Bermalam madu

1.5K 40 0
                                    

______________

Ravano mengadukan sebuah perundingan bersama guru matematika Acha didalam ruang guru, dimana sang guru sudah melarang anak didiknya - si Acha untuk mengikuti pelajarannya dan juga melarang ikut ulangan harian dikarenakan  telat, dan penyebab telat adalah Vano itu sendiri.

"Tolong, maafkan Acha ... saya yang bersalah disini, " kata Ravano

"Kenapa kamu melarang istrimu masuk sekolah? asalan mu tidak masuk akal sekali, apa lagi istrimu sudah kelas tiga, dia akan tamat sebentar lagi," bantah guru itu lagi.

Padahal Vano sudah mati-matian membuat asalan yang masuk akal walau dalam bentuk kebohongan, tidak mungkin menceritakan kejailan mereka, nanti jadi bahan gosip guru di sekolah nanti.

Vano merangkul pinggang Acha. Dan guru itu membelakkan matanya.

"Jadi ibu ini mau tau yang jelas ya? ibu tidak pernah bermalam madu? " tanya Vano Dengan menatap sang guru dan menaik turunkan alisnya.

"Saya kira, permainan kita dimalam madu sungguh luar biasa yakan Sayang?" Vano menatap Acha, agar menganggkkan kepalahnya untuk membenarkan ucapan ngacohnya itu.
Tangan Vano mendorong pelan tengkuk Acha sehingga Acha terlihat mengangguk.

"Jadi Bu, apa mau diceritakan kronologis nya lagi? " tanya Vano

"Oh, baiklah ... tapi pak, bapak'kan tau Acha disekolah adalah seorang murid, anda jga tidak bisa melarangnya untuk sekolah, soal itu urusan pribadi kalian, saya tidak ingin mengetahuinya. Ada-ada saja," kata Guru itu

Acha menatap tajam pada Vano, namun Vano tidak menghiraukannya.

"Jadi, ibu berikan Acha  untuk mengisi soal ulangan nya," pinta Vano

"Baiklah, kerjakan disini saja. Kamu duduk disini Acha, dan pak Vano masih ada kelas bukan? " kata guru itu lalu Vano segera pergi.

Tak!

"Aaa"

Guru matematika itu menatap Vano dan Acha yang sedang berperang mata.

Vano menahan sakit dikakinya setelah diinjak oleh Acha dengan sengaja.

"Lepaskan kakimu, sudah bagus kubantu dirimu," bisik Vano

Acha mendekati Vano dan membalas bisikan itu. "Kalau begini, aku tidak suka dibantu olehmu, kamu nyari masalah terus denganku. Untuk apa kamu mengatakan hal yang tidak ada." Acha menatap tajam.

Tak!

"Aw!" Acha meringis karena Vano juga menginjak sebelah kakinya.
Kini posisi nya mereka saling menginjak satu sama lain.

Vano dan Acha saling menatap tajam, dan merasa sakit dipunggung kaki masing-masing.

"Sampai kapan kalian berada disana?" tanya guru matematika ia sudah menaruh soal ulangan untuk Acha diatas meja.

"Lepaskan kakimu dulu," suruh Vano

"kamu yang lepasin duluan,"

"Bareng aja,"

"1..2..3!"

Vano dan Acha mengelus punggung kaki mereka masing-masing, kemudian Acha menuju kursi dekat dengan meja gurunya itu. Jalannya jadi pincang karena akibat di injak oleh Vano tadi. Membuat guru itu fikirannya kemana-mana dan mempercayai ucapan Vano tadi. Semalam mereka pasti benar, bermalam madu, mengecap surga dunia - milik pasangan halal tentunya.

"Acha, jangan keseringan bermalam madu ya?" saran Gurunya.

"Maksudnya Bu?" tanya Acha yang belum terkoneksi.

My Husband Is A Teacher [ TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang