mulai malam ini dan seterusnya aku akan melakukan ini, dan untuk besok ada pertunjukan untukmu, " bisik Vano

Acha perlahan membalikkan posisinya hingga mereka berhadapan

"Apa!"

"Besok saja, sekarang tidur." suruh Vano dan menarik tubuh Acha agar kembali berpelukan padanya.

Acha melihat Vano yang tidur pulas. Ia heran walau pun Vano sudah tidur pulas tetap saja pelukannya tidak dilepas, seolah tangan Vano dengan tubuhnya adalah lem dan sangat susah untuk bisa dipisahkan.

"Kenapa sikap dia aneh begini, ada apa sih?" gumam Acha pelan. Lalu, ia mulai mengantuk juga dan akhirnya dia tidur .

_

"Selamat pagi istri," sapa Vano dengan posisi wajah mereka sangat lah dekat.

Saat Acha membuka matanya. Ia mendorong tubuh Vano "apaan sih, bikin kaget aja,"

"Kenapa kaget? ini adalah rutinitas pasangan yang sudah sah, dan saya ingin kamu terus menatap saya dekat seperti ini," suruh Vano dengan dia yang menatap mata Acha.

"Apaan si! gaje banget pagi pagi," omel Acha

Cup!

Vano berani mengecup b*b*r nya.

Acha terbelak kaget lalu Acha mengangkat tangannya untuk mendorong Vano, namun Vano cepat menahan dan menghentikan aksi Acha. Lalu Vano berani untuk m*l*m*t nya juga. Acha hanya diam saja tidak bisa menghentkkan perbuatan Vano.

5 menit kemudian.

"Mulai pagi ini dan seterusnya aku akan menagih morning kiss darimu, jika kamu menolak maka aku akan melaporkan pada Papamu, dan kamu pasti tau konsekuensinya." ancam Vano kemudian berlalu ke kamar mandi.

Acha mengumpulkan kesadarannya yang mungkin saja tadi pergi dari tubuhnya. Tangan Acha meraba b*b*r nya.

"Apa yang sedang ia fikirkan, apa dia sudah sangean sekarang? b*b*r ku ternoda, hu-hu,"

Bersambung

Vote nya guys jangan lupa

My Husband Is A Teacher [ TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang