Hamil?

745 37 5
                                    

VOTE NYA JANGAN LUPA YA










"ya ampun Ravano, ngapain juga kamu pertahankan istri kamu itu, mendingan kamu ceraikan saja," suruh Hani

"Mama, Ravano tidak ingin berpisah dari Acha Ma, Acha ayo ke kamar. Kamu harus mandi dan juga ganti baju mu," peringat Ravano

Selepas kepergian Ravano. Hani mendengus kesal. "Bagaimana lagi caranya agar mereka berpisah, bahkan Ravano sendiri yang masih mempertahankan Acha itu, menyebalkan sekali!"

_________________________

"Kenapa kamu dikamar aku Mas? kasian Rika, dia sedang menunggu kamu malam ini, sana pergi temani dia," usir halus Acha.

Ravano tidak menghiraukan nya. Ia mengajak Acha untuk berbaring disampingnya nya. Tidak lupa untuk memeluknya juga

Bertatapan beberapa detik, berhasil membuat Acha menghadirkan air mata nya.

"Maaf ya, aku memang pasti menyakiti kamu ... tapi, kamu jangan takut. Aku ini tetap menjadi suami mu seperti sebelum-sebelumnya," jelas Ravano

"Kamu memang tetap jadi suami aku mas, tapi rasanya berbeda. Karena sekarang aku harus menerima Rika sebgai sebgian dalam nyawa rumah tangga kita, kamu kenapa mas melakukan ini? apa kamu bosan sama aku hingga kamu harus menyakiti aku secara perlahan, aku tidak percaya dengan yang kamu katakan. Kamu bilang bisa adil? saat ini saja dimana keadilan itu untukku? dimana mas?"

"Acha, sudahlah ... Rika hanya sekedar kunikahi, kamu lihat sendiri bahkan malam ini aku memilih untuk bersama dengan kamu, aku janji hanya bersamanya setelah anaknya lahir saja," ujar Ravano

"Mas Ravano, kamu ini jahat sekali . Walaupun aku ini sakit hati dengan pernikahan kalian, tapi ucapan kamu yang saat ini sangat menyakiti aku sebagai wanita Mas, kamu anggap pernikahan itu apa? sebuah mainan?"

"Acha cobalah mengerti sedikit saja, sudah malam ... tidurlah, ya?!" suruh Ravano

Berjam-jam keheningan terjadi, sampai Acha merasa lelah sendiri ia pun tertidur dalam dekapan Ravano.

______________________

Rika buru-buru dibawa kerumah sakit. Karena ia akan segera melahirkan anaknya itu. Hani, Andi, Ravano juga Acha pergi kerumah sakit.

Rika berhasil melahirkan anaknya yang berjenis kelamin perempuan.

"Anak kamu cantik Rika, sama seperti kamu," kata  Hani

"Makasih ma," balas Rika

"Vano coba kamu lihat anak nya Rika, cantik'kan?" tanya Hani

"Iya Ma,"

"Coba kamu gendong deh, pasti kamu akan tau rasanya punya anak itu  begitu membahagiakan," Hani dengan hati-hati menaruh bayi itu didalam gendongan Ravano.

Ravano tersenyum tipis menatap wajah mungil anak Rika.

"Mama yakin banget Rika, kamu bisa memberikan kebahagiaan untuk kita semua," kata Hani

"Makasih ma," balas Rika
___________________
Beberapa hari kemudian.

Ravano pulang dari kantornya dengan wajah lesuhnya.

"Ravano, kamu kenapa?" tanya Rika

"Dimana Acha?" tanya Ravano

"Mungkin di kamarnya," balas Rika

Ravano langsung ke kamar Acha. Melihat gadis itu sedang menulis diary nya. Merasakan ada Ravano yang datang ia menutup diary.

Bruk!

Ravano memeluk Acha erat.
Membuat Acha kebingungan

"Yang kuat ya?" lirih Vano

"Kenapa mas?" tanya Acha

"Mami dan papi kecelakaan pesawat hari ini," ujar Ravano

"Hah? apa! Mami? Papi?"

Acha begitu shock mendengar berita ini, memang selama ini kedua orang tuanya ada pekerjaan di luar negeri. Mungkin mereka akan pulang ke Indonesia, padahak Acha ingin sekali membicarakan permasalahan nya dengan Ravano. Tapi mereka malah meninggal dengan cara setragis ini.

Acha tidak kuasa menahan dirinya untuk tetap sadar. Hingga ia jatuh pingsan, Ravano menaruh Acha di kasur lalu menunggu nya untuk sadar.
Ravano juga sampai memanggil dokter untuk memeriksa keadaan Acha

"Bagaimana keadaan Acha dokter?" tanya Ravano

"Dia hanya kelelahan, jangan biarkan istri anda banyak fikiran Tuan. Karena dia sedang hamil muda sekarang," kata Dokter itu.

"Hamil muda? " kaget semua orang.

"Iya, apa anda tidak tau ... istri anda sekarang sedang hamil," kata dokter itu lagi

Senyuman terukir di bibir Ravano.

"Alhamdulillah, aku yakin sekali Acha bisa hamil lagi ... dan ini buktinya, Ma ... lihat'kan sekarang, Acha hamil Ma. Hamil anakku," antusias Ravano

"Semoga saja nanti dia tidak akan membunuh anaknya lagi,"

"Selamat ya Vano, atas kehamilan nya Acha. Aku ikut senang mendengarnya," kata Rika

"Makasih Rika,"

Beberapa saat kemudian Acha terbangun.

"Mas, kita kerumah sakit sekarang ya? aku mau liat jasad kedua orangtua aku, ayo mas!"

Namun Ravano menggeleng.

"Biar aku saja yang urus, nanti kalau sudah tiba disini kamu boleh melihatnya. Kamu tidak boleh kemana mana sayang," peringat Ravano

"Kenapa aku tidak boleh? kenapa semuanya kamu Batasin buat aku mas, kamu kenapa sih?"

"Aku tidak ingin trjadi sesuatu sama kamu dan juga calon ank kita," kata Ravano

"Maksudnya?"

Hani menghampiri Acha.

"Kamu sekarang lagi hamil, jadi jagain bener-bener calon cucu mama kali ini, dengerin lah kata suami kamu ini," kata Hani

Di satu sisi Acha bahagia. Siapa yang tidak akan bahagia jika tau sedang hamil . Kehamilan yang sudah lama ditunggu. Sedihnya adalah suami yang saat ini berstatus sebagai milik orang juga, walaupun Rika tidak menuntut untuk terus ditemani oleh Ravano selama ini.

Bersambung

_________________________

My Husband Is A Teacher [ TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang