Menikah Lagi?

651 33 8
                                    

Vote Jangan Lupa say?!








"ngapain kamu ikut makan?" pertanyaan sewot ini berasal dari mulut Hani.

"Mama, kok ngomongnya begitu! Vano tidak mau ada keributan di meja makan ini. Jadi tolong jangan buat keributan," pinta Ravano

"Sayang, duduk ... Mau makan apa?" tanya Ravano.

"Ravano, kamu jangan terlalu manjain istri kamu deh, memang nya dia lagi sakit harus banget kamu yang layanin dia makan? Enggak'kan?" sambil menatap sinis Acha.

"Jangan di dengerin omongannya Mama ya? kamu makan aja," Ravano memberikan makanan di piring Acha.

Baru saja mereka mulai makan.

"Rika mana? kok enggak ikut makan sama kita?" bingung Hani.

Tiba-tiba terdengar suara roda koper yang diseret oleh Rika. Membuat Mama Ravano beranjak dari kursi menghampiri Rika.

"Rika, kamu mau kemana nak? ko bawa koper segala?" tanya Hani.

"Enggak apa-apa Tante, Rika udah nyari kost'an jadi lebih baik Rika tinggal disana aja," katanya

"Jangan dong, Tante tidak setuju kamu sebentar lagi lahiran sayang, nanti bayi kamu juga kamu kenapa-napa lho," Hani terlihat sangat mengkhawatirkannya.

"Tidak apa-apa Tante, kan Rika bisa telpon Tante kalau Rika perlu apa-apa," kata Rika.

"Kamu pasti melakukan ini karena Acha'kan?" tuduh Hani

Ravano dan Acha yang mendengar mereka lalu menghampiri keduanya. Ravano heran dengan Rika yang membawa koper pasti isinya baju miliknya.

"Rika, kamu mau kemana malam-malam begini?" tanya Ravano.

"Aku mau pergi Van, aku ngerasa lebih baik aku pergi dari sini, aku enggak mau bikin kalian bertengkar antara kamu, juga ibu kamu," kata Rika

"Rika sayang, kami enggak bertengkar, Acha saja yang berlebihan. Dan, Ravano tolong dong kamu ajarin istri kamu itu, jangan berbuat jahat sama Rika, kamu lihat kan sekarang Rika lagi hamil tua kaya gini, dia butuh perhatian dari kita, " jelas Hani selalu menyalahkan Acha

"Tante, ini bukan salahnya Ravano atau Acha , Rika rasa juga Tante cukup berlebihan sama Rika, sehingga buat Acha jadi kaya gini, sekarang Rika cuma pengen bilang makasih atas segalanya dan Rika mau memulai hidup baru bersama calon anak Rika," jelas Rika

Baru beberapa langkah Rika pergi.

"Tunggu Rika!" seru Ravano

Rika mengehntikan langkahnya. Lalu menghadap Ravano yang menatapnya.

"Saya tidak mengizinkan kamu untuk pergi, kamu harus tetap tinggal disini, karena saya   merasa sudah berhutang Budi terhadap kamu dan juga almarhum suami kamu, apapun yang terjadi kepadamu adaalh tanggung jawab saya, jadi kamu harus tetap tinggal disini," terang Ravano

"Tapi?" Rika melirik Acha.

Hani mendekati keduanya.

"Mama rasa itu benar Ravano, kamu memang harus menjaga Rika sepenuhnya kamu harus menikahi Rika ini supaya Rika jelas statusnya," usul Hani

"Acha enggak setuju mas, aku enggak mau di madu," lirih Acha

Ravano mendekati Acha.

"Kamu jangan lupa Acha, mata kamu ini bisa melihat kembali juga karena suami Rika, aku akan adil pada kalian berdua," kata Ravano

"Tidak Ravano, itu tidak perlu," ujar Rika

"Itu perlu Rika, dan Tante sangat setuju. Acha kalau kamu memiliki hati yang besar kamu setujui saja, lagian pria boleh kok punya istri lebih dari satu," kata Hani

"Aku tetap enggak setuju! kamu jahat banget sama aku mas, kamu mengambil keputusan ini tanpa bilang dulu ke aku? aku ini istri sah kamu, kenapa kamu kaya gini ke aku, apa salah aku?" Setelah mengatakan itu Acha berlari ke kamarnya ia menangis penuh kepedihan dihati.

Mungkin ada wanita diluar sana yang rela dimadu tapi bukan dia, dia tidak setegar itu.

"Hiks, jahat semuanya jahat! " maki Acha

Ceklet

Ravano masuk kedalam kamar.

"Acha saya akan berlaku adil kepada kamu dan juga Rika, saya akan jaminkan itu," katanya

Acha bangkit dari tengkurap nya.

"Aku enggak rela mas Vano menikah lagi, mas ... aku cinta sama kamu, kamu itu cuma milik aku, tidak ada wanita lain yang boleh mendampingi kamu mas, aku enggak rela ! kenapa mas tega mengambil keputusan seperti itu? kenapa mas? Kenapa?!"

"Kita tidak bisa mencampakkan Rika begitu saja, dengar Acha ... aku ini suamimu kamu harus mendengarkan semua yang aku katakan ini juga untuk kebaikan kita semua, " kata Ravano

"Kebaikan? kebaikan apa mas? ini keburukan yang mas ciptakan untuk keluarga kita, apa mas sudah tidak mencintai Acha lagi sehingga mas melakukan semua ini?"

"Saya mencintai kamu Acha,"

"Kalau gitu, urung niat mas buat nikah lagi!"

"Acha, saya akan tetap menikahi Rika, setelah menikah saya juga akan tetap sama seperti suami kamu yang dulu,"

"Bohong! mas bohong! Kalau mas tetap sama keputusan mas Ravano itu, lebih baik--" Acha menjedahkan ucapannya.

"Kita cerai!"

Bersambung

My Husband Is A Teacher [ TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang