(Masalah Contekan?)

934 49 0
                                    

Vote nya dulu mana?
Ayo vote dulu okey??


Cuma baca doang nih?
Matanya rusak amin🤲

___________________'_
*
*
*












*

*




*

Udah VOTE?  VOTE DULU BAE😉

____________________________

Ara tidak bisa menerima kenyataan ini. Begitu sulit hatinya untuk berlapang dada lalu rela dan ikhlas dengan semua yang sudah terjadi pada hari ini.
Ara ingin mengetahui semuanya dengan caranya sendiri supaya ia tau kelemahan juga kelebihan dalam rumah tangga Acha dengan Ravano.

Ara mengirim mata-mata untuk mengikuti setiap pergerakan keduanya. Kemanapun pasangan itu pergi mata-mata Ara siap untuk memberitahu dirinya.
_______________________
Seminggu telah terlewati.

Pada saat ulangan harian matematika, Acha tidak menahu dari mana kertas contekan itu tiba-tiba ada di dalam laci mejanya.

"Kamu berbuat curang Acha? pantas saja nilai mu tinggi, ibu sempat heran bagaimana bisa, rupanya kamu mencontek. Ini hal yang tidak baik, " kata ibu pada Acha

Semua temannya menatap Acha tidak menyangka. Walaupun Acha memang nilainya tidak seberapa selama ini, tapi dia terkenal dengan anti kata mencontek namun hari ini? Acha ketahuan mempunyai sebuah kertas yang berisi contekan.

Pras!

Kertas ulangan Acha di robek didepan wajahnya lalu kepingan kertas itu melayang dari atas kepalahnya. Acha hanya bisa menatap kertas itu berjatuhan kelantai.

"Kamu tidak punya nilai di pelajaran saya, saya sangat kecewa terhadap anak didik seperti kamu," ungkap ibu guru lalu keluar dari kelas. Acha mulai menangis sedih dan dia tidak bisa membela dirinya sendiri semua orang tidak akan mudah percaya.

"Gak nyangka kita Cha, kamu mulai berbuat curang kaya gitu?" kata teman Acha yang kecewa

Memang seisi kelas Acha sudah berpegang kuat untuk menerima nilai dari isi otak mereka tanpa pertolongan secara curang. Sebuah senyuman terbit dari Ara namun ia
Segera merubahnya lalu mendekati Acha
Kemudian menepuk bahu Acha.

"Sabar ya," bisik Ara dengan nada mengejek.

Acha menyentak tangan Ara.

"Awh!kasar banget sih," ringis Ara

"Udah deh, pasti ini kerjaan kamu'kan? kamu yang naruh contekan itu !" tunjuk Acha

"Nuduh tanpa bukti, kamu itu  berbuat curang, karena nilai kamu selalu rendah dari aku, jadi kamu iri'kan? tapi dengan cara kotor seperti ini?"

Plak!

"Acha!" Seru Ravano dari ambang pintu melihat Acha yang menampar Ara lalu ia memisahkan keduanya sebelum bertengkar lagi.

"Ada apa ini? Acha, kenapa kamu menampar Ara? mau jadi preman kamu?!" kata Ravano

"Gak tau pak, Ara cuma ngasih saran aja tapi dia respon nya kaya gitu, awh ... sakit banget pipi aku," lirih Ara dan memang pipinya merah. Ravano memerhatikan muka Ara lalu menatap Acha ingin sekali marah.

"Marahin aja aku! biar semua orang marahin aku !" kata Acha dengan emosi memuncak

"Ga ada yang bakal belain aku kok, kamu Ara dasar drama queen! Bapak mau lihat preman yang sebenarnya seperti apa?" Acha mendekati Ara

Bugh!

Satu pukulan melayang di pipi Ara.
itu memang Acha sengaja lakukan membuktikan secara jelas  pada Ravano bagaimana sikap preman itu sesungguhnya nya.

"Acha!" Ravano dengan nada tinggi sambil mengangkat tangannya.

"Apa? mau tampar aku? Ayo tampar?!" tantang Acha

Ara memegang pipinya yang bertambah lebam karena Acha lalu berpura-pura ambruk dan ditangkap oleh Ravano.

"Kamu dapat hukuman karena ini," kata Ravano sambil membawa Ara ke UKS

______________________

"Acha, tolong bicaralah ... kenapa masalah disekolah kamu bawa kerumah segala? " kata Vano

Acha hanya diam saja, begitu lah dia jika sudah marah tidak ingin bicara lagi bisa bertahan sampai berhari-hari.

Vano mengehentikan langkahnya mencegah niat Acha yang akan tidur di kamar tamu.

Semua maid jadi sedih melihat majikan mereka sedang bertengkar suasana rumah biasanya sangat seru dan hangat tapi hari ini berbeda tiada lagi keceriaan yang tercipta melainkan suara pertengkaran yang sedang terjadi.

"Minggir," kata Acha tanpa menoleh Ravano

"Kamu ini kenapa, katakan dulu apa permasalahan nya kenapa kamu berbuat semau mu saja Cha, itu tidak baik ... Jadi berhentilah untuk kekanakan," kata Ravano

"Minggir ! Aku bilang minggir !" Acha mendorong Ravano untik menyingkir.

Mulanya Ravano tidak ingin menuruti keinginan Acha.

"Aku tidur di kamar tamu atau aku pulang kerumah mama?!" pilihan yang sulit Ravano kabulkan, ia mengerti watak anak seusia istrinya itu memang tidak bisa mengontrol tindakan juga emosinya. Ravano menyingkir lalu Acha ke kamar tamu

Brak!

Acha menumpahkan tubuhnya diatas kasur lalu memukul guling dan menangis histeris. Begini lah dia jika sedih, dan juga marah dalam waktu bersamaan.

"Gak ada yang akan percaya sama aku hiks, semua semua orang percaya sama Ara! aku enggak lakuin hal itu, guru, teman, termasuk Ravano juga akhhh sialan! awas kamu Ara ! " oceh Acha dengan tangisan nya

Ravano jelas mendengar ocehan Acha dari dalam kamar. Ia juga tidak dapat membenarkan tindakan Acha di sekolah yaitu tindak kekerasan terhadap Ara.

"Harus ku selidiki apa yang terjadi sebenarnya," gumam Vano lalu ia menuju sofa untuk tidur disana.

Bersambung

UDAH VOTE BELUM?

SUDAH BACA HARUS VOTE YA

My Husband Is A Teacher [ TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang