(Uang diatas segalanya)

570 25 5
                                    

"kepada 'Tuan Ravano Andriano'," kata hakim memutuskan persidangan mengenai hak asuh tersebut.

Tuk!
Tuk!
Tuk!

"Enggak, ini salah ... om bagaimana ini?" kata Acha pada omnya .

"Acha, berikan Deby padaku ?" suruh Ravano

Acha menyembunyikan Deby dibelakangnya. "Tidak ! Deby akan tetap bersama denganku, kamu jangan ambil dia dariku!" cegah Acha

"Bisa apa kamu menghidupi anakku? Hah?! kamu tidak punya apa-apa, kamu sudah tau keputusan hakim bukan? Jadi cepatlah, sebelum aku memaksa?" kata Ravano

"Tidak mas, aku hanya memiliki Deby ... jangan ambil dia dari aku," pinta Acha

Ravano menarik Deby lalu mneggedongnya.

"Lepas Pa! Deby enggak mau!"

Ravano menulikan telinga nya ia membawa Deby untuk segera meninggalkan ruangan.
Acha menuju hakim yang akan berlalu dari tempatnya

"Aku mohon pak hakim, sebagai seorang ibunya. Aku berhak mendapatkan hak asuh tersebut, aku tidak ingin putriku kenapa Napa dirumah mereka, Papanya itu tidak menyayangi dia," kata Acha

"Keputusan tidak bisa di ganggu gugat, anda sendiri bilang bahwa dia anak  anak kandung mantan suami anda, tidak mungkin seorang ayah menyiyiakan  anaknya," balas nya

"Pak hakim  tolong saya," lirih Acha

"Tenang Acha, kita bisa melakukan tindakan lainnya nanti," kata om Irfan

"Bagaimana 'Acha' bisa tenang om? Deby itu nyawa untuk kehidupan Acha, Acha tidak terima ini semua," Acha berlalu keluar untuk mencari Deby

Terlihat Deby yang akan di masukan kedalam mobil namun ia terus berontak. Ia melihat Acha yang mengejarnya.

"Mama!"

"Deby!"

"Masuk! Papa bilang masuk!" suruh Ravano

"Enggak! Deby nggk mau!" Deby menggigit pipi Ravano sehingga ia melepaskan Deby lalu Deby berlari memeluk Acha

"Deby enggak mau ikut Papa Ma, Deby mau ikut mama hiks," tangis Deby begitu memilukan

"Iya, Deby kamu akan ikut mama. Ayo kita pulang," kata Acha

"Lepasakn Deby, kamu tidak bisa membawanya karena hak asuh ada padaku, aku bisa saja memberikan hak asuh itu kepadamu jikalau kamu ingin mendekam dipenjara, bagaimana?" kata Ravano

"Kamu jahat sekali sama aku, aku enggak nyangka aku bisa nikah sama monster kaya kamu!" tunjuk Acha

Ravano mengambil Deby itu kembali.

"Aku sudah bilang Acha, hak asuh akan jatuh kepadaku, sekeras apapun usahamu. Hanya uang lah diatas segalanya," kata Ravano sembari membawa anaknya kemobil.

"Mama! Aku mau sama Mama, lepasin aku Pa! aku mau sama Mama!" marah Deby sambil menangis

"Acha, tenang Acha!" peringat om Irfan

"Kamu yang sabar, kita cari jalan keluarnya bersama, Tante yakin nanti hak asuh nya akan pindah ketangan kamu," kata Tante Dian

"Tolong Acha Tante, om?" pinta Acha

"Pasti om akan terus berusaha Acha, ini belum berakhir kok," kata Irfan menenangkan Acha.

___________________

Beberapa hari kemudian. Deby mogok makan, dan tidak ingin bicara pada siappun kecuali pembantunya. Itu pun ia sangat irit bicara.

"Deby sayang, makan ya? Oma udah masakin Deby makanan kesukaan nya Deby ... yuk?" tawar Hani

Deby menggeleng. "Aku mau makan masakan mama! Aku enggak mau makan makanan ini!" seru Deby lalu berbaring membelakangi Hani.

"Kamu ini masih kecil udah ngelawan, Oma tidak mau tau kamu harus makan, kalau disuruh makan ya makan!" bentak Hani sambil menarik Deby agar duduk lalu mengambil sendok untuk menyuapi Deby

Prang!

Deby berhasil menangkis sendok itu hingga jatuh kelantai.

Hani meletakkan piring di nakas lalu ia terlihat emosi.

"Kamu masih kecil sudah kurang ajar! " Hani mengangkat tangannya berniat untuk menampar Deby

"Mama!" teriak Ravano  mengambil Deby
Segera dan memeluknya.

"Mama kenapa kasar sama Deby, Deby ini cucu mama," kata Ravano

"Mama udah pusing banget bujukin anak kamu ini, beda sama Vanya ... dia nurut sama mama, lah ini ... disuruh makan tapi enggak mau malah makanan dibuang, untuk apa sih kamu urusin Deby segala?" protes Hani

"Ma, aku tidak suka ya kalau mama berbuat semenah-menah sama Deby anak aku, aku akan urusin Deby kok. Mama tenang aja, " kata Ravano

"Aku mau sama Mama, anterin aku pulang pa ... Aku mau sama Mama," pinta Deby

"Enggak Deby, kamu akan tinggal sama Papa disini. Atau kamu mau Papa masukin mama kamu kepenjara? Kamu tau penjara? Itu tempat orang-orang di larang untuk pergi kemana mana. Kamu mau?" tanya Ravano

Deby menggeleng pelan.

"Maka daeri itu, Deby harus tinggal sama Papa disini oke?! sekarang Deby makan?"

Sehingga Deby terpaksa mengangguk dan mulai makan walau ia juga sambil menangis mengingat Mamanya

________________________

Bersambung

My Husband Is A Teacher [ TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang