(semua Harus Minta Maaf)

698 42 2
                                    

Vote nya dulu


Senyuman keceriaan Acha memudar saat melihat Vano berada di kap mobilnya sambil menatap kearahnya.

"Kamu masih disini? Apa kamu ingin membela Ara dan membenarkan pekerjaan nya itu?" sindir Acha

"Sudah malam, pulanglah ...," suruh Vano
"Menyetir lah dengan hati-hati," saran Vano juga.

Acha tanpa menjawab lalu memasuki mobilnya lalu meninggalkan tempat tentu disusul oleh Vano yang juga membawa mobilnya.

___________________
"Ahaha, yes! menyedihkan sekali kamu Ara ! malam ini, aku bisa tidur nyenyak sekali," kata Acha sambil menutup laptopnya setelah menonton video Ara yang menangis ditengah pestanya.

"Tidak sabar buat besok, "kata Acha sambil merbahkan tubuhnya sambil menarik selimut juga.

Beberapa saat akan tidur, Acha memikirkan hal lain. Mungkin saja besok Ara tidak sekolah atau bahkan berniat pindah sekolah.

"Besok aku akan kerumahnya," simpul Acha

______________

Tok!
Tok!

"Kamu ngapain kerumah ? belum puas kamu semalam?" tanya Ara dilihat dari penampilannya dia memang tidak akan berangkat kesekolah hari ini.

"Sekarang lihat siapa si pengecut yang sebenarnya kamu atau aku? Bahkan kamu tidak berani untuk sekolah karena Perbuatan ku, dan yang ku lakukan atas kebenaran sedangkan kamu hanya memiftnah aku selama ini, berlaku seperti korban padahal kamu dalang dari permasalahan yang kamu buat sendiri, sekarang ... cepat ganti baju seragammu bila kamu tidak melakukannya maka, video ini aku kirim ke media sosial dan juga orangtua mu ... Bagaimana ?" Jelas Acha dengan ancaman

"Kamu!" tunjuk Ara

"Satu ...!"

"Sialan!"

"Dua!"

"Baiklah! Aku juga tidak pernah takut dengan semua ancamanmu itu?!"

"Itu bagus, cepatlah bersiap dan berangkat kesekolah," kata Acha

_______________

Ara menutup telinganya saat berjalan dia jadi bahan pembicaraan hangat pagi-pagi. Hinaan dan juga umpatan terjadi disepanjang jalan.

"Aku melarang kalian untuk menyebar video itu, apabila kalian melanggar maka kalian dalam zona tidak nyaman!" ancam Acha pada teman-teman nya yang hendak menyebar video Ara. Bukan karena Acha bersimpati pada Ara tetapi ia memiliki rencna lain dan semua itu hanya dia yang tau.

"Sekarang kamu ajak teman terbaikmu untuk berdiri ditengah lapangan itu, dan kaliaj semua ikut aku," ajak Acha  sambil membagi tugas pada teman sekelasnya.

Setelah semua orang berkumpul di lapangan untuk menyaksikan pertunjukan yang mungkin lebih heboh dari semalam.

Acha memberikan mic pada Ara.

"Katakan kejujurannya, atau kamu menerima akibatnya?" peringat Acha

Ara menatap tajam Acha, dan teman Ara hanya bisa menunduk karena menjadi pusat perhatian semua orang.

"Sebenarnya, kejadian semalam itu terjadi karena ancaman dari Acha dia yang mengedit video itu dan dia melakukan semua ini supaya aku terlihat buruk di mata semua orang," Ara menipu semua orang

Acha merebut mic itu dan mendorong Ara lalu menarik kerah bajunya.

"Apa kamu bilang? kamu mulai drama lagi, oh rupanya mulutmu ini seperti sampah dan kamu tidak bisa dipercaya, kamu lihat ini!" Acha menghentikan jarinya lalu muncul lah seorang wanita yang takut-takut untuk datang

Ara membelakkan matanya. Bagaimana Acha bisa membuat rencna sebesar ini. Dirinya benar akan tamat hari ini.

Lalu guru matematika juga datang dengan menatap tajam kearah Ara juga.

"Sebenarnya tanpa kamu jujur semuanya udah pada tau kok, apa yang sebenarnya kamu lakukan, namun ... bagi aku itu tidak cukup, aku ingin kamu mengakuinya didepan umum sekarang, jika kamu tidak mau video ini yang aku sebar tanpa aku cegah mereka yang juga pasti ingin menyebar video ini?" Kata Acha

Dengan rasa malu namun  Ara harus melakukannya sebelum Acha benar melakukan tindakannya itu. Ia meraih mic kembali.

"Baiklah aku akan jujur, sebenarnya aku yang menyuruh anak kelas satu untuk menaruh contekan di laci meja Acha, jadi Acha memiliki nilai tinggi itu memang nilai nya murni maafkan aku Acha, aku khilaf melakukannya." Ara perlahan berlutut didepan Acha

Acha melirik teman teman Ara lalu merrka juga ikut berlutut betapa senangnya Acha karena mereka semua terlihat tidak berdaya.

"Aku belum puas, " kata Acha

"Kamu mau apa lagi Acha?" Ibu guru

"Aku mau semua orang yang ada disini termasuk ibu meminta maaf sama aku, walaupun ibu seorang guru tapi ibu itu bersalah karena sudah menuduh saya dan merobek nilai saya, jadi cepat minta maaf pakai mic ini supaya semua pada denger dan khusus buat Ara harus ngomong yang keras" suruh Acha

Bersambung

My Husband Is A Teacher [ TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang