(Kecelakaan)

904 49 3
                                    

Vote dulu mana???


Vote ya jangan lupa!

Acha merasakan ada sebuah tangan menimpa badannya. Ia perlahan membuka matanya perlahan betapa terkejutnya ia mendapati tangan kekar itu perlahan menurunkannya dari atas tubuhnya.

"Akkkkkhh!" pekik Acha

Membuat Ravano terbangun karena terkejut mendengar suara Acha.
"Hn ... Ada apa ?" tanya Vano

"Kamu apain aku semalam?!" seru Acha sambil memeluk erat selimut mereka.

Ravano memijat sejenak dahinya lalu perlahan mengingat sesuatu yang terjadi semalam.

"Kamu nyari kesempatan buat perkosa aku ! Dasar pria gila mesum! "

Depak!depuk!

Acha memukul Vano dengan bantalnya sambil menuduh Vano memperkosanya.

"Tunggu dulu, saya tidak akan melakukan nya jika kamu tidak menggoda saya semalam," bantah Vano

"Ah tidak mungkin, pasti kamu yang nyari kesempatan semalam atau kamu paksa aku Yakan? " tuduh Acha

"Tunggu, apa salahnya ... bukan kah kita suami istri ini bukan hal pertama kali kita lakukan kok, kenapa kamu sekaget ini?" kata Ravano

Keduanya sama-sama diam.

Memutuskan untuk rebutan untuk ke kamar mandi.

"Ini kamarku jadi aku yang mandi duluan,"

"Ya sudah, "

Setelah menunggu 30 menit akhirnya Acha selesai kemudian Vano juga mandi.

____________

"Siapa yang berani melakukan ini semua?" tanya Acha

"Maaf nyonya," lirih Maid

"Ide siapa?" tanya Vano

Semua maid saling menatap satu sama lainnya. Kemudian dengan kompak mereka berlutut dihadapan keduanya.

"Maafkan kami Tuan, Nyonya, kami melakukan ini berharap kalian bisa bersama lagi, kami sangat sedih melihat pertengkaran kalian, rumah ini bagai kan kuburan jika kalian tidak mengisi nya dengan kebersamaan kalian seperti dulu," terang ketua Maid

" Benar, kami bekerja disini untuk melayani kalian dan membua kalian selalu senang dan bahagia, namun sebulan penuh kami juga ikut dalam rasa kesedihan karena Tuan dan Nyonya, " sambung yang lainnya

Sehingga mereka mengungkapkan perasaan mereka masing-masing. Ternyata pertengkaran mereka berdua membuat seisi rumah ikut merasa kehilangan.

"Kami minta untuk Tuan dan Nyonya berdamailah, dan ciptakan kembali kebahagiaan itu, karena kami akan merasa ikut serta dalam merasakannya." Mohon mereka

Acha melirik mereka satu persatu. "Kalian sudah keterlaluan, saya benci dengan apa yang kalian lakukan ini ...! mulai hari ini saya tidak butuh pelayanan dari kalian!"

Semuanya hanya bisa diam. Ternyata keinginan para maid itu belum terwujud pasalnya  Acha terlihat masih marah bahkan semakin marah.
Berbeda dengan Vano tidak sekalipun marah pada mereka ia juga berlalu begitu saja.

"Jangan fikir aku akan mudah menerima semuanya begitu saja, tidak! tidak akan mudah ... ," Kata Acha sembari menatap sengit Vano

"Cha, apa tidak ada kesempatan untuk memperbaiki rumah tangga kita?" tanya Vano

"Ada, tentu ada ... Cuma tidak sekarang, aku masih kecewa sama kamu. Aku tidak tau kapan waktunya tiba, " lirih Acha

__________________

Ara sudah pindah sekolah ditempat lain.
Sesungguhnya hati Ara masih menyimpan dendam yang begitu dalam terhadap Acha.
Dia melangkah bertahap untuk ide liciknya.

Bersama dengan teman-teman barunya disekoalh itu, ia menceritakan kisah nya selama berada disekolah lama tentu saja Ara menipu semua temannya mengenai permusuhannya dengan Acha.

"Udah keterlaluan banget itu cewek, kita hajar aja," usul teman Ara

"Iya, aku juga udah geram banget pengen bikin perhitungan sama dia," sambung temannya yang lain.

"Sabar, aku akan atur waktu dan tempatnya kok, kalian tinggal nunggu kabar dariku saja," kata Ara

"Oke,"

____________

Tidak seperti biasanya, Ravano begitu mengkhawatirkan Acha. Ingin sekali rasanya Vano mengikuti Acha pulang kerumah namun ternyata ia masih harus berada di sekolah untuk ikut rapat penting.

Acha menyetir mobil dengan kecepatan sedang tiba-tiba ada pengendara mobil lainnya sebanyak 3 satu dibelakangnya dan dua mobil memepet mobilnya.

Brak!

"Ahh, kenapa mereka menabrak mobilku?" heran Acha lalu berupaya menghindari tabrakan diantara mereka. Walaupun sebenarnya mereka terus menabrak mobil Acha

Brak!

"Kya! hentikan!" seru Acha

Acha sibuk melirik kesamping dan juga spion mobilnya tidak bisa fokus kedepan ternyata ada truk yang melajuh kencang ia membanting stir namun tidak bisa menghindari tabrakan itu

Brakkkkkkk!

"Aaaaaaaa! "

Prasssss!

Kaca mobilnya pecah tiada bersisa bahkan kaca tersebut menusuk kedua matanya, membuat matanya berdarah dan tidak lama setelah itu mobilnya terbalik.

"Ravano," panggil Acha sebelum kesadarannya benar hilang.

Bersambung

My Husband Is A Teacher [ TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang